Mengenang Kegigihan Mbah Marto Rintis Warung Mangut Lele hingga jadi Kuliner Legendaris di Jogja

2 months ago 13
  1. PERISTIWA
  2. REGIONAL

Mbah Marto tutup usia di umur 96 tahun pada hari ini karena sakit.

Rabu, 06 Nov 2024 19:32:15

Mengenang Kegigihan Mbah Marto Rintis Warung Mangut Lele hingga jadi Kuliner Legendaris di Jogja Mbah Marto Meninggal Dunia (©©Merdeka.com)

Warung Mangut Lele Mbok atau Mbah Marto berada di kawasan Sewon, Kabupaten Bantul, DIY. Warung Mangut Lele Mbah Marto ini menjadi salah satu ikon kuliner yang wajib dikunjungi jika sedang berwisata.

Bagi sebagian wisatawan, tak lengkap rasanya berwisata ke Yogyakarta tapi tak mampir untuk mencicipi Mangut Lele racikan dari Mbah Marto.

Mbah Marto Ijoyo merupakan sosok di balik warung tersebut. Perempuan yang tutup usia diumur 96 tahun pada Rabu 6 November 2024 ini menjadi cikal bakal rintisan mangut lele di Yogyakarta.

Putra kelima Mbah Marto Ijoyo, Poniman menceritakan bagaimana perjuangan Mbah Marto merintis warung makannya. Poniman menyebut Mbah Marto mulai berjualan Mangut Lele sejak tahun 1969.

Saat itu, Mbah Marto menjajakan mangut lele sambil berkeliling dengan jalan kaki. Dari Sewon, Mbah Marto berjalan kaki hingga Pasar Beringharjo dan Kraton Yogyakarta untuk menjajakan Mangut Lele.

"Simbok (Mbah Marto) itu orang kampung dari keluarga sederhana. Jadi dulu tidak punya sepeda. Jualannya ya jalan kaki sambil menggendong dagangan. Keliling gitu," kata Poniman.

"Dulu jalan kaki dari sini sampai Pasar Beringharjo, sampai Keraton Yogyakarta," sambung Poniman.

Poniman menerangkan, saking larisnya dagangan Mbah Marto, kadang baru sampai Plengkung Gading sudah habis dibeli pelanggan.

Tahun 1986, Mbah Marto kemudian memutuskan untuk tak lagi berkeliling dan membuka warung. Saat itu, Mbah Marto membuka warung sekitar 300 meter dari rumahnya di Sewon yang tak jauh dari ISI Yogyakarta.

"Dulu sempat buka 300 meter dari rumah. Waktu itu jualannya sudah ramai dan sering habis. Terus memutuskan untuk pindah dan jualan di rumah saja. Ternyata

malah makin ramai," ungkap Poniman.

Poniman mengungkapkan hingga lima tahun yang lalu, Mbah Marto masih memasak sendiri. Namun seiring bertambahnya usia dan keterbatasan kondisi fisik, Mbah Marto kemudian memercayakannya kepada anak dan cucunya untuk mengelola warung itu.

"Jadi simbok sudah melemparkan, mewariskan ke anak cucu sejak lima tahun lalu. Kadang simbok masih sering ke dapur utama. Kita sering minta pertimbangan," urai Poniman.

Meski tak lagi memasak, namun Mbah Marto masih tetap bekerja untuk warung. Mbah Marto masih membantu untuk mengupas bawang merah, bawang putih maupun memotong cabai.

"Setelah tidak kuat masak, si Mbah sempat ikut bikin tusukan lele. Setelah tidak kuat lagi lalu memotek cabai dan mengupas bawang merah dan bawang putih," kenang Poniman.

Poniman mengungkapkan sebelum kesehatannya menurun sejak beberapa bulan lalu, Mbah Marto masih mampu mengupas bawang hingga 12 kilogram perhari.

Poniman menjelaskan jika keluarga sebenarnya sudah meminta Mbah Marto untuk lebih banyak istirahat namun permintaan itu ditolak oleh Mbah Marto.

"Empat bulan lalu si Mbok sudah sedikit mengupas bawangnya. Biasanya 10-12 kg tapi dua tiga bulan ini hanya 1-2 kg saja. Anak-anak bermaksud agar biar Simbok tetap gerak dan sehat. Simbok itu marah kalau gak dikasih kerjaan," tutur Poniman.

Artikel ini ditulis oleh

LIa Harahap

Editor LIa Harahap

Legenda Kuliner Yogyakarta Mbah Marto Tutup Usia

Legenda Kuliner Yogyakarta Mbah Marto Tutup Usia

Marto Ijoyo atau biasa disapa Mbah Marto tutup usia di umur 96 tahun pada Rabu (6/11) pagi.

Mencicipi Sate Kelinci Mbah Kromo Khas Kulon Progo, Sudah Berjualan Sejak Awal Era Presiden Soeharto
Warung Makan Legendaris di Sukoharjo Ini Jadi Langganan Para Tokoh Negara, Begini Suasananya

Warung Makan Legendaris di Sukoharjo Ini Jadi Langganan Para Tokoh Negara, Begini Suasananya

Kuliner ayam yang disajikan punya cita rasa gurih dan legit yang khas karena berasal dari daging ayam kampung segar yang langsung diolah.

Profil Letjen TNI Solihin GP, Pernah Ajak Soeharto Mandi di Sungai saat Jabat Gubernur Jabar

Profil Letjen TNI Solihin GP, Pernah Ajak Soeharto Mandi di Sungai saat Jabat Gubernur Jabar

Solihin GP yang karib disapa Mang Ihin itu meninggal saat dalam perawatan di RS Advent, Kota Bandung, pada Selasa dini hari pukul 03.09 WIB.

Mencicipi Ayam Mbah Tumbu, Kuliner Legendaris Gunungkidul Sudah Ada sejak 1963

Mencicipi Ayam Mbah Tumbu, Kuliner Legendaris Gunungkidul Sudah Ada sejak 1963

Dalam sehari, puluhan ekor ayam kampung bisa habis untuk memenuhi permintaan pembeli.

Kakek Penjual Kacang Usia 90 Tahun  Ini Ceritakan Masa Lalunya, Pernah Jadi Korban Penculikan Jepang

Kakek Penjual Kacang Usia 90 Tahun Ini Ceritakan Masa Lalunya, Pernah Jadi Korban Penculikan Jepang

Kakek penjual kacang keliling ini ceritakan masa lalunya pernah jadi korban penculikan Jepang, kisahnya viral.

Viral 9 bulan yang lalu

Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa

Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa

Usai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.

Mencicipi Bothok Mercon Kuliner Legendaris di Sragen, Kental Nuansa Jawa

Mencicipi Bothok Mercon Kuliner Legendaris di Sragen, Kental Nuansa Jawa

Di Sragen, banyak restoran atau warung kuliner yang menyajikan makanan tradisional khas Jawa. Masing-masing kuliner memiliki cita rasa unik yang sulit dijumpai

Tutup Usia di 96 Tahun, Ini Resep Sukses Mooryati Soedibyo Kembangkan Mustika Ratu
Mencicipi Kuliner Lontong Kari Kebon Karet yang Legendaris di Bandung, Jadi Langganan Para Pejabat

Mencicipi Kuliner Lontong Kari Kebon Karet yang Legendaris di Bandung, Jadi Langganan Para Pejabat

Lontong kari Kebon Karet selalu jadi incaran masyarakat umum sampai para pejabat. Resepnya otentik sejak 1966

Kakek ini Keturunan Majapahit, Tinggal di Hutan Masih Pegang Teguh Pesan Leluhur

Kakek ini Keturunan Majapahit, Tinggal di Hutan Masih Pegang Teguh Pesan Leluhur

Pria tua ini bukanlah orang sembarangan. Dia masih memiliki darah keturunan Kerajaan Majapahit. Pesan leluhurnya juga masih dipegang teguh. Bahkan kakek ini juga masih menjunjung tradisi ageman Jawa Kuno.

Perjalanan Bisnis Mooryati Kembangkan Mustika Ratu, dari Berjualan di Garasi hingga Dikenal Mancanegara
Read Entire Article
International | Politik|