Ligaolahraga.com -
Liga Olahraga : Ini bukan lagi hanya tentang pebulu tangkis Malaysia yang berhasil masuk 10 besar, 8 besar, atau bahkan 5 besar dunia. Tan Sri Norza Zakaria, yang baru saja melepaskan jabatan presiden BAM setelah periode yang terpuji, mengatakan para pebulu tangkis negara itu harus bekerja keras untuk membuat lompatan kuantum ke podium teratas Olimpiade.
Untuk bisa mencapai hal itu, Norza Zakaria mengatakan para pebulu tangkis kita harus konsisten berada di peringkat tiga besar dunia.
Ia mengatakan mereka yang mengikuti program Olimpiade elite Road to Gold (RTG) tidak boleh hanya senang karena memenuhi kriterianya.
Norza Zakaria, yang merupakan tipe yang selalu menaikkan standar, menginginkan lebih. Lagipula, di bawah pengawasannya, Malaysia memenangkan tiga medali perunggu bulu tangkis Olimpiade dan satu gelar Kejuaraan Dunia.
Namun di atas segalanya, ia ingin melihat Malaysia memenangkan medali emas Olimpiade, yang terbukti sulit diraih. Akan tetapi, "tingkat saat ini" tidaklah cukup; harus mencapai tiga tingkat teratas dunia.
Norza menghimbau para pebulu tangkis Malaysia untuk meningkatkan kemampuan diri mereka ke standar "tiga teratas" jika mereka ingin memiliki peluang besar untuk memenangkan emas di Olimpiade Los Angeles 2028.
Selama masa jabatan Norza di BAM, ganda putra Aaron Chia-Soh Wooi Yik memenangkan dua perunggu (Tokyo 2020 dan Paris 2024) dan pemain independen Lee Zii Jia mengantongi perunggu (Paris 2024).
Program RTG, yang menyediakan pendanaan tambahan dan layanan dukungan bagi calon peraih medali Olimpiade, telah menetapkan 10 kriteria teratas dunia bagi para pebulu tangkis untuk menjadi bagian dari programnya.
"Kita harus melakukan lompatan kuantum karena kita tidak punya waktu untuk empat tahun ke depan. Jika kita terus fokus pada medali perunggu, kita tidak akan pernah mencapai target medali emas di Olimpiade 2028," kata Norza.
"Itu yang saya sampaikan di RTG, kita tidak bisa hanya memenuhi kriteria dan tetap di posisi 10 atau 8. Untuk bisa berpotensi menjadi gold di RTG, mereka harus masuk tiga besar."
"Contohnya, Indonesia menang di cabang olahraga panjat tebing cepat karena atletnya (Veddriq Leonardo) menduduki peringkat pertama di cabang tersebut. Pebulu tangkis kita mungkin berada di peringkat 5 atau 6 dunia, tetapi jalan ke depan adalah menjadi tiga besar dunia. Kita harus berada di posisi itu satu atau enam tahun sebelum Olimpiade 2028."
"Untuk masuk tiga besar, kita harus mengalahkan Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, dan Indonesia. Namun, sebelum kita membangun sistem yang menyamai negara-negara tersebut dalam hal kekuatan mental dan fisik, kita akan tetap berada di posisi ke-4 atau ke-5."
Norza Zakaria mengatakan Malaysia perlu bergerak maju untuk merebut emas Olimpiade dengan presisi militer, dan ini merupakan tantangan bagi penerusnya di BAM, Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Aziz untuk dikaji.
Malaysia sudah memiliki peringkat 10 dunia Zii Jia di tunggal putra, tiga pasangan di ganda putra yakni Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Rumsani (No. 2), Aaron/Wooi Yik (No. 5) dan Man Wei Chong-Tee Kai Wun (No. 7) — dan ganda campuran Goh Soon Huat/Shevon Lai (No. 3) dan Chen Tang Jie/Toh Ee Wei (No. 5).
Namun, Norza Zakaria yakin Malaysia dapat memenangkan lebih banyak gelar juara dunia dan merebut kembali Piala Thomas di bawah asuhan Tengku Zafrul.
Aaron-Wooi Yik memenangkan gelar juara dunia pertama dan satu-satunya bagi Malaysia pada tahun 2022, sementara negara itu terakhir kali memenangkan Piala Thomas pada tahun 1992.
"Selama saya di sini, kami sudah mengamankan gelar juara dunia, tetapi kami perlu memiliki lebih banyak juara dunia dari berbagai ajang. Kami juga harus membawa pulang Piala Thomas dan mengincar medali emas (Olimpiade) yang sulit diraih," tambah Norza.
"Peningkatan kekuatan administrasi dan program kinerja tinggi yang sistematis yang dijalankan oleh pelatih asing dan lokal akan membantu," kata Norza.
Penggemar Malaysia akan berharap bahwa bos BAM yang baru, Tengku Zafrul, akan mampu menyiapkan landasan peluncuran bagi para pemain kita untuk membuat lompatan kuantum itu.
Artikel Tag: Norza Zakaria, Veddriq Leonardo, Olimpiade Los Angeles 2028
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/badminton/norza-zakaria-desak-atlet-malaysia-contoh-veddriq-leonardo-saat-raih-emas-olimpiade