Pemeriksaan Kesehatan Gratis dari Pemerintah saat Ulang Tahun Lebih Dari Sekadar Cek Tensi Darah

2. SEHAT

Pemeriksaan kesehatan gratis saat ulang tahun tidak hanya mencakup cek tensi, tetapi juga meliputi berbagai jenis pemeriksaan lainnya sesuai usia.

Kamis, 14 Nov 2024 14:00:00

DASH, jenis diet yang sanggup turunkan tekanan darah tinggi. (©© 2024 Liputan6.com)

Pemerintah akan mulai memberikan hadiah kepada masyarakat yang merayakan ulang tahun mereka melalui pemeriksaan kesehatan gratis mulai tahun 2025. Banyak orang merasa penasaran dengan jenis pemeriksaan kesehatan gratis yang ditawarkan, khawatir itu hanya sebatas pemeriksaan tekanan darah atau tensi. Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa pemeriksaan kesehatan yang dimaksud tidak hanya terbatas pada cek tensi. "Tenang saja, ini bukan pemeriksaan kesehatan yang hanya cek tensi. Ini ada pemeriksaan kesehatan lain yakni (untuk usia) bayi, balita, anak, remaja, dewasa, dan lansia seperti saya," ungkap Budi melalui akun Instagram @bgsadikin.

Namun, Menkes Budi juga menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan gratis yang disediakan oleh pemerintah tidak sekomprehensif pemeriksaan di klinik swasta atau laboratorium swasta yang biayanya bisa mencapai jutaan rupiah. "Supaya tidak salah ekspektasi, ini bukan medical check up seperti yang teman-teman bayangkan di rumah sakit swasta atau laboratorium swasta yang harganya jutaan rupiah itu ya," tambah Budi. Di kesempatan lain, Budi menyampaikan bahwa pemeriksaan gratis ini akan mencakup empat kelompok usia:

1. Skrining Balita: Difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital yang, jika teridentifikasi secara dini, dapat diobati untuk mencegah kematian atau kecacatan.
2. Skrining Remaja (di bawah 18 tahun): Meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi. Skrining ini bertujuan mendeteksi masalah kesehatan yang sering muncul pada usia anak hingga remaja.
3. Skrining Dewasa: Difokuskan pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks, yang merupakan penyebab utama kematian pada wanita di Indonesia, serta kanker prostat pada laki-laki.
4. Skrining Lansia: Meliputi pemeriksaan Alzheimer, osteoporosis, serta kesehatan umum terkait penuaan.

Setelah mengadakan rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan pada Kamis, 31 Oktober 2024, Menteri Kesehatan Budi menyatakan bahwa program yang sedang dibahas kali ini berbeda dari skrining yang dilakukan dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan. Dalam skrining JKN, terdapat 14 jenis penyakit yang menjadi fokus. Namun, skrining yang dilakukan tahun ini dirancang khusus untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit yang disesuaikan dengan golongan usia.

Tiket Pemeriksaan Kesehatan Gratis Melalui Aplikasi SatuSehat

DASH, jenis diet yang sanggup turunkan tekanan darah tinggi. © 2024 Liputan6.com

Budi menjelaskan bahwa untuk memperoleh tiket pemeriksaan kesehatan atau medical check-up gratis pada hari ulang tahun, masyarakat dapat mengaksesnya melalui aplikasi SatuSehat. "Nanti yang akan dapat tiket pemeriksaan gratis adalah yang sudah jadi anggota SatuSehat," kata Menkes Budi dalam unggahan di Instagram @bgsadikin. Oleh karena itu, Budi mendorong masyarakat untuk mengunduh aplikasi SatuSehat agar dapat menikmati fasilitas pemeriksaan kesehatan gratis di hari spesial mereka. "Download aplikasi SatuSehat Mobile sekarang juga," kata Budi.

Program Prioritas Kemenkes Menyediakan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Skrining kesehatan gratis merupakan salah satu dari tiga program utama Kementerian Kesehatan di era pemerintahan Prabowo Subianto. Pernyataan ini diungkapkan oleh Budi Gunadi Sadikin setelah dilantik menjadi anggota Kabinet Merah Putih Prabowo Gibran pada Senin, 21 Oktober 2024. "Ada tiga program dari kita, nomor satu itu skrining untuk masyarakat semua siklus hidup karena yang penting kan buat Kementerian Kesehatan jaga masyarakat kita tetap sehat, bukan hanya mengobati orang sakit. Pengobatan promotif, preventif, itu jauh lebih penting dibandingkan kuratif," jelas Budi. Program prioritas kedua adalah pembangunan rumah sakit di daerah-daerah yang tertinggal, terluar, dan kepulauan.

Program ketiga berfokus pada upaya pemberantasan tuberkulosis (TBC). "Yang nomor tiga beliau juga titip supaya tuberkulosis ditangani dengan lebih cepat. Ini penyakit menular yang kematiannya paling banyak di dunia jauh di atas COVID. Sudah 1 milyar orang meninggal (akibat TBC) sejak 100 tahun yang lalu," ungkapnya. Dengan adanya ketiga program ini, diharapkan kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan baik dan akses terhadap layanan kesehatan menjadi lebih merata, terutama bagi mereka yang berada di daerah terpencil.