Mengapa Kita Suka Mengonsumsi Karbohidrat? Ini Alasan Kenapa Belum Makan Kalau Belum Makan Nasi

1 month ago 6
  1. SEHAT
  2. NUTRISI

Kecintaan manusia terhadap karbohidrat merupakan suatu hal yang bisa terjadi dari evolusi manusia.

Rabu, 20 Nov 2024 06:00:00

Mengapa Kita Suka Mengonsumsi Karbohidrat? Ini Alasan Kenapa Belum Makan Kalau Belum Makan Nasi memakan nasi (©iStock)

Karbohidrat sering menjadi kambing hitam dalam berbagai tren diet, mulai dari keto hingga low-carb, yang bertujuan untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan. Namun, banyak dari kita yang merasa belum benar-benar makan jika belum mengonsumsi nasi atau roti. Mengapa demikian? Menurut penelitian terbaru, kecintaan kita terhadap karbohidrat ternyata bukan semata-mata masalah selera, melainkan sesuatu yang tertanam dalam DNA kita.

Dilansir dari The Healthy, studi yang baru saja dipublikasikan dalam jurnal Science pada Oktober 2024 oleh para peneliti dari University at Buffalo dan Jackson Laboratory mengungkap bahwa kecenderungan kita untuk menyukai makanan tinggi karbohidrat, seperti roti, pasta, dan nasi, dapat ditelusuri hingga ratusan ribu tahun lalu. Para peneliti menemukan bahwa gen bernama AMY1, yang berperan dalam memproduksi enzim amilase untuk memecah pati menjadi glukosa, telah mengalami duplikasi dalam DNA manusia sejak zaman purba.

Menurut Dr. Omer Gokcumen, salah satu penulis studi dan profesor ilmu biologi di University at Buffalo, "Semakin banyak gen amilase (AMY1) yang dimiliki seseorang, semakin banyak enzim amilase yang bisa mereka hasilkan dan semakin efektif mereka dalam mencerna pati."

Dengan menggunakan teknik sequencing genetika canggih, para ilmuwan memeriksa DNA dari 68 manusia purba, termasuk sampel berusia 45.000 tahun dari Siberia. Hasilnya menunjukkan bahwa bahkan sebelum era pertanian, manusia pemburu-pengumpul purba sudah memiliki rata-rata empat hingga delapan salinan gen AMY1 dalam setiap sel diploid mereka. Ini berarti bahwa manusia awal yang menjelajah Eurasia telah memiliki kemampuan untuk mencerna makanan bertepung jauh sebelum mereka mulai bercocok tanam.

Evolusi Kecintaan Terhadap Karbohidrat

Penelitian ini juga menemukan bahwa tidak hanya manusia modern yang memiliki gen AMY1 ini dalam jumlah banyak, tetapi juga spesies terkait seperti Neanderthal dan Denisovan. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan mencerna karbohidrat sudah menjadi bagian penting dari evolusi diet manusia purba.

“Duplikasi awal dalam genom kita meletakkan dasar untuk variasi yang signifikan di wilayah gen amilase, memungkinkan manusia beradaptasi dengan diet yang berubah seiring meningkatnya konsumsi pati akibat perkembangan teknologi dan gaya hidup,” kata Dr. Gokcumen dalam siaran pers dari UB.

Seiring berjalannya waktu, ketika manusia mulai bercocok tanam, khususnya di Eropa, jumlah salinan gen AMY1 meningkat selama 4.000 tahun terakhir. Ini disebabkan oleh pola makan yang kaya akan biji-bijian. Mereka yang memiliki lebih banyak salinan gen AMY1 mampu mencerna pati dengan lebih baik, sehingga memberikan mereka lebih banyak energi dan meningkatkan peluang bertahan hidup serta reproduksi.

“Keturunan mereka akhirnya lebih sukses dalam jangka waktu evolusi dibandingkan mereka yang memiliki jumlah salinan lebih sedikit, sehingga memperbanyak jumlah salinan gen AMY1 dalam populasi,” tambah Dr. Gokcumen.

Mengapa Kita Suka Mengonsumsi Karbohidrat? Ini Alasan Kenapa Belum Makan Kalau Belum Makan Nasi ilustrasi makan nasi Medical News Today

Dampak pada Kesehatan dan Metabolisme Modern

Lalu, apa artinya temuan ini bagi kita di masa kini? Pemahaman tentang variasi gen AMY1 ini tidak hanya memberi wawasan lebih dalam mengenai masa lalu evolusi kita, tetapi juga dapat membantu menjelaskan mengapa beberapa orang tampak lebih sehat dengan diet tinggi karbohidrat, sementara yang lain tidak.

"Pemahaman lebih lanjut tentang variasi AMY1 bisa membuka wawasan baru terkait kesehatan metabolik, terutama bagaimana tubuh kita mengelola pencernaan pati dan metabolisme glukosa," ungkap para peneliti. Penelitian lanjutan juga dapat membantu menemukan alasan mengapa ada orang yang mampu bertahan dengan baik pada diet yang kaya karbohidrat, sedangkan yang lain lebih mudah mengalami masalah kesehatan jika mengonsumsinya dalam jumlah banyak.

Kecintaan kita pada makanan berkarbohidrat seperti nasi, roti, dan pasta mungkin lebih dari sekadar kebiasaan atau budaya. Berdasarkan hasil penelitian ini, kecenderungan tersebut mungkin sudah tertanam dalam DNA kita sejak nenek moyang purba. Jadi, lain kali Anda merasa bersalah karena menikmati sepiring nasi atau roti, ingatlah bahwa mungkin itu adalah hasil dari ratusan ribu tahun evolusi.

Bagaimanapun, karbohidrat tetap menjadi sumber energi utama bagi banyak orang di seluruh dunia. Memahami alasan biologis di balik preferensi kita terhadap karbohidrat bisa membantu kita membuat keputusan yang lebih baik terkait pola makan dan kesehatan kita.

Artikel ini ditulis oleh

Rizky Wahyu Permana

Editor Rizky Wahyu Permana

R

Reporter

  • Rizky Wahyu Permana
Perlukah Sarapan Pagi dengan Makan Karbohidrat? Simak Penjelasan Dokter
Sebelum Mengenal Pertanian, Arkeolog Ungkap Makanan yang Dikonsumsi Manusia Purba Selama 300.000 Tahun
Ilmuwan Ungkap Sejak Kapan Nenek Moyang Kera dan Monyet Suka Makan Buah-Buahan Lembut dan Manis

Ilmuwan Ungkap Sejak Kapan Nenek Moyang Kera dan Monyet Suka Makan Buah-Buahan Lembut dan Manis

Peneliti menganalisis fosil gigi antropoid (nenek moyang kera dan monyet) yang ditemukan di gurun Fayum, Mesir.

Sains 9 bulan yang lalu

Manfaat Karbohidrat Kompleks bagi Tubuh, Minimalkan Risiko Penyakit

Manfaat Karbohidrat Kompleks bagi Tubuh, Minimalkan Risiko Penyakit

Karbohidrat komplek merupakan jenis karbohidrat yang diketahui lebih sehat dan bergizi.

6 Makanan Tinggi Karbohidrat yang Ternyata Menyehatkan

6 Makanan Tinggi Karbohidrat yang Ternyata Menyehatkan

Makanan tinggi karbohidrat di bawah ini ternyata menyehatkan bagi tubuh.

Kebiasaan Makan Nasi dalam Porsi Berlebih Jadi Penyebab Muncul dan Kambuhnya Diabetes

Kebiasaan Makan Nasi dalam Porsi Berlebih Jadi Penyebab Muncul dan Kambuhnya Diabetes

Konsumsi nasi bagi masyarakat Indonesia dan Asia merupakan salah satu pemicu tingginya angka diabetes.

Ilmuwan Ungkap Jenis Masakan yang Digemari Manusia Purba 5.000 Tahun Lalu, Ternyata Masih Dikonsumsi Sampai Saat Ini

Ilmuwan Ungkap Jenis Masakan yang Digemari Manusia Purba 5.000 Tahun Lalu, Ternyata Masih Dikonsumsi Sampai Saat Ini

Peneliti mengidentifikasi makanan manusia purba dari kerak makanan yang ditemukan di periuk tanah liat Zaman Neolitikum.

Sains 10 bulan yang lalu

Tak Harus Terus Dihindari, Karbohidrat Penting Dikonsumsi untuk Sarapan

Tak Harus Terus Dihindari, Karbohidrat Penting Dikonsumsi untuk Sarapan

Karbohidrat sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh terutama di saat sarapan untuk mendorong energi.

Dampak Kelebihan Karbohidrat bagi Tubuh, Picu Ragam Masalah Kesehatan

Dampak Kelebihan Karbohidrat bagi Tubuh, Picu Ragam Masalah Kesehatan

Karbohidrat penting sebagai sumber energi, namun jumlah yang berlebihan dapat membawa efek negatif.

Sejak Kapan Manusia Mulai Memasak? Ilmuwan Temukan Jawabannya dari Temuan Ini
Read Entire Article
International | Politik|