Kota kuno di balik oasis Arab Saudi berhasil ditemukan.
Jumat, 08 Nov 2024 13:37:01
Sebuah kota kuno berbenteng berusia 4.000 tahun ditemukan di balik oasis tepatnya di Arab Saudi.
Melansir dari laman Science Alert, Jumat (8/11) arkeolog mengklaim bahwa temuan tersebut mengungkap bagaimana kondisi sosial masyarakat berubah dari kehidupan nomaden menjadi kehidupan perkotaan.
Kota kuno itu diketahui bernama Al-Natah dan telah lama tersembunyi di dalam oasis berdinding Khaybar.
Oasis sendiri merupakan suatu daerah hijau dan subur yang berada di tengah gurun di barat laut Semenanjung Arab.
Menurut penelitian yang dipimpin oleh arkeolog Prancis Guillaume Charloux, kota ini dikelilingi tembok kuno sepanjang 14,5 kilometer
Secara populasi, kota ini terbilang besar. Pada saat dibangun sekitar tahun 2.400 SM tepatnya di awal zaman perunggu, jumlah penduduknya baru 500.
Namun para penduduk meninggalkan kota sekitar seribu tahun kemudian tanpa alasan yang jelas.
"Tidak ada yang tahu alasannya," kata Charloux.
Pada saat Al-Natah dibangun, kota-kota di wilayah Levant di sepanjang Laut Mediterania dari Suriah hingga Yordania terbilang berkembang pesat.
Ketika dilewati oleh para penggembala nomaden, dataran Arabia Barat Laut pada saat itu dianggap sebagai gurun tandus yang dipenuhi dengan situs pemakaman.
Hal ini terjadi hingga 15 tahun yang lalu saat benteng yang berasal dari Zaman Perunggu di oasis Tayma, di utara Khaybar.
Penampakan Kota Kuno Al-Natah
Kota Al-Natah banyak dijumpai batuan vulkanik hitam yang disebut basalt menutupi dinding sehingga melindungi situs tersebut dari penggalian ilegal.
Para arkeolog telah menemukan fondasi yang cukup kuat untuk menopang rumah setidaknya satu atau dua lantai.
Temuan itu sedikit banyak memberikan gambaran bahwa kota itu memiliki luas 2,6 hektar dengan sekitar 50 rumah yang bertengger di atas bukit.
Makam di dalam pekuburan terdapat senjata logam seperti kapak dan belati serta batu seperti batu akik.
Penemuan itu memberi pertanda bahwa masyarakat pada masa itu relatif maju.
Selain itu adanya potongan-potongan tembikar menunjukkan masyarakat yang relatif egaliter.
"Itu adalah keramik yang sangat cantik namun sangat sederhana", ucap Charloux.
Lambatnya Urbanisme
Tingginya benteng mencapai sekitar lima meter (16 kaki) menunjukkan bahwa Al-Natah memiliki pondasi pusat pemerintahan lokal yang kuat.
Namun, penemuan yang ada juga mengungkapkan proses “urbanisme yang lambat” selama transisi antara kehidupan desa yang nomaden dan menetap, kata studi tersebut.
Sebagai contoh, oasis yang dibentengi bisa saja saling bersentuhan di wilayah yang sebagian besar masih dihuni oleh kelompok pastoral nomaden.
Pertukaran semacam itu bisa menjadi landasan bagi “jalur dupa” yang memperdagangkan rempah-rempah, kemenyan, dan mur dari Arab selatan ke Mediterania.
Bila dibanding kota lain di Mesopotamia atau Mesir, Al-Natah masih cenderung kecil.
Masyarakat pada masa itu punya cara sendiri yang lebih sederhana, jauh lebih lambat, dan cukup spesifik di barat laut Arab untuk menuju urban.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Desi Aditia Ningrum
Arkeolog Temukan Bukti Manusia Purba Pernah Tinggal di Saluran Aliran Lava Gunung Berapi
Temuan manusia purba ini menjadi bukti sekaligus cara baru bagi manusia yang ingin tinggal di luar planet Bumi.
Temuan ini mengungkap wawasan baru tentang evolusi dan perkembangan historis populasi manusia di kawasan tersebut.
sains 7 bulan yang lalu
Arkeolog Temukan "Gerbang Neraka" di Arab Saudi, Ada Jejak Manusia dan Sudah Ada Sejak 9.000 Tahun Lalu
Sinar Laser Ungkap Kota Kuno Bangsa Maya Tersembunyi di Bawah Hutan, Ada Piramida dan Lapangan Bola
Di bawah hutan Meksiko di Semenanjung Yucatan ada sebuah kota bangsa Maya dari masa 1.000 tahun lalu.
Arkeolog Gali Kota Bersejarah Berusia 25.000 Tahun Lengkap dengan 11.000 Tulang di Dalamnya
Arkeolog Gali Kota Bersejarah Berusia 25.000 Tahun Lengkap dengan 11.000 Tulang di Dalamnya
Rahasia Hilangnya Kota Emas Firaun Terkuat di Mesir Selama 3.000 Tahun
Rahasia Hilangnya Kota Emas Firaun Terkuat di Mesir Selama 3.000 Tahun
'Kota Abadi' Berusia 7.000 Tahun Ditemukan di Turki, Ada Jembatan Batu dan Mozaik Indah
Misis, sebuah kota kuno berdiri kokoh selama 7.000 tahun di wilayah selatan Adana, Turki.