Dalam penelitian ini, ilmuwan menganalisis sampel dari bangkai kapal kuno.
Selasa, 19 Nov 2024 06:06:06
Sejak lama diyakini Kekaisaran Romawi Timur atau Bizantium runtuh karena faktor alamiah seperti Zaman Es Kecil Antik Akhir (536–660 M) dan Wabah Yustinianus (541 M). Namun, penelitian terbaru di jurnal Klio yang dilakukan peneliti Haggai Olshanetsky dan Lev Cosijns membantah pandangan ini, dan menunjukkan bahwa Kekaisaran Bizantium justrum diperkirakan mengalami ledakan populasi selama periode tersebut.
Metodologi yang dilakukan kedua ilmuwan tersebut membuat mereka menemukan alasan sebenarnya di balik runtuhnya kekaisaran tersebut pada abad keenam Masehi.
Dikutip dari Greek Reporter, ilmuwan menggunakan pendekatan inovatif yaitu data makro dan mikro, menganalisis sampel dari bangkai kapal dan situs-situs penting di kota kota Elusa di Gurun Negev, Palestina.
Menurut para peneliti, runtuhnya Kekaisaran Bizantium terkait faktor manusia dan militer. Menurut penulis, bukti arkeologis yang digunakan untuk mendukung teori-teori bahwa kekaisaran ini runtuh karena wabah seringkali hanya bersifat parsial, dan kumpulan data lainnya sering kali diabaikan.
Temuan baru mereka menunjukkan, studi mengenai pemukiman dan pola perdagangan di Mediterania yang sebelumnya diabaikan menunjukkan adanya kesinambungan, bahkan mengklaim adanya kemungkinan perluasan.
Menurut peneliti, aktivitas komersial dan pertanian Kekaisaran Bizantium tetap bertahan selama abad ke-6 dan bahkan mungkin meningkat.
Perubahan Iklim
Penelitian juga menemukan, perubahan iklim mungkin hanya memainkan peran yang lebih terbatas terhadap kemunduran Kekaisaran Bizantium. Kendati belahan bumi utara mengalami penurunan suhu sebesar 1,6 derajat Celsius, penurunan suhu di wilayah seperti Mesir dan Palestina hanya sebesar 0,25 derajat.
Para penulis mengutip sumber-sumber utama dari periode waktu yang menunjukkan bahwa perubahan iklim yang disebabkan oleh debu vulkanik pada tahun 536 M hanya berlangsung sebentar dan oleh karena itu tidak terlalu relevan dengan kemunduran Kekaisaran Bizantium.
Menurut peneliti, peran Wabah Yustinianus dalam runtuhnya Kekaisaran Bizantium telah dilebih-lebihkan. Menurut para ahli, penyebabnya ada dua kemungkinan.Bukti dari periode tersebut hanya menunjukkan wabah kecil atau penyakit lain, dan bukan wabah ganas yang muncul kembali.
Selain itu, studi genetik terbaru mengenai Wabah Justinian menunjukkan bahwa wabah ini mungkin telah mencapai Eropa lebih awal, dan mungkin hidup berdampingan dengan populasi manusia tanpa memicu krisis. Tidak ada bukti kuat yang mendukung wabah ini menyebabkan depopulasi besar-besaran atau kemerosotan ekonomi yang tidak dapat diubah.
Ekspansi Islam
Para peneliti mengatakan, pendudukan di Elusa dan situs-situs lain terus berlanjut sepanjang abad ke-6 hingga awal abad ke-7. Baru setelah ekspansi Islam, Negev mulai mengalami kemunduran, kemungkinan besar disebabkan terganggunya jalur perdagangan dan berkurangnya aktivitas pertanian.
Salah satu temuan utamanya adalah stabilitas aktivitas komersial di Mediterania timur. Dengan menganalisis data kapal karam, penulis berpendapat bahwa, alih-alih mengalami penurunan, jalur perdagangan Mediterania timur malah menunjukkan kesinambungan atau bahkan pertumbuhan hingga akhir abad ke-6. Perdagangan yang sedang berlangsung ini, menurut mereka, tidak mencerminkan krisis ekonomi akibat wabah penyakit atau perubahan iklim. Baru pada abad ke-7, dengan penaklukan Islam dan berakhirnya konflik Persia, perdagangan mengalami penurunan yang signifikan.
Kesimpulan mereka selanjutnya didukung oleh bukti arkeologi dari Palestina dan wilayah Mediterania timur lainnya, yang mengungkapkan pertumbuhan populasi dan peningkatan pemukiman pada abad ke-6. Tren ini baru menurun pada abad ke-7, lebih mungkin disebabkan oleh pergolakan militer dan politik dibandingkan faktor alam.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Hari Ariyanti
Bukan Tsunami atau Gempa Dahsyat, Peneliti Ungkap Penyebab Runtuhnya Zaman Perunggu 3.200 Tahun Lalu
Penyebab runtuhnya Zaman Perunggu telah lama menjadi perdebatan arkeolog dan sejarawan.
Sains 5 bulan yang lalu
Misteri Genosida Tragis dalam Sejarah Manusia Terdahulu Terkuat, Ini Penyebabnya
Penelitian ini membawa pemahaman baru tentang sejarah leluhur manusia di Denmark dan Swedia.
Temuan Tulang Ayam Ungkap Kapan Kehancuran Kota Yunani Kuno di Israel
Tim arkeolog internasional menemukan salah satu kota Yunani kuno bernama Scythopolis yang terletak di Beit She’an, Israel saat ini.
Hasil penelitian baru ini membantah teori sebelumnya yang menyatakan populasi pemburu-pengumpul musnah setelah kedatangan kelompok petani.
Sains 9 bulan yang lalu
Arkeolog Temukan Fosil Dinosaurus Paling Terawetkan yang Menentang Hukum Alam
Temuan sebuah fosil yang terawetkan dengan sangat baik di formasi Yixian telah mengubah pandangan para ahli mengenai fosilisasi dinosaurus.
Fosil 1 minggu yang lalu
5 Peristiwa Kepunahan Massal yang Pernah Terjadi di Bumi
Kematian dinosaurus hanyalah satu dari lima peristiwa global yang menyebabkan jutaan spesies musnah. Bagaimana peristiwa-peristiwa ini terjadi?
Manusia Hampir Punah 900.000 Tahun Lalu, Hanya Tersisa 1.300 Orang di Bumi
Ini adalah fenomena aneh yang terjadi pada nenek moyang kita sekitar 900.000 tahun yang lalu.
China 1 tahun yang lalu
Arkeolog Temukan Bukti Penyebab Hancurnya Kota Sodom yang Disebut di Alquran dan Alkitab
Sebuah penemuan arkeologi menarik telah mengungkap kemungkinan kisah Sodom dan Gomora dalam Alkitab dan Alquran.
Nenek Moyang Manusia Hampir Punah 900.000 Tahun Lalu, Begini Cara Mereka Bertahan
Ketika itu, nenek moyang manusia modern hampir punah, menyusut menjadi populasi kecil sekitar 1.300 individu.
Pasukan Muslim yang dipimpin oleh Khalid bin al-Walid berhasil menaklukkan pasukan Bizantium yang jumlahnya jauh lebih besar.