Ini gejala yang dirasakan setelah orang makan jajanan asal China, Latiao.
Minggu, 03 Nov 2024 22:24:00
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) menerima laporan mengenai kasus keracunan makanan yang terjadi di tujuh wilayah di Indonesia setelah konsumsi jajanan asal China, Latiao.
"Badan POM menerima laporan soal kejadian luar biasa keracunan pangan atau KLBKP yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia," ungkap Kepala BPOM, Taruna Ikrar, pada Jumat, 1 November 2024. Ia menjelaskan bahwa lokasi-lokasi yang terlibat meliputi Lampung, Sukabumi, Wonosobo, Tangerang Selatan, Bandung Barat, Pamekasan, serta Riau.
Setelah mendapatkan laporan mengenai keracunan makanan, Balai Besar POM di setiap daerah tersebut langsung melakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya bakteri Bacillus cereus dalam produk makanan yang berasal dari China tersebut.
"Kita lakukan pemeriksaan sampel lalu cocokkan dengan gejala yang dikeluhkan. Ditemukan Bacillus cereus (bakteri ini) menghasilkan toksik dengan reseptor spesifik terhadap sistem saraf," tambah Taruna. Gejala yang muncul akibat bakteri ini meliputi:
- Mual
- Diare
- Muntah
- Sesak napas sebagai efek di saluran pernapasan.
"Jadi, sinkron hasil antara laboratorium dengan apa yang terjadi gejala pada anak korban," jelasnya. Latiao merupakan produk pangan olahan dari tepung yang memiliki tekstur kenyal dan rasa pedas gurih, yang sebelumnya viral di media sosial dan menjadi favorit di kalangan warga China, sebelum akhirnya masuk ke pasar Indonesia.
Latiao Sudah Ditarik dan Dihancurkan
Setelah insiden tersebut, Kepala BPOM Taruna Ikrar memberikan arahan untuk menarik dan memusnahkan produk latiao yang menjadi penyebab terjadinya kejadian luar biasa keracunan pangan (KLBKP).
"Badan POM telah menginstruksikan agar produk latiao yang menyebabkan KLBKP untuk ditarik dan dimusnahkan. Kami minta importir untuk segera melaporkan proses penarikan dan pemusnahan ini terhadap Badan POM. Dan kami akan terus memantau kepatuhan mereka," ungkap Taruna.
Dalam upaya mencegah kejadian serupa, BPOM juga melaksanakan pengamanan secara serentak terhadap semua produk latiao yang beredar di pasar. “Jadi kami mengamankan dan menangguhkan sementara registrasi produk pangan olahan latiao sambil kita menelusuri lebih lanjut sampai proses pemeriksaan dan penelitian selesai,” tambahnya.
Tindakan ini diharapkan dapat melindungi masyarakat dari risiko keracunan yang lebih lanjut dan memastikan bahwa produk yang beredar memenuhi standar keamanan pangan yang ditetapkan. BPOM berkomitmen untuk melakukan pengawasan yang ketat terhadap produk pangan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Pelaku Usaha Taati Peraturan dan Standar Keamanan Pangan
Taruna juga menekankan pentingnya kepatuhan terhadap peraturan dan standar keamanan pangan bagi semua pelaku usaha. "Kami mengingatkan seluruh pelaku usaha pangan untuk selalu mematuhi peraturan dan standar keamanan pangan yang telah ditetapkan. Menggunakan bahan baku yang aman dan menjaga proses produksi agar menghasilkan pangan yang aman bagi masyarakat," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa jika ada pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku usaha, Badan POM tidak akan ragu untuk mengambil tindakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, "Apabila pelaku usaha terbukti melakukan pelanggaran Badan POM akan melakukan penindakan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku," tegasnya.
Jika Masih Ada Latiao di Rumah, Segera Buang!
Taruna mengingatkan kepada masyarakat untuk segera membuang makanan yang masih disimpan, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti keracunan makanan. Ia menegaskan, "Yang sudah punya makanan ini enggak usah dimakan," sebagai upaya untuk menjaga kesehatan dan keselamatan bersama.
Penting bagi setiap individu untuk memperhatikan keamanan makanan yang dikonsumsi. Dengan membuang makanan yang mungkin sudah tidak layak, kita dapat mencegah risiko keracunan yang dapat membahayakan kesehatan.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Titah Mranani
B
Reporter
- Benedikta Desideria
- Titah Mranani
Kenali Bahaya Camilan Ilegal Asal China, Ini Imbauan YLKI
Dalam kasus camilan 'Hot Spicy Latiru' dan 'Latiao Stripes', belasan siswa keracunan.
Cerita Lucu Pria di China, Batuk Tak Sembuh 2 Tahun Dikira Kanker Paru Ternyata Tersedak Cabai
Benda asing tersebut menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di paru-paru kanannya.
VIRAL 4 bulan yang lalu
Jangan Panik! Ini Pertolongan Pertama Hadapi Orang Keracunan Makanan
Tubuh membutuhkan istirahat untuk melawan infeksi atau zat berbahaya, sehingga menghindari makanan berat sementara waktu adalah tindakan yang tepat
7 Dampak Konsumsi Makanan Pedas Berlebihan, Bisa Lukai Lambung
Konsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Kronologi Puluhan Warga di Lumajang Diduga Keracunan Ketan Koro Usai Pengajian
Puluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Hasil Uji Lab, Ada Banyak Bakteri pada Makanan yang Sebabkan Ratusan Warga Cimahi Keracunan
Berdasarkan data, ada 364 warga mengalami keracunan usai menyantap nasi boks saat acara reses anggota DPRD Kota Cimahi.
Puluhan Siswa SDIT di Garut Keracunan Makanan
Beberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Dampak Kebanyakan Konsumsi Makanan Pedas, dari Sebabkan Diare hingga Buat Sakit Kepala
Konsumsi makanan pedas bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang perlu diwaspadai.
Puluhan Warga Tasik Keracunan Nasi Kotak
Berdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Makan Keripik Super Pedas, 14 Siswa Jepang Masuk Rumah Sakit, Elon Musk Sampai Berkomentar
Makan Keripik Super Pedas, 14 Siswa Jepang Masuk Rumah Sakit, Elon Musk Sampai Berkomentar
Puluhan Orang Mual, Pusing & Muntah Usai Santap Nasi Hajatan, Ternyata Karena Hal Ini
Usai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.