PB IDI Sebut 3 Masalah Utama yang Terjadi dalam Sistem Kesehatan Indonesia

1 month ago 11
  1. SEHAT

Pada Hari Kesehatan Nasional 2024, Ketua Umum PB IDI menyampaikan tiga isu utama yang dihadapi oleh sektor kesehatan di Indonesia.

Jumat, 15 Nov 2024 08:00:00

PB IDI Sebut 3 Masalah Utama yang Terjadi dalam Sistem Kesehatan Indonesia Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi. (Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin) (©© 2024 Liputan6.com)

Moh. Adib Khumaidi, yang menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), mengungkapkan bahwa isu kesehatan di Indonesia sangat kompleks dan memiliki banyak aspek. Ada tiga masalah utama yang dihadapi oleh sistem kesehatan di tanah air kita, yaitu sistem pelayanan, sistem pendidikan, dan sistem pembiayaan.

Adib menjelaskan, pertama, mengenai sistem pelayanan kesehatan, pemerintah telah mempersiapkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Kehadiran JKN sangat membantu masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan. Namun, sayangnya tidak semua daerah mendapatkan akses yang memadai terhadap layanan tersebut. Masalah infrastruktur dan jangkauan ke fasilitas kesehatan menjadi kendala, sehingga banyak masyarakat yang tidak dapat memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia.

Orang lain juga bertanya?

Kedua, terkait dengan sistem pendidikan kesehatan, Adib menyatakan bahwa hal ini berkaitan erat dengan sumber daya manusia (SDM). Untuk mengatasi masalah pelayanan, salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan SDM yang didukung oleh fasilitas yang memadai. Dalam hal ini, pemerintah daerah harus berupaya meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan tenaga kesehatan, sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Undang-Undang Pemerintah Daerah no 23 tahun 2014.

Adib menambahkan, "Setiap daerah memiliki kebutuhan yang berbeda, dari situ dapat dibuat assessment dan rasio terkait kebutuhan jumlah tenaga kesehatan medis dengan jumlah penduduk. Hal ini nantinya akan berimplikasi pada tadi masalah sistem pendidikan," ungkapnya saat menyambut Hari Kesehatan Nasional 2024 yang akan berlangsung pada 12 November. Dengan pendekatan ini, diharapkan permasalahan yang ada dapat diatasi dengan lebih efektif.

Sistem Pendanaan

PB IDI Sebut 3 Masalah Utama yang Terjadi dalam Sistem Kesehatan Indonesia Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi. (Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin) © 2024 Liputan6.com

Dalam konteks sistem pembiayaan, Adib menjelaskan bahwa ketersediaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diatur oleh BPJS Kesehatan serta BPJS Ketenagakerjaan sudah berjalan dengan baik. Namun, ia menekankan pentingnya pemerintah untuk menghitung biaya pelayanan agar tetap sesuai dengan nilai dan kebutuhan layanan yang diberikan, guna menjaga mutu pelayanan yang optimal.

Selain itu, Adib juga menyoroti perlunya penghargaan bagi tenaga kesehatan. Dalam hal ini, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) telah merumuskan panduan remunerasi dokter untuk tahun 2024 yang didasarkan pada jenis pekerjaan yang dilakukan oleh para profesional kesehatan. Salah satu aspek penting adalah pemberian insentif bagi dokter dan tenaga kesehatan yang bertugas di daerah terpencil, di mana keberadaan dokter masih sangat terbatas. "Apresiasi dari daerah masih belum merata padahal biaya kebutuhan ekonomi di setiap daerah berbeda," kata Adib.

Kurang Meratanya Jumlah Dokter

PB IDI Sebut 3 Masalah Utama yang Terjadi dalam Sistem Kesehatan Indonesia Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi. (Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin) © 2024 Liputan6.com

Adib menekankan bahwa kurangnya jaminan keamanan, keselamatan, serta kesejahteraan yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada para dokter dapat mengakibatkan ketidakmerataan distribusi tenaga medis di daerah yang sangat membutuhkannya. "Untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang semakin kompleks ini, dibutuhkan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, tenaga kesehatan, masyarakat, dan sektor swasta," katanya.

Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan yang memadai bagi tenaga medis agar mereka dapat bekerja dengan efektif. Tanpa adanya perlindungan dan kesejahteraan yang layak, para dokter mungkin enggan bertugas di daerah-daerah yang kurang terlayani, sehingga memperburuk kondisi kesehatan masyarakat di wilayah tersebut.

Terjadinya Kekerasan Terhadap Dokter

Kekerasan terhadap tenaga kesehatan kembali terjadi di Indonesia. Seorang dokter yang bertugas di RSUD Lukas Enembe, Kabupaten Mamberamo Tengah, Provinsi Papua Pegunungan, mengalami insiden kekerasan yang mengakibatkan beberapa bagian wajahnya mengalami patah tulang dan memar di punggung. Menurut laporan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Jayawijaya, insiden tersebut menimpa dokter berinisial YS (30) pada Selasa, 5 November 2024, sekitar pukul 13.35 WIT. Terduga pelaku masuk ke ruangan apotek RSUD Lukas Enembe dan berteriak, "We kam kasi sa obat paracetamol ka kalian tidak tau kah saya ini siapa? Saya ini Asisten 3."

Setelah itu, terduga pelaku memasuki ruangan dokter YS dan mengambil kursi untuk dilemparkan kepada korban, meskipun lemparan tersebut tidak mengenai dokter YS. Kemudian, terduga pelaku mengambil kayu balok berukuran 5x5 dan memukul muka serta punggung dokter YS. Saat kejadian berlangsung, ada seorang pasien yang sedang berobat berusaha melerai terduga pelaku, namun pasien tersebut juga menjadi korban pukulan. Setelah insiden tersebut, terduga pelaku keluar dan melakukan perusakan pada pembatas ruangan yang terbuat dari kayu. Akibat dari kejadian ini, dokter YS mengalami luka patah tulang di pipi kanan, hidung, dan beberapa bagian wajah, serta memar parah di punggungnya. Karena luka yang dialaminya cukup serius, dokter YS segera diterbangkan ke Sulawesi Selatan untuk mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo di Makassar.

Artikel ini ditulis oleh

Rizky Wahyu Permana

Editor Rizky Wahyu Permana

B

Reporter

  • Benedikta Desideria
 Prabowo Heran Penyebab Kematian Terbesar Stroke Tak Ada Dokter Spesialis

VIDEO: Prabowo Heran Penyebab Kematian Terbesar Stroke Tak Ada Dokter Spesialis

Menurut Prabowo, penyebab kematian terbesar karena stroke dan serangan jantung.

Calon Presiden Harapan Masyarakat dan Komunitas Kesehatan

Calon Presiden Harapan Masyarakat dan Komunitas Kesehatan

Semua berharap presiden terpilih yang akan datang dapat menyelesaikan permasalahan Kesehatan yang ada sehingga tercapai derajat Kesehatan Masyarakat.

Hadiri Rakernas IDI, Kepala BKKBN Sebut Dokter Berperan Penting Percepatan Penurunan Stunting

Hadiri Rakernas IDI, Kepala BKKBN Sebut Dokter Berperan Penting Percepatan Penurunan Stunting

Hasto yang menjadi narasumber pada Rakernas IDI itu menyebutkan, peran dokter dalam percepatan penurunan stunting sangat penting.

Satu dari Delapan Orang di Dunia Mengalami Masalah Kesehatan Jiwa

Satu dari Delapan Orang di Dunia Mengalami Masalah Kesehatan Jiwa

Adiksi terhadap pornografi serta judi online juga patut diperhatikan.

 Penyakit Besar di Indonesia Bukan Hanya Stroke dan Jantung Tapi Gizi

Menkes: Penyakit Besar di Indonesia Bukan Hanya Stroke dan Jantung Tapi Gizi

Masalah kekurangan gizi termasuk salah satu masalah atau penyakit besar di Indonesia, disamping beberapa penyakit lainnya.

Aduh, Inflasi Biaya Medis di Indonesia Lebih Tinggi dari Inflasi Bahan Pokok
IDI Berduka RUU Kesehatan Disahkan

IDI Berduka RUU Kesehatan Disahkan

Meski kecewa, IDI mengaku siap mengawal penerapan UU Kesehatan ini hingga ke tingkat cabang.

 Sangat-Sangat Berlebihan

IDI Respons Janji Prabowo Bangun 300 Fakultas Kedokteran: Sangat-Sangat Berlebihan

IDI menegaskan, permasalahan utama di Indonesia yakni distribusi dokter yang tidak merata, bukan produksinya.

Ini Capres dan Cawapres Pilihan Para Dokter di Indonesia

Ini Capres dan Cawapres Pilihan Para Dokter di Indonesia

Jelang Pilpres 2024, Ikatan Dokter Indonesia mengungkapkan sosok calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) pilihan mereka.

 Ganjar Janji Kembalikan Anggaran Kesehatan yang Sempat Terpotong

Debat Capres: Ganjar Janji Kembalikan Anggaran Kesehatan yang Sempat Terpotong

Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo menjawab pertanyaan soal bagaimana menciptakan angka harapan hidup untuk masyarakat Indonesia.

PBB Bantu Indonesia Bangun Sistem Kesehatan yang Tangguh Hadapi Perubahan Iklim

PBB Bantu Indonesia Bangun Sistem Kesehatan yang Tangguh Hadapi Perubahan Iklim

Dibantu PBB, Indonesia Bangun Sistem Kesehatan yang Tahan Terhadap Perubahan Iklim

PBB 7 bulan yang lalu

Menkes Targetkan Aturan Turunan UU Kesehatan Selesai September
Read Entire Article
International | Politik|