Pilpres Amerika Serikat dan Pro-Kontra Sistem Electoral College

2 months ago 20
  1. TRENDING

Di AS, presiden tidak dipilih secara langsung oleh rakyat, melainkan melalui sistem yang dikenal sebagai electoral college.

Rabu, 06 Nov 2024 11:36:00

Pilpres Amerika Serikat dan Pro-Kontra Sistem Electoral College Kombinasi foto ini menunjukkan calon presiden dari Partai Republik, mantan Presiden Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris, dalam debat capres ABC (©© 2024 Liputan6.com)

Amerika Serikat memiliki sistem pemilihan presiden yang berbeda dengan Indonesia. Di AS, presiden tidak dipilih secara langsung oleh rakyat, melainkan melalui sistem yang dikenal sebagai electoral college.

Dalam sistem ini, pemilih memberikan suara kepada sekelompok orang yang disebut elektor, yang mewakili suara mereka di setiap negara bagian. Terdapat 538 elektor yang tersebar di seluruh negara bagian, dan seorang calon presiden harus meraih setidaknya 270 suara elektoral untuk menang.

Orang lain juga bertanya?

Setiap negara bagian memiliki jumlah elektor yang berbeda, biasanya proporsional dengan populasi. Misalnya, negara bagian dengan populasi besar seperti California memiliki lebih banyak suara elektoral dibandingkan negara bagian kecil seperti Wyoming.

Hal ini menciptakan dinamika yang unik dalam pemilihan presiden, di mana suara dari negara bagian kecil bisa memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan negara bagian besar.

Argumen Pendukung dan Penentang Electoral College

Sistem electoral college memiliki pendukung dan penentang yang kuat. Pendukungnya berargumen bahwa sistem ini dirancang untuk menghindari kekuasaan yang terlalu besar dari satu cabang pemerintahan.

Pakar politik dari Universitas Illinois Urbana-Champaign, Arya Budi menjelaskan bahwa para pendiri negara ingin memastikan pemilihan presiden tidak hanya bergantung pada suara langsung rakyat, tetapi juga melibatkan perwakilan yang dianggap lebih terdidik. Hal ini diyakini membantu menjaga keseimbangan kekuatan politik di seluruh negara bagian.

Namun, ada juga kritik terhadap sistem ini. Joshua Holzer, lektor ilmu politik di Westminster College, Missouri, menyoroti bahwa meskipun negara bagian dengan populasi besar mendapatkan lebih banyak suara elektoral, sistem ini bersifat proporsional degresif.

Artinya, pemilih di negara bagian kecil memiliki lebih banyak pengaruh dibandingkan pemilih di negara bagian besar. Ini menciptakan ketidakadilan dalam representasi suara.

Kontroversi dan Tantangan dalam Electoral College

Salah satu kontroversi utama dalam sistem electoral college adalah mekanisme 'winner-takes-all'. Dalam sistem ini, jika seorang kandidat unggul tipis dalam pemungutan suara, ia dapat mengambil semua suara elektoral dari negara bagian tersebut.

Hal ini menyebabkan situasi di mana calon presiden yang mendapatkan suara populer terbanyak tidak selalu terpilih. Ricky Suyono, pemilih diaspora Indonesia di Florida, mengungkapkan dukungannya terhadap sistem suara populer karena semua suara pemilih diakui. Namun, ia juga mengakui efektivitas sistem electoral college saat ini.

Riri Sastro, pemilih diaspora lainnya, juga mengekspresikan pandangannya. Ia kurang mendukung mekanisme 'winner-takes-all', tetapi menyadari bahwa sistem ini adalah bagian dari proses pemilihan yang ada.

“Kita tidak bisa marah. Itulah sistemnya,” ungkapnya dilansir VOA, Rabu (6/11/2024).

Kesulitan dalam Mengubah Sistem Pemilihan

Selama lebih dari dua abad, banyak proposal telah diajukan untuk mereformasi atau menghapus sistem electoral college. Namun, proses politik di Amerika Serikat membuat perubahan ini sulit dilakukan.

Arya Budi mencatat bahwa dukungan yang tipis terhadap sistem ini menunjukkan bahwa banyak warga ingin perubahan, tetapi partai politik yang solid membuat reformasi menjadi tantangan.

Menurut survei Pew Research Center, hanya 35 persen warga yang ingin mempertahankan sistem ini, sementara survei Gallup menunjukkan angka 39 persen.

Joshua Holzer menambahkan bahwa untuk mengatasi masalah ini, warga Amerika Serikat harus membuka diri terhadap kandidat dari berbagai partai. Dengan tidak terikat pada satu partai saja, semua kandidat akan berusaha meraih suara elektoral dari setiap negara bagian, sehingga kebutuhan masyarakat dapat diperhatikan dengan lebih baik.

Artikel ini ditulis oleh

Dani Mardanih

Editor Dani Mardanih

Pengertian Pemilu Proporsional Tertutup adalah Berikut Ini, Simak Ulasannya

Pengertian Pemilu Proporsional Tertutup adalah Berikut Ini, Simak Ulasannya

Di antara tahun 1955 hingga Pemilu 1999, Indonesia sempat mengimplementasikan sistem pemilu proporsional tertutup.

Pengertian Sistem Pemilu Proporsional Tertutup,  Lengkap dengan Kekurangan dan Kelebihannya

Pengertian Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Lengkap dengan Kekurangan dan Kelebihannya

Dalam sistem ini, pemilih memberikan suaranya kepada partai politik, bukan kandidat individual.

TMS Pemilu Adalah Pemilih yang Tidak Memenuhi Syarat, Berikut Penjelasannya

TMS Pemilu Adalah Pemilih yang Tidak Memenuhi Syarat, Berikut Penjelasannya

Pemilu atau Pemilihan Umum adalah proses demokratis yang dilakukan secara periodik di suatu negara untuk memilih para wakil rakyat atau pejabat pemerintahan.

Apa itu Pilkada? Ini Pengertian Lengkapnya yang Memiliki Perbedaan dengan Pemilu

Apa itu Pilkada? Ini Pengertian Lengkapnya yang Memiliki Perbedaan dengan Pemilu

Pilkada dan Pemilu sebenarnya sama-sama kegiatan pemilihan wakil rakyat yang digelar oleh pihak KPU. Namun ternyata keduanya memiliki perbedaan.

 Karena Merenggut Hak Rakyat Memilih

DPRD DKI Tolak Wacana Gubernur Jakarta Dipilih Langsung Presiden: Karena Merenggut Hak Rakyat Memilih

Fraksi DPRD DKI Jakarta menolak wacana kebijakan gubernur dipilih langsung presiden usai Ibu Kota berpindah ke IKN, Kalimantan Timur

Pilkada adalah Singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, Ini Penjelasannya

Pilkada adalah Singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, Ini Penjelasannya

Setiap Pilkada menghadirkan berbagai dinamika politik, mulai dari proses pencalonan, kampanye, hingga hari pemungutan suara.

Faktor Hasil Pemilu, Pengertian, dan Cara Memantaunya

Faktor Hasil Pemilu, Pengertian, dan Cara Memantaunya

Ketahui serba-serbi pemilu dan faktor penentu hasilnya.

Mengenal Sistem Pemilu di Indonesia, Lengkap Beserta Asas dan Tujuannya

Mengenal Sistem Pemilu di Indonesia, Lengkap Beserta Asas dan Tujuannya

Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses demokratis yang dilakukan secara periodik di suatu negara untuk memilih wakil rakyat atau pemimpin tertentu.

Apa Perbedaan Pemilu dan Pilkada? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan Pemilu dan Pilkada? Berikut Penjelasannya

Apa perbedaan pemilu dan pilkada? Meskipun keduanya bertujuan untuk memilih pemimpin dan perwakilan rakyat, mereka memiliki perbedaan mendasar

 Kedaulatan Rakyat Pilih Langsung Pemimpin

Senior Demokrat Tak Setuju Usulan Presiden Dipilih MPR: Kedaulatan Rakyat Pilih Langsung Pemimpin

Senior Demokrat tak setuju dengan usulan amandemen UUD 1945 untuk mengubah Pemilihan Presiden Kembali lewat MPR.

Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955

Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955

Mengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.

Read Entire Article
International | Politik|