Namun kekecewaan masyarakat muncul ketika bantuan yang mereka terima ternyata barang-barang yang sudah kedaluwarsa.
Senin, 11 Nov 2024 11:37:48
Ribuan warga Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur yang terdampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki, terpaksa mengungsi ke Desa Lewoingu, Kecamatan Titehena, sejak 3 November 2024 lalu.
Dalam kondisi sulit yang mengharuskan mereka meninggalkan rumah dan harta benda, warga sangat mengandalkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun kekecewaan masyarakat muncul ketika bantuan yang mereka terima ternyata barang-barang yang sudah kedaluwarsa.
Salah satu penerima bantuan bernama Yosep Marianus Enga Boki Bukan mengaku, menerima bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang mencakup popok bayi, pembalut wanita, dan perlengkapan mandi untuk para pengungsi.
Sayangnya, saat diperiksa banyak dari produk-produk tersebut sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Hal ini memicu kekhawatiran dan kekecewaan di kalangan warga, terutama karena kondisi barang yang tidak layak pakai dapat menimbulkan risiko kesehatan.
"Kami sudah berada dalam kondisi sulit dan terpaksa mengungsi, tapi malah menerima barang-barang yang sudah kedaluwarsa. Ini mengecewakan. Kami butuh bantuan yang aman, bukan yang malah menambah masalah," jelasnya kepada wartawan, Senin (11/11).
Yosep Marianus Enga Boki Bukan berharap, pemerintah dan instansi terkait lebih memperhatikan proses seleksi dan distribusi bantuan, mengingat pentingnya kondisi fisik barang-barang tersebut bagi kesehatan warga.
"Di tengah situasi yang menekan, pengungsi menginginkan dukungan yang bukan hanya cepat, tetapi juga memenuhi standar kualitas yang baik," ungkapnya.
Yosep Marianus Enga Boki Bukan berharap, ke depannya distribusi bantuan bisa dikelola dengan lebih teliti dan terarah.
"Kami tidak meminta bantuan yang mewah, hanya berharap bantuan yang benar-benar aman dan bisa kami manfaatkan selama mengungsi," katanya.
Kondisi ini memperlihatkan pentingnya koordinasi dan pengawasan yang lebih ketat dalam penyaluran bantuan bencana agar kehadiran bantuan bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana.
BNPB Minta Maaf
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia menarik bantuan kedaluwarsa yang sempat disalurkan oleh Pemerintah Kabupaten Flores Timur kepada para korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di posko pengungsian Lewoingu, Kecamatan Titehena, Sabtu (9/11).
Agus Riyanto, Direktur Sumber Daya Darurat BNPB, mengatakan bantuan yang didistribusikan pada Jumat (8/11) tersebut sudah melebihi batas layak konsumsi.
Ia menjelaskan bantuan kedaluwarsa tersebut kemungkinan sudah tertahan lama di gudang logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur sebelum akhirnya disalurkan.
"Dari BNPB, kami telah menyalurkan bantuan empat kali dalam jumlah besar. Bantuan yang sampai di Posko Lewoingu ini diduga merupakan kiriman tahap awal yang mungkin tidak segera disalurkan oleh BPBD kepada warga terdampak," ujar Agus Riyanto.
Agus menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami warga di posko Lewoingu. Ia berjanji akan mencari tahu lebih detail alasan bantuan dari BNPB hingga kedaluwarsa di gudang logistik BPBD Flores Timur.
"Bantuan yang tidak layak sudah kami tarik kembali. Atas nama pimpinan BNPB, saya meminta maaf kepada masyarakat terdampak atas kekeliruan ini," tandasnya.
Agus mengapresiasi peran wartawan melaporkan kondisi di lapangan, termasuk temuan bantuan yang sudah kedaluwarsa dan keluhan dari warga terdampak erupsi Lewotobi Laki-Laki yang berada di posko-posko pengungsian.
"Kalau tidak diberitakan oleh rekan-rekan wartawan, kami mungkin tidak akan mengetahui hal ini. Terima kasih banyak atas kerja samanya. Ke depan, kami akan terus bersinergi agar masyarakat terdampak erupsi mendapatkan pelayanan terbaik," katanya.
Dengan penarikan ini, BNPB berjanji akan memastikan bahwa bantuan yang diterima warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi benar-benar layak dan tepat waktu.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Henni Rachma Sari
Erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki, BRI Imbau Nasabah Gunakan BRImo dan BRILink
Sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur kembali meletus pada Senin (4/11).
FOTO: Bantuan Tanggap Bencana, BRI Bantu Korban Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki
BRI melalui aktivitas CSR BRI Peduli merespon bencana letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki dengan bahu membahu membantu warga terdampak.
Bantuan Perlengkapan Balita Korban Banjir di Tangsel Kedaluwarsa, Dinsos Akui Lalai
Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan mengakui tidak teliti dalam pemberian paket bantuan bagi masyarakat korban banjir.
Banjir 10 bulan yang lalu
Gerak Cepat BRI Peduli Bantu Korban Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki
Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur kembali meletus, Senin (4/11/2024).
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Hampir Sepekan, Pengungsi Mengeluh Kekurangan Pakaian
asyarakat terdampak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah hampir sepekan mengungsi.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Jumlah Pengungsi Mencapai 2.331 Orang
Warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT hingga Rabu (3/1) sudah mencapai 2.331 orang.
2.650 Korban Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki Tersebar di Empat Titik Pengungsian
Pemerintah Kabupaten Flotim telah menyiapkan beberapa pos pengungsian untuk menampung warga yang terdampak.
Gunung Lewotobi Laki-Laki di NTT Erupsi, 860 Warga Mengungsi
Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT erupsi, 860 warga mengungsi
Sido Muncul Gelontorkan Bantuan Rp350 Juta untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Sido Muncul gerak cepat memberikan bantuan sebesar Rp350 juta untuk korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Beredar Video Bantuan Cagub NTT untuk Korban Erupsi Gunung Pakai Spanduk Ajakan Memilih
Sejumlah video dan foto menampilkan dua pikap bertempelkan spanduk calon gubernur dan wakil gubernur NTT, membawa bantuan bagi para korban erupsi gunung.
Banyak warga lansia harus dievakuasi dengan pelbagai cara untuk menjauh dari lokasi erupsi.
Gunung 10 bulan yang lalu
Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Bersedia Direlokasi
Menurutnya, bantuan pangan sudah sangat cukup. Namun yang menjadi kendala adalah tempat tidur.