Layar yang Menyisakan Luka, Menggali Keterkaitan Antara Gadget dan Kesehatan Mental Anak

2 months ago 14
  1. SEHAT

Dari peningkatan kecemasan hingga perilaku agresif, berikut adalah dampak negatif penggunaan gadget pada kesehatan mental anak

Senin, 04 Nov 2024 07:00:00

Layar yang Menyisakan Luka, Menggali Keterkaitan Antara Gadget dan Kesehatan Mental Anak Layar yang Menyisakan Luka, Menggali Keterkaitan Antara Gadget dan Kesehatan Mental Anak (©Freepik)

Penggunaan gadget pada anak-anak kian menjadi perhatian utama bagi orang tua dan para ahli, khususnya terkait dampaknya terhadap kesehatan mental. Gadget, seperti smartphone, tablet, dan komputer, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern, bahkan bagi anak-anak. Berdasarkan data American Psychiatric Association (APA), sekitar 53% anak berusia 8-12 tahun di Amerika Serikat telah memiliki smartphone. Tren ini serupa di banyak negara lain, termasuk Indonesia. Meskipun gadget memberikan manfaat edukatif dan akses informasi yang lebih luas, penggunaan berlebihan dan tidak terkontrol dapat memicu masalah kesehatan mental pada anak. Beberapa dampak negatif yang ditemukan dari penelitian dan jurnal ilmiah antara lain adalah peningkatan tingkat kecemasan, penurunan kualitas tidur, dan penurunan kemampuan sosial.

Peningkatan Kecemasan Akibat Paparan Media Sosial

Sebuah studi yang dilakukan oleh Journal of the American Medical Association (JAMA) mengungkapkan bahwa penggunaan gadget lebih dari dua jam sehari pada anak-anak menyebabkan peningkatan risiko depresi dan kecemasan. Dalam studi ini, anak-anak yang sering menggunakan gadget juga menunjukkan gejala isolasi sosial dan memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih rendah dibandingkan mereka yang memiliki waktu layar lebih terbatas. Ketergantungan terhadap gadget dapat mengganggu perkembangan emosional anak yang masih dalam tahap eksplorasi dan pembentukan identitas diri. Hal ini didukung oleh penelitian dari Frontiers in Psychology, yang menunjukkan bahwa paparan konten di media sosial dan gim daring dapat memicu stres emosional pada anak-anak.

Orang lain juga bertanya?

Layar yang Menyisakan Luka, Menggali Keterkaitan Antara Gadget dan Kesehatan Mental Anak Layar yang Menyisakan Luka, Menggali Keterkaitan Antara Gadget dan Kesehatan Mental Anak Freepik

Konten yang memperlihatkan kehidupan yang dianggap ideal atau "sempurna" dapat memicu rasa minder dan perasaan tidak puas dengan diri sendiri, yang kemudian memicu kecemasan yang tinggi. Di samping itu, perundungan siber atau cyberbullying, yang sering terjadi di platform digital, juga dapat menambah tingkat kecemasan anak-anak. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Psychiatry, anak-anak yang menjadi korban perundungan daring lebih rentan mengalami kecemasan dan ketidaknyamanan dalam kehidupan sehari-hari mereka, bahkan bisa mengganggu kemampuan mereka untuk bersosialisasi di dunia nyata. 

Gadget, terutama media sosial, memberikan akses langsung pada anak-anak untuk berinteraksi dengan dunia luar tanpa filter yang tepat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan konten negatif seperti berita sensasional, standar kecantikan yang tidak realistis, dan gaya hidup konsumtif dapat memicu perasaan cemas dan rendah diri pada anak. Bahkan, hasil riset dari Pew Research Center menyebutkan bahwa anak-anak sering kali merasa tertekan untuk menampilkan citra diri yang sempurna di media sosial, yang bisa menyebabkan perasaan tidak puas terhadap diri sendiri. 

Gangguan Tidur sebagai Dampak Penggunaan Gadget

Layar yang Menyisakan Luka, Menggali Keterkaitan Antara Gadget dan Kesehatan Mental Anak Layar yang Menyisakan Luka, Menggali Keterkaitan Antara Gadget dan Kesehatan Mental Anak Freepik

Gangguan tidur menjadi salah satu pengaruh negatif utama dari penggunaan gadget berlebihan pada anak-anak. Menurut Journal of Sleep Research, paparan cahaya biru dari layar gadget, khususnya smartphone dan tablet, menghambat produksi hormon melatonin yang bertugas mengatur siklus tidur alami. Ketika produksi melatonin terganggu, anak-anak akan lebih sulit mengantuk dan bahkan dapat mengalami gangguan tidur seperti insomnia. Kualitas tidur yang buruk ini berdampak negatif pada suasana hati anak-anak, meningkatkan risiko mereka untuk mengalami masalah emosional, seperti kecemasan, depresi, dan iritabilitas.

Kurangnya waktu tidur tidak hanya membuat anak mudah lelah dan mudah marah, tetapi juga berdampak pada performa akademik dan kemampuan kognitif mereka. Sebuah studi oleh Journal of the American Medical Association (JAMA) menyebutkan bahwa anak-anak yang memiliki gangguan tidur, cenderung memiliki daya fokus yang rendah, mudah lelah, serta lebih rentan terhadap stres. Gangguan ini dapat mempengaruhi kesejahteraan mental mereka dan menurunkan kualitas hidup sehari-hari.

Anak-anak yang kurang tidur biasanya akan lebih sulit berkonsentrasi, dan mereka lebih mudah merasa cemas dan tersinggung. Dalam jangka panjang, gangguan tidur ini dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan mental yang lebih serius. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk memantau penggunaan gadget pada anak dan memastikan mereka memiliki waktu tidur yang cukup.

Layar yang Menyisakan Luka, Menggali Keterkaitan Antara Gadget dan Kesehatan Mental Anak Layar yang Menyisakan Luka, Menggali Keterkaitan Antara Gadget dan Kesehatan Mental Anak Freepik

Penurunan Kemampuan Sosial dan Perilaku Adiktif

Layar yang Menyisakan Luka, Menggali Keterkaitan Antara Gadget dan Kesehatan Mental Anak Layar yang Menyisakan Luka, Menggali Keterkaitan Antara Gadget dan Kesehatan Mental Anak Freepik

Penggunaan gadget yang berlebihan juga berdampak negatif pada kemampuan sosial anak. Penelitian yang diterbitkan oleh International Journal of Behavioral Development menemukan bahwa anak-anak yang sering bermain gim daring atau menghabiskan waktu di media sosial memiliki keterampilan komunikasi yang lebih rendah dibandingkan anak-anak yang lebih sering berinteraksi langsung dengan teman sebaya.

Ketergantungan pada gadget membuat anak-anak kehilangan keterampilan dalam menghadapi dunia nyata, sehingga mereka cenderung merasa canggung atau tidak nyaman dalam situasi sosial. Keterikatan berlebihan pada gadget ini menghambat perkembangan kemandirian dan kemampuan mereka untuk mengatasi masalah secara efektif, yang dapat berkontribusi pada perasaan depresi dan ketidakberdayaan.

Studi lain yang dipublikasikan dalam Journal of Child and Family Studies menemukan bahwa anak-anak yang kecanduan gadget lebih rentan merasa kesepian dan terisolasi secara sosial. Isolasi ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan, serta meningkatkan risiko depresi di usia muda. Ketika anak-anak lebih memilih bermain gim daring atau berinteraksi secara virtual, mereka kehilangan kesempatan untuk belajar keterampilan penting dalam kehidupan nyata, seperti bernegosiasi, berbagi, dan berempati dengan orang lain.

Di sisi lain, kebiasaan bermain gim daring dalam waktu lama juga dapat menyebabkan perilaku adiktif. Berdasarkan penelitian dari Journal of Adolescent Health, anak-anak yang kecanduan gim daring cenderung mengalami penurunan kemampuan empati, serta lebih rentan terhadap perilaku agresif. Hal ini bisa disebabkan oleh paparan konten kekerasan dalam gim. Dengan demikian, dampak negatif gadget terhadap hubungan sosial anak ini dapat menimbulkan masalah kesehatan mental jangka panjang jika tidak segera diatasi.

Layar yang Menyisakan Luka, Menggali Keterkaitan Antara Gadget dan Kesehatan Mental Anak Layar yang Menyisakan Luka, Menggali Keterkaitan Antara Gadget dan Kesehatan Mental Anak Freepik

Strategi Mengatasi Dampak Negatif Penggunaan Gadget

Layar yang Menyisakan Luka, Menggali Keterkaitan Antara Gadget dan Kesehatan Mental Anak Layar yang Menyisakan Luka, Menggali Keterkaitan Antara Gadget dan Kesehatan Mental Anak Freepik

Untuk mengatasi dampak negatif penggunaan gadget pada kesehatan mental anak, peran aktif orang tua sangat penting. World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar anak-anak di bawah usia 5 tahun menghindari penggunaan layar lebih dari satu jam per hari, sementara anak-anak di bawah 2 tahun sebaiknya tidak diberi akses ke layar sama sekali. Orang tua juga dianjurkan untuk menetapkan batas waktu penggunaan gadget dan memantau konten yang diakses oleh anak-anak mereka. Selain itu, menciptakan lingkungan keluarga yang kondusif untuk berkomunikasi dan bermain bersama tanpa kehadiran gadget dapat membantu anak mengembangkan kemampuan sosial dan emosional mereka dengan lebih baik.

Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah dengan mengalihkan perhatian anak dari gadget ke aktivitas fisik atau kegiatan kreatif yang melibatkan interaksi langsung. Misalnya, mengajak anak bermain di luar rumah, membaca buku bersama, atau melakukan kegiatan seni seperti melukis atau bermain musik. Menurut riset dari American Psychological Association (APA), aktivitas fisik yang rutin dapat membantu menurunkan kadar stres dan meningkatkan kualitas tidur pada anak. Selain itu, aktivitas ini juga mendukung perkembangan motorik dan kreativitas anak.

Layar yang Menyisakan Luka, Menggali Keterkaitan Antara Gadget dan Kesehatan Mental Anak Layar yang Menyisakan Luka, Menggali Keterkaitan Antara Gadget dan Kesehatan Mental Anak Freepik

Dampak negatif penggunaan gadget pada anak-anak, khususnya terhadap kesehatan mental, menjadi isu serius yang perlu ditangani. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan dapat memicu masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, gangguan tidur, dan penurunan kemampuan sosial. Sebagai generasi yang masih dalam tahap perkembangan, anak-anak membutuhkan interaksi langsung dan pengalaman dunia nyata untuk mendukung perkembangan emosional dan sosial mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pengasuh untuk mengambil langkah-langkah preventif dengan mengatur waktu dan jenis penggunaan gadget pada anak. Melalui pendekatan yang tepat dan kesadaran akan risiko yang ada, anak-anak dapat tetap menikmati manfaat teknologi tanpa harus mengorbankan kesehatan mental mereka.

Artikel ini ditulis oleh

Rizky Wahyu Permana

Editor Rizky Wahyu Permana

M

Reporter

  • maharani salsabila
  • Rizky Wahyu Permana
9 Dampak Penggunaan Gawai terhadap Perkembangan Anak, Perlu Diawasi Orangtua

9 Dampak Penggunaan Gawai terhadap Perkembangan Anak, Perlu Diawasi Orangtua

Penggunaan gawai atau gadget yang terlalu berlebih bisa menimbulkan sejumlah dampak bagi perkembangan anak.

Dampak Negatif Sering Main HP pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada

Dampak Negatif Sering Main HP pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada

Paparan yang terus-menerus terhadap layar ponsel dapat memengaruhi perkembangan kognitif, kesehatan fisik, serta kesejahteraan emosional dan sosial anak.

Penelitian Terbaru Ungkap Bahwa Menggunakan Tablet dan Gawai Buat Anak Lebih Sulit Kendalikan Emosi dan Sering Marah
Bagaimana Cara Mengurangi Screen Time pada Anak, Atasi Kecanduan Menatap Layar

Bagaimana Cara Mengurangi Screen Time pada Anak, Atasi Kecanduan Menatap Layar

Pada anak, terdapat cara yang perlu diterapkan orangtua untuk mengatasi penggunaan layar berlebihan.

Bisa Berdampak pada Perkembangan, Ketahui Bahaya Paparan Screentime pada Anak di Bawah Usia 2 Tahun
Bahaya Paparan Screentime pada Anak di Bawah Usia 2 Tahun

Bahaya Paparan Screentime pada Anak di Bawah Usia 2 Tahun

Penggunaan gadget atau gawai pada anak di bawah dua tahun bisa memicu munculnya sejumlah masalah kesehatan yang tidak bisa dikesampingkan.

Dampak Negatif Jika Anak Terlalu Banyak Terpapar Layar, Menjauhi Screen Time Berlebihan

Dampak Negatif Jika Anak Terlalu Banyak Terpapar Layar, Menjauhi Screen Time Berlebihan

WHO menyarankan batasan waktu yang jelas, namun seringkali pola pengasuhan terpengaruh oleh perkembangan teknologi

10 Alasan Mengapa Anak Zaman Sekarang Lebih Mudah Cemas Dibanding di Masa Lalu

10 Alasan Mengapa Anak Zaman Sekarang Lebih Mudah Cemas Dibanding di Masa Lalu

Anak zaman sekarang cenderung lebih mudah mengalami kecemasan dibanding di masa lalu karena sejumlah hal.

Manfaat Screen Time untuk Anak dan Dampaknya, Orang Tua Wajib Tahu
Berapa Lama Idealnya Seseorang Menggunakan Gadget dalam Sehari?

Berapa Lama Idealnya Seseorang Menggunakan Gadget dalam Sehari?

Lantas, seberapa lama idealnya seseorang menggunakan gadget dalam sehari?

Info 1 tahun yang lalu

Strategi bagi Orangtua untuk Lindungi Anak dari Stres Digital di Era Modern

Strategi bagi Orangtua untuk Lindungi Anak dari Stres Digital di Era Modern

Pada era digital ini, anak perlu dilindungi dari permasalahan digital yang muncul akibat gawai.

Kecanduan Internet pada Remaja Bisa Berdampak Besar Terhadap Perkembangan Otak

Kecanduan Internet pada Remaja Bisa Berdampak Besar Terhadap Perkembangan Otak

Pada saat ini banyak remaja yang kecanduan menggunakan internet. Hal ini ternyata bisa berdampak signifikan terhadap kondisi otak mereka.

Read Entire Article
International | Politik|