Kisah Pencipta Alat Pendeteksi Kebohongan Pertama Menyesali Penemuannya, Ini Alasannya

1 month ago 5
  1. DUNIA

Alat pendeteksi kebohongan yang pertama diciptakan pada 1920-an.

Rabu, 20 Nov 2024 06:17:04

Kisah Pencipta Alat Pendeteksi Kebohongan Pertama Menyesali Penemuannya, Ini Alasannya ilustrasi alat pendeteksi kebohongan (©chatgpt)

Orang China kuno punya cara untuk menangkap pembohong. Mereka memberikan segenggam nasi mentah kepada tersangka selama interogasi—kemudian meminta mereka membuka mulut. Nasi yang tetap kering dianggap sebagai tanda mulut kering, yang diartikan sebagai bukti rasa gugup karena bersalah—dan terkadang menjadi alasan untuk menjatuhkan hukuman eksekusi.

Gagasan bahwa berbohong bisa memicu efek fisik yang bisa diamati membuat kita menciptakan alat yang dianggap bisa mendeteksi kebohongan.

Orang lain juga bertanya?

John A. Larson, seorang yang baru saja menerima gelar doktor dalam bidang fisiologi dari Universitas California, Berkeley, dan memiliki hasrat terhadap keadilan mulai bergabung dengan kepolisian Berkeley pada tahun 1920.

Vollmer, seorang kepala polisi di California bersama Larson tertarik dengan kemungkinan tes penipuan sederhana. Larson kemudian bereksperimen dengan rakitan pompa dan pengukur untuk dipasangkan ke tubuh manusia menggunakan manset lengan dan tali dada.

Perangkat ini akan mengukur perubahan denyut nadi, pernapasan, dan tekanan darah sekaligus, selama pemantauan terus-menerus terhadap subjek yang diinterogasi. Larson percaya alat itu akan menandai jawaban yang salah melalui fluktuasi berbeda yang diukir dengan stylus ke drum kertas yang berputar. Seorang operator kemudian akan menganalisis dan menginterpretasikan hasilnya.

Pada musim semi tahun 1921, Larson memperkenalkan mesin yang dinamainya “kardio-pneumo-psikogram”, kemudian disebut poligraf, yang mengacu pada berbagai sinyal fisik yang direkam oleh stylus.

Dilansir Smithsonian, sebuah laporan San Francisco Examiner kemudian mengatakan mesin itu tampak seperti campuran dari "satu set radio, stetoskop, bor dokter gigi, kompor gas" dan banyak lagi, semuanya disusun di atas meja kayu panjang.

Mulai banyak ditiru

Inovasi Larson saat itu melampaui semua upaya sebelumnya untuk melacak respons tubuh yang tidak disengaja. Pers menjuluki poligraf Larson sebagai "detektor kebohongan," dan Examiner mengatakan "Semua pembohong, terlepas dari kepintarannya, akan dikutuk."

Meski begitu, Larson sendiri tidak begitu percaya dengan kehebohan itu. Saat menguji penemuan itu, ia menemukan tingkat kesalahan yang mengkhawatirkan dan semakin khawatir tentang penggunaan resminya.

Banyak departemen di seluruh Amerika menerima perangkat itu. Namun, sejak tahun 1923, Pengadilan Banding AS untuk Distrik Columbia memutuskan hasil poligraf tidak dapat diterima di pengadilan karena pengujian itu tidak diterima secara luas oleh para ahli terkait.

Namun, polisi tetap menggunakan mesin itu. Larson menyaksikan dengan cemas saat seorang mantan rekannya mematenkan versi terbaru dari ide itu pada tahun 1931.

Mesin asli Larson mulai banyak ditiru dengan versi lebih modern, semuanya mengikuti parameter yang kurang lebih sama dengan Larson dan jutaan orang menjadi sasaran pengujian.

Selama Perang Dingin, Departemen Luar Negeri menggunakan uji poligraf untuk mengusir para simpatisan Komunis dan karyawan gay dari pemerintah federal. Banyak pekerja pemerintah yang tidak bersalah kehilangan mata pencaharian mereka, sementara yang lain yang akhirnya terungkap sebagai pengkhianat, termasuk mata-mata terkenal Aldrich Ames yang berhasil mengakali pengujian tersebut.

Larson menyebutkan bahwa ia selamanya tidak menyukai poligraf, dan menggambarkan perangkat itu sebagai "monster Frankenstein" miliknya sendiri, yang tidak dapat dikendalikan atau dibunuh.

Pada tahun 1988, Kongres akhirnya meloloskan undang-undang yang secara umum melarang pengusaha swasta untuk mewajibkan tes tersebut. Meski begitu, lembaga pemerintah masih menggunakannya untuk penyaringan, dan polisi dapat menggunakannya pada tersangka sebagai alat investigasi dalam keadaan tertentu.

Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti

Artikel ini ditulis oleh

Pandasurya Wijaya

Editor Pandasurya Wijaya

P

Reporter

  • Pandasurya Wijaya
Isi Pikiran Manusia Kini Tidak Lagi Bersifat Pribadi, Ilmuwan Beri Penjelasan Ilmiah

Isi Pikiran Manusia Kini Tidak Lagi Bersifat Pribadi, Ilmuwan Beri Penjelasan Ilmiah

dalam dunia kedokteran, elektroensefalografi (EEG) yang ditemukan pada 1920-an menggunakan elektroda untuk mendeteksi aktivitas listrik dari otak manusia.

Otak 5 bulan yang lalu

Alan Turing, Peletak Dasar AI yang Punya Kelainan

Alan Turing, Peletak Dasar AI yang Punya Kelainan

Namanya tak terlalu mashyur di zaman sekarang, namun dia adalah peletak dasar teknologi artficial intelligence (AI).

6 Pengobatan atau Pengetahuan di Bidang Kesehatan yang Ternyata Pseudoscience

6 Pengobatan atau Pengetahuan di Bidang Kesehatan yang Ternyata Pseudoscience

Sejumlah pengetahuan kesehatan di masa lalu yang banyak diketahui dan dipercaya ternyata merupakan pseudoscience.

Uji Coba Teknologi Ini Pernah Buat Umat Manusia Ketakutan, Ada yang Dianggap Bisa Menyedot Asteroid Luar Angkasa
Tolak Mentah-mentah Tawaran Kerja, Ilmuwan ini Malah Digugat Thomas Edison

Tolak Mentah-mentah Tawaran Kerja, Ilmuwan ini Malah Digugat Thomas Edison

Ilmuwan berkulit hitam asal AS ini pernah digugat Thomas Edison. Apa sebabnya?

Poltracking Jelaskan Proses Survei Pilkada Jakarta, Tegaskan Bukan Konsultan Salah Satu Kandidat

Poltracking Jelaskan Proses Survei Pilkada Jakarta, Tegaskan Bukan Konsultan Salah Satu Kandidat

Hal ini menanggapi perbedaan hasil survei Poltracking Pilgub Jakarta hingga memutuskan keluar dari Persepi. Poltracking juga diberi sanksi oleh Persepi.

Lempengan Aksara Paku Berusia 5.000 Tahun Berhasil Diuraikan dengan AI, Ungkap Isi Tulisan Bahasa Tertua di Dunia
Para Arkeolog Takut Membongkar Makam Kaisar China Berusia 2.200 Tahun, Ini Alasannya

Para Arkeolog Takut Membongkar Makam Kaisar China Berusia 2.200 Tahun, Ini Alasannya

Para arkeolog takut membongkar makam kaisar pertama China, Qin Shi Huang yang berumur 2.200 tahun.

Sains 1 tahun yang lalu

Cerita Sejarah Singkat Beserta Struktur Penulisannya, Perlu Diketahui
Teknologi ini Mengungkap Hasil Foto Wajah Seseorang yang Lama Hilang

Teknologi ini Mengungkap Hasil Foto Wajah Seseorang yang Lama Hilang

Terobosan ini dilakukan oleh ilmuwan dari Universitas Western, Kanada.

Read Entire Article
International | Politik|