Menteri Koperasi Budi Arie: Indonesia Bergantung Susu Impor

2 months ago 8
  1. UANG

Pemerintah sedang mendorong koperasi susu untuk tidak hanya memproduksi susu segar.

Senin, 11 Nov 2024 19:15:00

 Indonesia Bergantung Susu Impor Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi melihat peran koperasi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Salah satunya, koperasi susu untuk memasok kebutuhan MBG. (Dok. Kemenkop) (©© 2024 Liputan6.com)

Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, menyoroti rendahnya tingkat konsumsi susu sapi segar di Indonesia. Dia menyebut Indonesia merupakan salah satu negara dengan konsumsi susu segar terendah di dunia.

"Di mana sebanyak 4,4 juta ton susu impor ke Indonesia dibagi 280 juta penduduk, kita itu hanya sekitar 15 liter per kapita per tahun per orang. Dibandingkan sama Vietnam saja udah 75 liter per kapita per tahun, per orang per tahunnya," kata Budi dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (11/11).

Ia menjelaskan konsumsi susu di Indonesia sebagian besar bergantung pada impor. Dari total kebutuhan nasional, sekitar 80 persen pasokan susu berasal dari luar negeri.

Tercatat, saat ini Indonesia mengimpor sekitar 4,4 juta ton susu untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri yang mencapai 280 juta penduduk.

"Jadi kalau kita ingin mencetak sumber daya manusia yang unggul, susu merupakan komponen penting. Nah, strukturnya saat ini import susu kita itu 80 persen dari kebutuhan susu nasional," tegas Budi Arie.

Budi menekankan pentingnya mencapai swasembada pangan, termasuk dalam sektor susu. Ia menilai ketergantungan pada impor susu harus segera dikurangi melalui berbagai kebijakan strategis dan peningkatan produksi susu lokal. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengorganisasi koperasi susu.

"Koperasi dapat berperan besar dalam menyerap dan mendistribusikan hasil produksi susu lokal. Langkah ini penting untuk memperkuat kemandirian sektor susu," tambahnya.

Hilirisasi Susu

Budi menambahkan pemerintah sedang mendorong koperasi susu untuk tidak hanya memproduksi susu segar, tetapi juga melakukan hilirisasi.

Meskipun demikian, ia juga mengkritisi kebijakan perdagangan yang membuat impor susu lebih murah karena bea masuk sebesar 0 persen. Hal ini menyebabkan industri pengolahan susu lebih memilih susu impor dibandingkan susu lokal.

"Tapi di sisi yang lain, Badan Usaha Swasta juga harus mempertimbangkan penyerapan hasil susu dari koperasi pendirian atau perorangan petanakan sapi perah kita. Meskipun mereka diutungkan dengan bea masuk yang 0 persen dengan alasan bahwa susunya pasti lebih murah," ucapnya.

Ia juga menyoroti perbandingan mencolok antara Indonesia dan Selandia Baru dalam hal populasi sapi perah. Di mana populasi sapi perah di Indonesia hanya sekitar 200 ribu ekor, sedangkan Selandia Baru, dengan penduduk hanya 5,4 juta jiwa, memiliki populasi sapi perah mencapai 5 juta ekor.

"Bayangin lebih hampir sama kayak penduduknya kita cuma ratusan ribu ekor sapi perah," tegasnya.

Untuk mengatasi tantangan ini, pihaknya berencana mempercepat pendirian pabrik-pabrik pengolahan susu yang dikelola oleh koperasi. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing susu lokal sekaligus mengurangi ketergantungan pada industri pengolahan susu (IPS).

"Kita semua dari Kementerian Koperasi mendorong percepatan pendirian pabrik-pabrik pengolahan susu dari gabungan koperasi susu Indonesia. Supaya kita juga tidak mengandalkan dari industri pengolahan susu yang notamisi mereka dari Kelompok Badan Usaha Swasta," jelasnya," tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh

Yunita Amalia

Editor Yunita Amalia

Ternyata, Ini Penyebab Peternak Sapi Buang Susu

Ternyata, Ini Penyebab Peternak Sapi Buang Susu

Kondisi ini diperparah dengan para pelaku industri pengolahan susu (IPS) yang mengimpor bukan dalam bentuk susu segar.

Koperasi Susu Bakal Digenjot Buat Program Makan Bergizi Gratis
Wamentan Minta Susu Tidak Dimasukkan dalam Program Makan Bergizi Gratis Jika Masih Impor
Impor Susu, Daging Sapi Hingga Beras di Tengah Jargon Swasembada Pangan Indonesia

Impor Susu, Daging Sapi Hingga Beras di Tengah Jargon Swasembada Pangan Indonesia

Presiden Prabowo Subianto secara konsisten menyuarakan agar Indonesia bisa swasembada pangan, meski dalam realisasinya hal itu sulit.

Ternyata Indonesia Paling Banyak Impor Terigu, Gula, Kedelai, hingga Susu

Ternyata Indonesia Paling Banyak Impor Terigu, Gula, Kedelai, hingga Susu

Diharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.

impor 4 bulan yang lalu

ID Food Janji Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Prioritaskan Susu Peternak Dalam Negeri

ID Food Janji Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Prioritaskan Susu Peternak Dalam Negeri

Sis menyebut, pihaknya telah mengantongi daftar sejumlah produsen susu yang akan terlibat untuk program Makan Bergizi Gratis.

Tak Hanya Susu dan Ikan, Pemerintah Cari Sumber Protein Lain untuk Program Makan Bergizi Gratis
Mentan Amran Mau Impor Susu 1,8 Juta Ton dari Vietnam untuk Program Makan Bergizi Gratis

Mentan Amran Mau Impor Susu 1,8 Juta Ton dari Vietnam untuk Program Makan Bergizi Gratis

Namun, tidak disebutkan calon investor Vietnam yang akan memasok susu untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

 Harganya Lebih Murah

Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

60 Perusahaan Diklaim Berminat Impor Sapi untuk Program Makan Bergizi Gratis

60 Perusahaan Diklaim Berminat Impor Sapi untuk Program Makan Bergizi Gratis

Sudaryono mengklaim perusahaan tersebut berasal dari dalam dan luar negeri.

Ganjar Tertawa Tanggapi Rencana Prabowo Impor 1,5 Juta Sapi

Ganjar Tertawa Tanggapi Rencana Prabowo Impor 1,5 Juta Sapi

Ganjar menegaskan, Indonesia harusnya bisa lebih mandiri ketimbang bergantung ke negara lain soal pangan.

Read Entire Article
International | Politik|