- UANG
- EKONOMI
Ini sebagai respons terhadap aksi Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve yang kembali memangkas suku bunga Fed Fund Rate.
Jumat, 08 Nov 2024 13:33:11
Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mirza Adityaswara menyebut bahwa industri jasa keuangan bakal mengkaji potensi penurunan suku bunga pinjaman online (pinjol) atau peer to peer (P2P) lending.
Ini sebagai respons terhadap aksi Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve yang kembali memangkas suku bunga Fed Fund Rate sebesar 25 basis point (bps) menjadi 4,50-4,75 persen.
Mirza memprediksi, The Fed masih menyimpan potensi untuk kembali memotong suku bunga acuan hingga sebesar 75-100 bps. Aksi serupa diperkirakan bakal diikuti oleh banyak bank sentral lain di seluruh dunia.
"Jadi pertanyaannya adalah, apakah suku bunga pinjaman P2P dan suku bunga pinjaman operator binance akan turun atau tidak? Jadi saya rasa industri juga harus menganalisis, harus membuat penilaian yang baik," ujar Mirza dalam OECD/INFE-OJK Conference di The Westin Resort Nusa Dua Bali, Jumat (8/11).
OJK, kata dia, saat ini tengah menggencarkan program untuk mendongkrak tingkat literasi dan inklusi keuangan. Mirza lantas meminta pengenaan suku bunga pinjol turut dikaji, agar peminjam tidak semakin terbebani dalam membayar utangnya.
"Jika kita benar-benar ingin mendorong lebih banyak inklusi keuangan, tolong tingkatkan literasi keuangan. Juga pertimbangkan beban biaya dana yang membebani konsumen," pinta dia.
Waspada Prospek Ekonomi ke Depan
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, pihaknya tetap mewaspadai prospek aktivitas ekonomi dunia melemah ke depan, di tengah sentimen positif akibat periode cut cycle bank sentral.
"Pertumbuhan ekonomi terindikasi mengalami penurunan di mayoritas negara utama, dengan The Fed yaitu Bank Sentral AS menurunkan outlook pertumbuhan ekonomi AS di tahun 2024 dan diikuti kenaikan level pengangguran dan penurunan inflasi," kata Mahendra beberapa waktu lalu.
Pelambatan aktivitas manufaktur juga terjadi di China. Sehingga mendorong peningkatan tingkat pengangguran ke level tertinggi dalam 6 bulan terakhir, serta tingkat pengangguran muda yang meningkat.
Sementara itu, tekanan perekonomian Eropa juga semakin dalam terlihat dari penurunan outlook pertumbuhan dan proyeksi inflasi yang meningkat. Perkembangan tersebut mendorong bank sentral global memulai siklus penurunan suku bunga yang cukup agresif, di mana The Fed menurunkan Fed Fund Rate sebesar 75 bps.
Kemudian di China, People's Bank of China (PBOC) yaitu Bank Sentral Tiongkok cukup agresif dalam mendukung perekonomian dengan menurunkan suku bunga kebijakannya dan berjanji akan mengambil kebijakan akomodatif lanjutan.
Di antaranya, dengan menurunkan GWM 50 basis poin untuk meningkatkan likuiditas perbankan, penurunan uang muka pembelian rumah, serta memperpanjang dukungan ke sektor properti selama 2 tahun.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Idris Rusadi Putra
M
Reporter
- Maulandy Rizki Bayu Kencana
Hore, Bunga Pinjol Bakal Turun Tahun Depan Jadi 0,3 Persen per Hari
Sebelumnya, bunga pinjol yang ditetapkan sebesar 0,4 persen per hari.
OJK Segera Terbitkan Aturan Baru Terkait Suku Bunga Pinjol
Regulasi turunan soal bunga pinjaman online tersebut hanya akan mengatur terkait batas maksimumnya saja.
OJK 1 tahun yang lalu
OJK Bakal Terbitkan Aturan Baru untuk Bunga Pinjol, Jadi Lebih Murah?
Hal itu dia sampaikan sebagai respons atas dugaan adanya oknum yang menetapkan bunga hingga 0,8 persen per hari.
OJK 1 tahun yang lalu
Biaya Iklan dan Promosi Dipangkas, Pinjol Adakami Turunkan Suku Bunga
Penyesuaian perlu dilakukan tidak hanya soal menurunkan bunga, namun perlu mempertimbangkan dampak keberlanjutan di waktu mendatang.
Tren Pinjol Meningkat, Kredit Bank Masih Jadi Pilihan Masyarakat
OJK mencatat, penyaluran kredit perbankan tumbuh 9,39 persen secara tahunan pada Mei 2023 menjadi Rp6.577 triliun.
OJK 1 tahun yang lalu
OJK Ungkap Bahayanya Pinjol, Ini Tips Agar Tak Terjerat Utang
Mayoritas, pengguna pinjol merupakan Gen Z dan milenial dari rentang usia 19-34 tahun.
Ternyata, Ini Penyebab Masyarakat Banyak Terjerat Judol hingga Pinjol
Pesatnya teknologi digital saat ini membuat masyarakat dapat dengan mudah melakukan aktivitas keuangan.
Belajar dari Kasus AdaKami, Ini Cara Bijak Pinjam Uang di Pinjol agar Tak Diteror Debt Collector
OJK mengimbau, masyarakat yang ingin mengakses pinjaman layanan fintech lending untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan membayar
Gen Z dan Milenial Paling Banyak Nunggak Bayar Pinjol
Kerkontribusi generasi z dan milenial terhadap kredit macet pinjaman online mencapai 37,17 persen pada bulan Juli 2024.
OJK 2 bulan yang lalu
OJK Beberkan Data, Banyak Masyarakat Butuh Pinjol
Tercermin dari outstanding pembiayaan yang sudah disalurkan mendekati Rp600 triliun.
Ini Alasan Banyak UMKM Beralih Pinjam Modal Lewat Pinjol
Adanya pelaku UMKM yang mengajukan pinjaman melalui Fintech lending, disebabkan mereka yang selama ini belum dapat mengakses industri perbankan.
Survei OJK: Literasi Keuangan di Indonesia Sangat Jomplang
OJK berkomitmen akan terus mengedukasi masyarakat mengenai sektor jasa keuangan pada berbagai aspek.