Mengenal Lipstick Effect, Tetap Bergaya Meski Ekonomi Sulit

2 months ago 14
  1. UANG

Sebaiknya kita lebih selektif membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Selasa, 05 Nov 2024 17:30:10

Mengenal Lipstick Effect, Tetap Bergaya Meski Ekonomi Sulit Ilustrasi FOMO. (Foto: Shutterstock) (©@ 2023 merdeka.com)

Kondisi ekonomi akhir-akhir ini cukup dipenuhi dengan nuansa kelam. Pasalnya, gelombang PHK di berbagai sektor, kenaikan harga akibat inflasi, serta kesulitan mencari pekerjaan yang kini menjadi perbincangan sehari-hari.

Namun, rupanya ada fenomena unik yang menarik perhatian publik. Di tengah situasi ekonomi yang sulit, ternyata pusat perbelanjaan tetap ramai, kedai kopi dipenuhi pengunjung, tiket konser internasional habis terjual dalam hitungan menit, dan adanya antrian panjang menyambut peluncuran gadget terbaru. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Orang lain juga bertanya?

Fenomena ini dikenal dalam ilmu ekonomi sebagai Lipstick Effect.

Lipstick Effect merujuk pada kecenderungan masyarakat untuk tetap membeli barang-barang yang dianggap mewah meskipun di tengah kondisi ekonomi yang mencekik.

Fenomena ini pertama kali dicetuskan oleh Leonard Lauder, yang merupakan seorang chairman dari Estée Lauder. Saat itu, dia tengah mencatat peningkatan penjualan lipstik pada masa resesi. Namun, kini meluas ke berbagai produk lain, seperti skincare mahal, smartphone terbaru, dan tiket konser yang dibanderol dengan harga jutaan rupiah.

FOMO dan Media Sosial Jadi Faktor Pendorong Konsumsi Gaya Hidup Tinggi

Di era yang serba digital, FOMO (Fear of Missing Out) menjadi salah satu pemicu utama dari fenomena Lipstick Effect. Media sosial berperan besar dalam menciptakan standar gaya hidup yang tampak harus diikuti.

Banyak orang terpengaruh untuk terus tampil dengan gaya hidup tertentu, bahkan nekat menggunakan paylater atau cicilan yang dianggap sebagai solusi untuk mengikuti tren ini. Mereka juga rela mengorbankan dana darurat atau rencana investasi jangka panjang.

Namun, perilaku konsumsi ini bukan semata-mata menunjukkan ketidakmampuan mengatur keuangan. Penelitian dalam bidang ekonomi perilaku menemukan bahwa belanja impulsif bisa menjadi cara mengurangi stres dan mencari kebahagiaan sementara di masa sulit.

Dalam teori prospek (prospect theory) yang dikenalkan oleh Daniel Kahneman, dijelaskan bahwa di tengah ketidakpastian, orang cenderung membuat keputusan berdasarkan emosi daripada logika, termasuk dalam pola konsumsi mereka.

Gaya Hidup Menjaga Kewarasan atau Ancaman Finansial?

Fenomena Lipstick Effect menunjukkan bahwa pada saat-saat sulit, orang cenderung terdorong untuk berbelanja, baik karena FOMO maupun untuk mencari pelampiasan emosional. Hal ini menggambarkan bahwa perilaku konsumsi tidak hanya tentang mengatur keuangan secara bijak, tetapi juga tentang menjaga kesehatan mental.

Lantas, apakah ini hanya masalah gaya hidup atau kurangnya literasi keuangan? Jawabannya mungkin merupakan kombinasi dari keduanya. Mencari kebahagiaan dari hal-hal kecil memang manusiawi, tetapi penting bagi konsumen untuk memiliki literasi dan manajemen keuangan yang baik agar tidak terseret dalam pola konsumsi yang berpotensi merugikan diri sendiri di masa depan.

Meskipun Lipstick Effect ini bisa memberi kebahagiaan sementara di masa-masa sulit, sebaiknya kita lebih selektif membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Dengan begitu, kita dapat menjaga kestabilan finansial jangka panjang.

Reporter Magang: Thalita Dewanty

Artikel ini ditulis oleh

Yunita Amalia

Editor Yunita Amalia

Mengenal Fenomena Efek Lipstik dan Faktor Pemicunya Menurut Psikolog

Mengenal Fenomena Efek Lipstik dan Faktor Pemicunya Menurut Psikolog

Mengenal fenomena efek lipstik yang menjangkiti banyak orang disaat ekonomi sulit. Ternyata ini sebabnya.

 Ketika Tren Menjadi Ancaman Bagi Mental

Boneka Labubu dan Fenomena FOMO: Ketika Tren Menjadi Ancaman Bagi Mental

FOMO adalah rasa takut tertinggal pengalaman yang terjadi di sekitarnya. Namun tahukah Anda bahwa ketakutan ini ternyata berbahaya bagi kesehatan mental?

Fomo 2 bulan yang lalu

Fomo dengan Tren Labubu, Apa Penyebab Seseorang Mengalaminya dan Bagaimana Cara Menghadapinya?

Fomo dengan Tren Labubu, Apa Penyebab Seseorang Mengalaminya dan Bagaimana Cara Menghadapinya?

Tren Labubu mencerminkan fenomena FOMO yang semakin menguat di kalangan generasi muda. Simak penyebab FOMO dan bagaimana menghadapinya.

Fomo 2 bulan yang lalu

FOMO adalah Perasaan Takut Tertinggal, Ketahui Dampaknya bagi Kesehatan Mental
FOMO adalah Perasaan Takut Tertinggal, Ketahui Penyebab dan Dampaknya
Kaum Ekonomi Kelas Menengah, Jangan Lakukan Ini Jika Ingin Kaya

Kaum Ekonomi Kelas Menengah, Jangan Lakukan Ini Jika Ingin Kaya

Menghabiskan uang demi penampilan akan menjadi kehancuran terbesar.

Psikolog Paparkan Cara agar Kita Tidak FOMO Mengikuti Berbagai Tren yang Ada

Psikolog Paparkan Cara agar Kita Tidak FOMO Mengikuti Berbagai Tren yang Ada

Perilaku FOMO atau takut ketinggalan terhadap tren merupakan salah satu kecenderungan yang muncul di saat ini. Penting untuk menjaga agar tidak terbawa arus.

Fomo 1 bulan yang lalu

Warning Buat Gen Z & Milenial Diprediksi Makin Miskin Dibanding Generasi Sebelumnya Gara-Gara Jebakan 'Doom Spending'
Kenali Apa Itu FOMO, Bahayanya bagi Kesehatan Mental dan Cara Menghindarinya

Kenali Apa Itu FOMO, Bahayanya bagi Kesehatan Mental dan Cara Menghindarinya

Perilaku FOMO menjadi rentan muncul di era media sosial. Menyadari apa yang dimiliki jadi cara mengatasinya.

7 Dampak Gaya Hidup Konsumtif yang Merugikan, Segera Hindari

7 Dampak Gaya Hidup Konsumtif yang Merugikan, Segera Hindari

Ada banyak hal negatif yang dibawa oleh gaya hidup konsumtif.

8 Cara Mengatasi Kecanduan Belanja Online, Bijak Kelola Pengeluaran

8 Cara Mengatasi Kecanduan Belanja Online, Bijak Kelola Pengeluaran

Kemudahan akses ke berbagai produk dan layanan melalui internet seringkali membuat belanja online terasa sangat menggoda dan menyenangkan.

Read Entire Article
International | Politik|