Petugas Kelurahan di Garut Diduga Paksa Warga Pilih Paslon Pilkada, Ini Modusnya

1 month ago 9
  1. PERISTIWA
  2. REGIONAL

Warga diresahkan dengan aksi petugas yang mengaku dari kelurahan.

Senin, 18 Nov 2024 12:36:32

Petugas Kelurahan di Garut Diduga Paksa Warga Pilih Paslon Pilkada, Ini Modusnya ilustrasi pemilu (©Shutterstock)

Mendekati hari pemilihan kepala daerah (Pilkada) Garut yang akan berlangsung tanggal 27 November 2024, sejumlah warga diresahkan dengan aksi petugas yang mengaku dari kelurahan.

Mereka memaksa warga untuk memilih pasangan calon (Paslon) tertentu dengan modus sosialisasi tata cara pemilihan di tempat pemungutan suara (TPS).

Nisa (35) salah seorang warga Kecamatan Garut Kota, Garut, Jawa Barat bercerita bahwa pada awalnya rumahnya kedatangan orang yang mengaku sebagai petugas kelurahan.

"Saat ditanya apa keperluannya, disampaikan bahwa mereka ini sedang melakukan sosialisasi kaitan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)," kata Nisa, Senin (18/11).

Dalam kegiatan sosialisasi itu, dijelaskan Nisa, orang tersebut menjelaskan tata cara mencoblos yang baik dan benar di tempat pemungutan suara.

Pada awalnya ia pun tidak menaruh curiga dan tidak mempermasalahkannya karena itu bagian dari sosialisasi yang memang seharusnya dilakukan.

"Saya berpikirnya sederhana, mungkin agar tidak ada suara abstain atau suara yang tidak sah nanti pada saat pencoblosan. Jadi ya okelah saya juga tidak menolak, walau saya pun suda tahu bagaimana tata caranya," jelasnya.

Namun selama proses itu berlangsung, Nisa pun kemudian menemukan sejumlah kejanggalan dalam prosesnya. Itu karena orang yang mengaku petugas dari kelurahan itu mewanti-wanti agar menggunakan hak pilihnya di Pilkada serentak 2024 dan mengarahkan agar memilih salah satu pasangan calon.

"Awalnya memang mengarahkan agar menggunakan hak pilih saat pemilihan nanti tanggal 27 November. Terus kata dia, jangan golput katanya mending memilih pasangan calon ini untuk perubahan di Garut" ungkapnya.

Selain itu juga, menurutnya orang-orang yang datang ke rumahnya juga terkesan sedang mengkampanyekan salah satu pasangan calon di Pilkada Garut. Hal yang paling membuatnya kesal adalah orang tersebut memasang stiker salah satu pasangan calon tanpa meminta izin terlebih dahulu.

Atas kejadian ini, Nisa mengaku cukup terganggu, apalagi mengaku atau mengatasnamakan dari pihak kelurahan. "Kalau memang mau kampanye ya bilang saja mau kampanye, dan pasti akan saya tolak dari awal. Tapi kan inimah modusnya sosialisasi," ucapnya.

Sementara, Camat Garut Kota, Rena Sudrajat kaitan dengan adanya dugaan orang yang mengaku petugas kelurahan meminta agar melaporkannya. Ia memastikan, bila yang bersangkutan adalah pegawai kelurahan akan diproses sesuai aturan yang berlaku.

"Kalau ada pegawai kelurahan atau Kecamatan yang terlibat langsung atau tidak langsung kaitan Pilkada, saya minta data lengkapnya. (Bila terbukti) akan diproses sesuai ketentuan PP (Peraturan Pemerintah) nomor 94 tahun 2021," kata Rena.

Di luar itu, ia juga akan meminta para Lurah untuk memberikan penegasan kepada pegawai kelurahan agar tidak terlibat dalam proses politik. "Kebetulan saya sedang rapat koordinasi dengan Forkopimcam, UPT, dan para lurah," pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh

Yacob Billiocta

Editor Yacob Billiocta

Warga Lumajang Disomasi Usai Copot Stiker Caleg di Rumahnya, Ini Kata Bawaslu

Warga Lumajang Disomasi Usai Copot Stiker Caleg di Rumahnya, Ini Kata Bawaslu

Warga Lumajang bernama Agus Gemoy mengaku disomasi usai mencopot stiker caleg yang ditempel di dinding rumahnya tanpa izin.

Sejumlah Kades di Garut Diduga Dukung Salah Satu Pasangan Calon di Pilkada, Bawaslu Investigasi
 Relawan Saya Juga Diintimidasi

Gibran Respons Tudingan Hasto soal Tekanan Penguasa: Relawan Saya Juga Diintimidasi

Cawapres Gibran Rakabuming Raka merespons pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengenai tekanan penguasa pada rangkaian Pilpres 2024.

Anggota Satpol PP Garut Deklarasi Dukung Gibran Dilaporkan ke Bawaslu Jabar

Anggota Satpol PP Garut Deklarasi Dukung Gibran Dilaporkan ke Bawaslu Jabar

Anggota Satpol PP di Garut yang viral mendeklarasikan dukungannya kepada Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dilaporkan ke Bawaslu Jabar, Rabu (3/1).

 Sudah Dibantuin Enggak Terima Kasih

Disindir Tak Ikhlas Pasang Stiker Ganjar, Gibran: Sudah Dibantuin Enggak Terima Kasih

Gibran tampaknya kesal dengan sindiran warganet disebut tak ikhlas kampanyekan Ganjar

Ancaman Jeratan Pidana Imbas Pencatutan Data NIK untuk Dukung Dharma Pongrekun

Ancaman Jeratan Pidana Imbas Pencatutan Data NIK untuk Dukung Dharma Pongrekun

banyak masyarakat yang mengaku data mereka dicatut, padahal sama sekali tidak tahu atau kenal apalagi menyatakan dukungan kepada Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

Belasan Anggota Satpol PP Garut Dukung Gibran, Berikut Pernyataan Lengkapnya

Belasan Anggota Satpol PP Garut Dukung Gibran, Berikut Pernyataan Lengkapnya

Dalam narasi video disampaikan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin muda di masa depan.

Cabup Nina Agustina Ngamuk Lagi Lewat Warga Malah Salam 2 Jari, sampai Bawa Nama Bapaknya Eks Kapolri

Cabup Nina Agustina Ngamuk Lagi Lewat Warga Malah Salam 2 Jari, sampai Bawa Nama Bapaknya Eks Kapolri

Nina tampak marah-marah kepada warga dan membawa-bawa nama Lucky Hakim yang saat ini merupakan pesaingnya di Pilkada Indramayu.

Respons Gibran Dinyatakan Melanggar UU Pemilu hingga Pembinaan dari Mendagri Tito

Respons Gibran Dinyatakan Melanggar UU Pemilu hingga Pembinaan dari Mendagri Tito

Viral video yang menampilkan sejumlah kepala daerah dari PDIP mengajak masyarakat agar pilih Ganjar di Pilpres 2024.

Seluruh ASN Garut Tidak Boleh Ada di Rumah pada 14 Februari 2024

Seluruh ASN Garut Tidak Boleh Ada di Rumah pada 14 Februari 2024

ASN turun ke lapangan harus melaporkan setiap perkembangan yang terjadi.

Kampanye Unik Caleg di Kendal, Keliling Pakai Kostum Gatotkaca Ajak Warga Tak Golput
Jelang Putusan Sengketa Pilpres MK, Pendukung Anies dari Garut Bergerak ke Jakarta
Read Entire Article
International | Politik|