- JAWA TENGAH
- BERITA
Daya tarik Merauke sebagai titik nol kilometer Indonesia ini ada di monumen kapsul, Taman Nasional Wasur, rumah rayap raksasa dan kuliner Sagu Sep yang dibakar.
Minggu, 27 Okt 2024 15:25:04
“Dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau-pulau. Sambung menyambung menjadi satu, itulah Indonesia”
Penggalan lirik tersebut tentu tidak asing dan telah menjadi lagu anak-anak yang banyak diperdengarkan. Di lagu tersebut menggambarkan tentang wilayah Merauke yang merupakan salah satu bagian terujung dari Indonesia.
Sebagai daerah yang berbatasan dengan negara Papua Nugini, Merauke jadi tempat yang menarik untuk dikunjungi. Berbagai destinasi tersedia di sini, mulai dari taman nasional untuk menyaksikan hewan kanguru sampai deretan rumah rayap raksasa yang berbentuk unik.
Berbicara destinasi tak lengkap rasanya jika tidak membahas kuliner. Di wilayah yang masuk Papua Selatan ini juga tersedia berbagai kuliner yang unik, salah satunya Sagu Sep yang dibakar menggunakan daun pisang.
Seperti apa daya tarik wilayah Merauke yang menjadi titik nol Indonesia itu? Yuk ikuti penjelajahannya berikut ini.
Berkunjung ke Monumen Kapsul Waktu Merauke
Tempat pertama yang tak boleh dilewatkan adalah Monumen Kapsul Waktu yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 16 November 2018 lalu. Lokasinya terletak di Alun-alun Kampung Lima, monumen ini menyimpan impian anak-anak Indonesia dari Sabang hingga Merauke, yang ditulis pada 2015 dan akan dibuka kembali pada 2085.
Mengutip Indonesia.go.id, monumen seluas 2,5 hektare ini mengangkat budaya Papua, dengan Kapsul Waktu diletakkan di atas bangunan terinspirasi menara perang Suku Dani. Terdapat 105 anak tangga yang landai menuju puncak, serta lima akses masuk yang melambangkan lima suku asli Merauke yakni Suku Muyu, Malind, Mandobo, Auyu, dan Mappi.
Bagian dalam monumen dilengkapi relief perjalanan bangsa Indonesia, budaya Papua, dan Pancasila. Dengan lebar 17 meter, tinggi 8 meter, dan panjang 45 meter, dimensi tersebut memiliki makna khusus bagi Indonesia.
Menyaksikan Pelangi di Taman Nasional Wasur
Kemudian, Taman Nasional Wasur adala tempat berikutnya yang jangan sampai terlewat. Saat sore setelah hujan di tempat ini pengunjung bisa menyaksikan indahnya pelangi yang membentang.
Dirujuk dari kemenparekraf.go.id, lokasinya berada di Kecamatan Sota, Kabupaten Merauke. Terdapat empat suku asli yang tinggal di sana yakni Suku Kanume, Suku Yeinan, Suku Marori Menge, dan Suku Marind.
Sebagian besar tanah di taman nasional tersebut merupakan hak ulayat dari warga setempat sejak turun temurun.
Melihat Hewan Kanguru Secara Langsung
Jika selama ini hewan kanguru hanya bisa dijumpai di Australia, nyatanya hewan melompat ini juga dapat dengan mudah disaksikan langsung di Taman Nasional Wasur, Merauke.
Keunikan kanguru jenis ini adalah tempat hidupnya yang lebih banyak dihabiskan di atas pohon. Ukurannya lebih kecil dibanding kanguru Australia dengan berat total tak lebih dari 6-20 kg.
Lompatannya pun tidak tinggi dan hanya berkisar di 22 sampai 30 cm saja. Ini berbeda jauh dari kanguru Australia yang tinggi lompatannya mencapai 3 hingga 4 kali lipat.
Sayangnya, kanguru jenis ini merupakan salah satu jenis hewan yang hampir punah sehingga perlu dijaga kelestariannya.
Melihat Rumah Rayap Raksasa
Usai puas menjajakan kaki di Taman Nasional Wasur, rute bisa dilanjutkan ke kawasan yang dipenuhi oleh musamus atau rumah rayap raksasa.
Dalam laman Indonesia Kaya, musamus, ini dibangun oleh rayap jenis Macrotermes sp. Berbeda dengan sarang kecil yang biasa ditemukan di halaman rumah, musamus bisa mencapai tinggi 5 meter dan diameter lebih dari 2 meter, menjadikannya jauh lebih besar dari serangga pembuatnya.
Rayap yang membangun musamus bukanlah pengganggu. Mereka hidup jauh dari pemukiman manusia dan menggunakan rumput kering, tanah, dan air liur untuk membuat struktur yang kokoh. Musamus dapat menahan berat manusia dewasa, menunjukkan keahlian konstruksi rayap yang luar biasa.
Bentuk musamus menyerupai kerucut dengan tekstur cokelat kemerahan. Di dalamnya terdapat lorong-lorong yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan ventilasi, melindungi koloni rayap dari suhu ekstrem dan kebakaran hutan.
Di Indonesia, musamus hanya ditemukan di Merauke, di mana banyak padang sabana dipenuhi ratusan musamus. Keberadaan musamus juga memberi makna filosofis bagi masyarakat, yang diharapkan dapat bekerja giat tanpa banyak mengeluh, menghasilkan kemegahan dari hasil kerja keras mereka.
Mencicipi Kuliner Sagu Bakar
Usai puas berjalan-jalan, tak afdol rasanya untuk mencicipi kuliner khas setempat bernama Sagu Sep. Jangan dibayangkan bentuknya mirip sagu yang seperti bubur, karena makanan ini lebih serupa dengan martabak yang dipotong dadu.
Sagu Sep berasal dari dua kata: "Sagu," yang merupakan bahan dasar makanan adat ini, dan "Sep," yang berarti cara memasak menggunakan batu yang dipanaskan.
Terdapat dua jenis Sagu Sep. Jenis pertama adalah Kumbu Tida, yang terdiri dari campuran sagu dan kelapa muda. Jenis kedua, Nggalamo, adalah kombinasi sagu, kelapa muda, dan daging. Untuk rasanya, sagu sep cenderung manis dan gurih dengan tekstur yang lembut.
Uniknya, Sagu Sep dibuat dengan cara dibungkus menggunakan daun pisang. Hal ini membuatnya semakin harum saat disajikan.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Alieza Nurulita Dewi
N
Reporter
- Nurul Diva Kautsar
Tak Hanya di Sabang, Ini Lokasi Titik 0 Kilometer yang Bisa Jadi Rekomendasi Wisata
Titik nol kilometer biasanya sebagai patokan pengukuran jarak yang ada di kota hingga negara.
Disambut Ratusan Kera Ekor Panjang, Begini Serunya Berwisata ke Gua Kreo
Masyarakat percara dulu goa itu digunakan sebagai petilasan Sunan Kalijaga.
Kenalan dengan Geopark Maros-Pangkep, Kompleks Bebatuan Kapur yang Mirip Menara
Keindahan karst Maros-Pangkep bahkan diakui ilmuwan geologi dunia, Alfred Russel Wallace sejak abad ke-19 silam.
10 Objek Wisata Payakumbuh Paling Populer, Wajib Dikunjungi Saat Lebaran!
Berikut objek wisata Payakumbuh paling populer dan cocok jadi referensi liburan saat lebaran.
Mengunjungi Cagar Alam Pulau Saobi, Suaka Alam Tersembunyi di Sumenep
Cagar Alam Pulau Saobi merupakan satu-satunya kawasan suaka alam terlindungi yang berada di Madura.
Menengok Lebih Dekat Wisata Tahura Lati Petangis Paser
Tahura Lati Petangis memiliki luas mencapai 3.445,37 hektare yang terbagi lima blok.
10 Wisata Kaliurang Terpopuler yang Wajib Disambangi, Intip Rekomendasinya
Dikenal dengan keindahan alamnya yang memesona, Kaliurang menawarkan pengalaman wisata yang menyegarkan.
Tidak Boleh Mendaki saat Malam Hari, Ini Fakta & Mitos Gunung Sago di Sumbar
Gunung yang berada di Kabupaten Tanah Datar ini dulunya jadi salah satu gunung aktif dan memiliki kaldera yang begitu besar.
15 Wisata Merapi Yogyakarta yang Wajib Dikunjungi, Banyak Pilihannya
Bagi para pencinta petualangan, kawasan lereng Merapi menawarkan banyak kegiatan menarik.