Mobil dinas Camat Baito itu ditumpangi guru honorer Supriyani usai sidang di Pengadilan Negeri (PN) Andoolo, Senin (28/10).
Selasa, 29 Okt 2024 15:57:05
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara turun melakukan penyelidikan terkait dugaan penembakan mobil dinas Camat Baito, Konawe Selatan. Mobil dinas Camat Baito sendiri ditumpangi guru honorer Supriyani usai sidang di Pengadilan Negeri (PN) Andoolo, Senin (28/10).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sultra, Komisaris Besar Iis Kristian mengatakan, peristiwa dugaan penembakan dialami oleh Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Baito, Herwan Malenggea. Iis menyebut insiden terjadi saat korban mengendarai mobil dinas Camat Baito pada Senin (28/10), sekitar pukul 14.00 Wita.
"Saat mengendarai mobil tersebut, tiba-tiba Herwan Malenggea mendengar benturan keras pada kaca pintu belakang bagian kiri. Beliau tidak mendengar suara tembakan," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (29/10).
Setelah mendengar suara benturan, kata Iis, Herwan berhenti untuk memeriksa kondisi mobilnya.
"Dia berhenti sekitar 10 meter untuk memeriksa kendaraanya dan setelah diperiksa kendaraannya kaca pintu belakang sebelah kiri mengalami kerusakan retak," sebutnya.
Iis meminta kepada seluruh masyarakat dan mengimbau untuk sama-sama menjaga kondusivitas di media sosial maupun informasi lainnya dengan tidak mudah terprovokasi.
"Kami Polda Sultra dan Polres Konawe Selatan akan menangani kasus ini secara profesional dan akan menangani secara scientific crime investigation. Mudah-mudahan penjelasan kami dan klarifikasi langsung dari Pak Herwan bisa meluruskan informasi atas apa yang terjadi," ucapnya.
Sementara Herwan Malengga mengaku meminjam mobil dinas pada sekitar pukul 13.00 Wita dengan tujuan pulang ke rumahnya di Amasara. Namun, saat di perjalanan kembali ke kantor sekitar pukul 14.00 Wita, dia mendengar suara benturan keras pada kaca jendela pintu mobil sebelah kiri saat melintas SDN 3 Baito.
"Suara itu membuat kaget dan sekitar 10 meter dari tempat bunyi keras tersebut saya berhenti dan turun untuk mengecek. Ternyata ada retak pada kaca pintu belakang sebelah kiri," ungkapnya.
"Pada saat saya berhenti, saya tidak dengar ada suara tembakan. Cuma ada bunyi keras pada bagian kaca dan saya juga tidak melihat ada orang di sekitar saya. Mungkin itu hanya suara akibat burung yang menabrak kaca mobil," lanjut dia.
Karena kejadian tersebut, Herwan mengontak Camat Baito untuk memberitahu bahwa ada kerusakan pada kaca mobil dinas.
"Itu saja yang saya bisa klarifikasi. Kalau saya mohon maaf saya tidak lihat adanya penembakan. Tolong jangan dipercaya kalau ada yang mengatakan itu tembakan," kata Herwan.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sultra Komisaris Besar Dody mengatakan, kasus dugaan penembakan terhadap kaca mobil dinas Camat Baito kini akan ditangani oleh Tim Labfor dari Makassar.
"Kami sudah koordinasi dengan labfor Makassar untuk mengetahui penyebab retakan pada kaca mobil," ungkap Dody.
Sebelumnya, Kuasa hukum Supriyani, Andre Darmawan mengaku melihat kaca sebelah kiri tengah pada mobil berwarna putih pecah diduga akibat ditembak menggunakan senapan angin.
"Saya lihat tadi (kaca mobil seperti) ditembak. Memang kami perkirakan itu senjata, kalau bukan softgun atau yang pakai oksigen itu seperti PCP (senapan angin)," ujar Andre saat dihubungi melalui telepon, Senin (28/10).
Andre mengatakan penembakan terhadap mobil dinas Camat Baito tersebut terjadi setelah mengantar Supriyani ke rumah dinas camat usai menjalani persidangan di PN Andoolo. Andre menjelaskan saat kejadian mobil tersebut digunakan oleh Camat Baito dan kepala desa.
"Kejadiannya setelah sidang, kan tadi pembaaan eksepsi. Ibu Supriyani sudah tiba di rujab camat. Nah mobil itu tadi sempat keluar dibawa oleh kepala desa. Kemudian kepala desa saat mau balik ke rujab camat sebelum sampai, di situ ditembak," kata Andre.
Andre menjelaskan kepala desa yang membawa mobil tersebut sempat melihat orang berbaju putih membawa senapan PCP. Usai menembak orang tersebut kabur ke semak-semak.
"Kepala desa sempat dengar itu bunyi terus dia buka kaca. Dia bilang lihat orang pakai baju putih lari ke semak-semak sambil merunduk," kata Andre.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Titin Supriatin
Penembakan terhadap mobil dinas Camat Baito tersebut terjadi setelah mengantar Supriyani ke rumah dinas camat usai menjalani persidangan di PN Andoolo.
Mediasi Gagal, Warga Diminta Tetap Jaga Kondusivitas Kawal Kasus Guru Honorer Supriyani
MUI mengapresiasi aksi demonstran solidaritas Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan masyarakat turun ke jalan bersama-sama untuk mengawal persidangan.
Sidang Perdana Kasus Guru Honorer Supriyani, 1.650 Massa Bakal Kepung PN Andoolo
Personel gabungan Polres Konsel, Brimob, dan Dalmas Polda Sultra diterjunkan mengawal sidang tersebut.
VIDEO: Kronologi Kasus Guru Supriyani di Konawe Ditahan Usai Dituduh Aniaya Murid Anak Polisi
Kasus ini viral usai pihak kejaksaan melakukan penahanan terhadap Supriyani di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kendar
Kabar Baik, Mendikdasmen Janji Angkat Guru Honorer Supriyani jadi Guru PPPK
Menteri Dikdasmen Abdul Mu'ti menjelaskan bantuan afirmasi tersebut berupa pemberian kesempatan lulus kepada Supriyani sehingga dapat mengajar dengan lebih baik
PN Andoolo Tangguhkan Penahanan Guru Honorer Supriyani Usai Kasusnya Dituduh Aniaya Siswa Viral
Supriyani harus mendekam dipenjara usai dijadikan tersangka atas tuduhan menganiaya siswa diduga anak polisi.
Terungkap, Ini Alasan Polisi Tak Tahan Guru Honorer Supriyani
Kepolisian juga menegaskan ermintaan uang yang beredar di berbagai media dengan besaran Rp50 juta untuk mendamaikan kasus tersebut tidak benar atau hoaks.
Didakwa Lakukan Kekerasan ke Siswa Anak Polisi, Guru Honorer Ajukan Eksepsi
Supriyani dituduh menganiaya seorang siswa yang belakangan diketahui anak seorang polisi.
Deretan Kejanggalan Kasus Guru Honorer Dituduh Aniaya Anak Polisi, Berujung Supriyani Dibui
Supriyani akan menghadapi persidangan pada Kamis (24/10) besok. Namun, sejak semalam penahanannya ditangguhkan.
Ketua Komisi X DPR Dukung Guru Supriyani: Penegak Hukum Kedepankan Prinsip Keadilan
Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian menyoroti kasus guru honorer Supriyani yang menjadi terseret kasus hukum karena dituduh menganiaya anak polisi