Wahana tersebut bertujuan untuk menguji metode penerbangan antariksa yang memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi pendorong.
Kamis, 31 Okt 2024 11:11:00
Wahana antariksa yang dikembangkan NASA, Advanced Composite Solar Sail System (ACS3), mengalami masalah teknis di luar angkasa. Wahana yang memiliki nilai sekitar USD20 juta atau setara dengan Rp314 miliar ini terjebak dan terombang-ambing di luar angkasa.
ACS3 diluncurkan dari Selandia Baru pada 23 April 2024 dan bertujuan untuk menguji konsep penerbangan antariksa yang memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber tenaga pendorong. Konsep ini mirip dengan perahu layar yang menggunakan angin untuk berlayar, dan wahana ini merupakan bagian dari upaya NASA untuk mengembangkan teknologi baru yang mendukung misi antariksa berbiaya rendah.
Wahana ACS3 yang dilengkapi layar surya ini menghilangkan kebutuhan akan propelan roket tradisional. Awalnya, misi ini berjalan lancar dan wahana berhasil mencapai orbit rendah Bumi, yang dikenal sebagai orbit sinkron dengan matahari.
Pada 30 April 2024, NASA melaporkan, wahana antariksa ini berfungsi dengan baik. ACS3 kemudian bersiap untuk mengibarkan layarnya. Pada 29 Agustus 2024, NASA mengumumkan ACS3 telah berhasil meluncur sepenuhnya di luar angkasa setelah melakukan uji coba sistem booming untuk pengangkatan layar. Untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dinamika saat layar terbentang, tim misi memutuskan untuk menonaktifkan sistem kontrol posisi.
Keputusan ini diambil agar wahana dapat mempertahankan orientasi tertentu di luar angkasa sebelum boom digulirkan. Saat ini, layar ACS3 telah sepenuhnya terbentang, tetapi sistem kontrol posisi belum diaktifkan kembali karena adanya lengkungan yang terdeteksi pada perangkat boom.
Analisis Lengkungan
Dalam pembaruan yang dirilis pada 22 Oktober 2024, NASA menyatakan tim misi sedang melakukan analisis terhadap lengkungan tersebut, yang mungkin terjadi ketika boom dan layar ditarik dengan kuat ke arah wahana selama peluncuran. Dikutip dari laman Space pada Rabu (30/10), analisis menunjukkan lengkungan tersebut mungkin telah sedikit diluruskan dalam beberapa pekan terakhir sejak boom diluncurkan.
Kendati demikian, wahana ini masih belum memiliki sistem kontrol posisi, yang berarti wahana tersebut masih meluncur bebas di luar angkasa. Walaupun gagasan tentang wahana antariksa yang meluncur di antara bintang-bintang terdengar mengkhawatirkan, NASA tetap optimis masalah ini tidak akan mengganggu rencana masa depan ACS3.
Tim misi ACS3 sedang berupaya untuk memposisikan kembali wahana tersebut. Mereka berencana untuk menjaga wahana dalam mode daya rendah hingga panel surya berada dalam posisi yang lebih optimal menghadap matahari. Dengan mempertahankan mode daya rendah, tim dapat menghemat energi untuk keperluan operasi seperti komunikasi dengan pengendali misi. Meskipun adanya kendala akibat boom yang bengkok, tim menegaskan tujuan utama ACS3 adalah untuk menguji penyebaran boom di ruang angkasa.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Hari Ariyanti
H
Reporter
- Harun Mahbub
- Switzy Sabandar
Dua Astronot yang Terjebak di Stasiun Ruang Angkasa Terancam Dipulangkan Awal Tahun Depan
Ada kemungkinan dua astronot yakni Sunita Williams dan Butch Wilmor akan pulang ke Bumi pada awal 2025.
Baru Dua Tahun, Stasiun Luar Angkasa China Rusak, Ini Penyebabnya
Stasiun luar angkasa China dikabarkan rusak. Padahal baru dua tahun lalu.
Astronot Sering Jatuh saat di Bulan, Ilmuwan Kembangkan Robot Pendamping
Alat ini dirancang karena selama misi Apollo, astronot tercatat sering terjatuh akibat gravitasi rendah Bulan.
Kondisi Stasiun Luar Angkasa ISS Mulai Banyak yang Retak dan Bocor
Kondisi itu, menurut NASA masih aman. Bukan sesuatu yang perlu ditakuti.
NASA 2 minggu yang lalu
AS Pantau Puing-puing Roket China yang Meledak di Orbit
Roket China yang membawa satelit orbit rendah tiba-tiba meledak. Melepaskan puing-puing yang dipantau AS.
Dua astronot ini harus bersabar menunggu serangkaian uji coba pesawat luar angkasa yang membawanya kembali ke Bumi.
NASA 3 bulan yang lalu
Astronot NASA melaporkan suara misterius dari Boeing Starliner di ISS, memicu penyelidikan oleh Mission Control saat pesawat bersiap untuk kembali ke Bumi.
Roket terkuat di dunia ini telah menyelesaikan hampir seluruh uji terbang melalui ruang angkasa pada percobaan ketiganya, tapi hancur saat kembali ke Bumi.
NASA Berhasil Nyalakan Mesin Pesawat Tua Ruang Angkasa Voyager 1 dari Jarak 24,6 Miliar Kilometer
NASA berhasil menyalakan thruster Voyager 1, memastikan misi antariksa ini tetap berjalan meski daya dan usia pesawat semakin menua.
NASA 1 bulan yang lalu