Uya Kuya akhirnya menjelaskan mengenai laporan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) sebagai anggota DPR untuk periode 2024-2029.
Senin, 18 Nov 2024 10:22:00
Penjelasan Uya Kuya
Uya Kuya menjelaskan bahwa laporan yang telah disampaikan hanya mencakup jumlah saja. "Sudah dilaporin cuma jumlah, waktu itu kan diburu-buru jadi nilai luas bangunan, luas tanah belum diisi, karena sertifikat baru diambil kemarin," ujar Uya Kuya di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, pada hari Jumat, 15 November 2024.
Hal ini terjadi karena proses pengisian data dilakukan secara terburu-buru, sehingga beberapa informasi penting belum dapat dicantumkan. Dia menambahkan bahwa sertifikat yang diperlukan baru saja diambil, sehingga tidak semua detail dapat dilaporkan dengan lengkap pada saat itu.
Belum Lengkap
Dia memastikan bahwa pelaporan telah dilakukan meskipun terdapat beberapa data yang masih belum lengkap. Uya juga mengungkapkan bahwa pemisahan aset antara dirinya dan istrinya, Astrid, masih tercatat secara terpisah dalam laporan tersebut.
"Semua laporan telah disampaikan. Namun, nilai untuk luas tanah dan bangunan masih tercatat nol karena kemarin kami terburu-buru. Harta milik Astrid dan Uya juga masih terpisah. Kami berencana untuk mengajukan penggabungan harta tersebut karena pada dasarnya nilainya sama. Namun, kami masih bingung apakah sebaiknya digabungkan atau tetap dipisah," ungkapnya.
Nilai Aset
Mengenai pembaruan nilai aset, Uya mengungkapkan bahwa laporan yang ada sebelumnya hanya mencantumkan nilai perolehan awal. Hal ini menunjukkan bahwa informasi yang disajikan tidak mencerminkan nilai terkini dari aset tersebut.
Menurutnya, keadaan saat ini masih dalam tahap yang bisa dibilang baik-baik saja. Ia menjelaskan, "Kayak masalah LHKPN sudah dimasukin, cuma yang belum update luas tanah, luas bangunan masih nol." Ia juga menambahkan bahwa nilai rumah dan berbagai aspek lainnya masih menggunakan nilai perolehan sebelumnya.
"Kita akan lengkapi dengan nilai pasar sekarang," ujarnya. Dengan demikian, ada beberapa hal yang perlu diperbarui agar informasi yang disampaikan lebih akurat dan sesuai dengan kondisi terkini.Ia menyadari pentingnya melakukan pembaruan data, terutama mengenai luas tanah dan bangunan yang belum terinput dengan benar.
Sudah Koordinasi
Uya menyatakan bahwa ia telah melakukan koordinasi langsung dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memperbaiki serta melengkapi laporan yang sebelumnya belum sempurna. Hal ini menunjukkan komitmennya untuk memastikan semua informasi yang diperlukan tercantum dengan jelas.
Ia menjelaskan, "Sudah, tadi telpon-teleponan sama KPK, karena ibaratnya kita mau revisi dan lengkapi ya. Lengkapi bukan menambahkan, tapi luas tanah, luas bangunan sama nilai pasarnya belum kita masukin." Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Uya berusaha untuk memenuhi semua persyaratan yang diminta oleh KPK agar laporan tersebut dapat diterima dengan baik.
Ketika ditanyakan mengenai perkembangan laporan, Uya menegaskan bahwa sebagian besar pekerjaan telah rampung. Ia menyatakan, "Iya, sebenarnya semua sudah kita masukin. Rumah di amerika juga sudah masuk kan. Rumah di amerika saya kredit 30th," tutur Uya Kuya.
Uya menjelaskan bahwa laporan yang diminta hampir seluruhnya telah diselesaikan. Dia juga menambahkan informasi mengenai rumah yang dimilikinya di Amerika, yang sudah termasuk dalam laporan tersebut. "Iya, sebenarnya semua sudah kita masukin. Rumah di amerika juga sudah masuk kan. Rumah di amerika saya kredit 30th," tutur Uya Kuya.
Ia menegaskan bahwa informasi mengenai pembelian rumah senilai 70 miliar yang beredar adalah tidak benar. "Kalau yang beredar hoaks rumah 70 miliar, saya gak pernah beli rumah 70 miliar, hoaks. Rumah saya di amerika satu dan kredit 30 tahun," lanjutnya.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa ia tidak terlibat dalam isu yang beredar di masyarakat. Ia juga menambahkan bahwa rumahnya yang sebenarnya berada di Amerika Serikat dan dibeli dengan cara kredit selama 30 tahun, bukan seperti yang dikabarkan.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Astri Agustina
Incar Komisi Ini Usai Dilantik jadi Anggota DPR, Uya Kuya: Insya Allah Tidak akan Mengecewakan
Pria dengan nama asli Surya Utama ini sebelumnya mengikuti Pileg dari Partai Amanat Nasional (PAN).
AHY Laporkan LHKPN Pertama Kali Sejak Jadi Menteri, Harta Kekayaannya Rp116 Miliar
Total harta kekayaan yang saat ini dimiliki AHY adalah Rp 116.530.289.450 miliar.
AHY 5 bulan yang lalu
Sama-Sama Jadi Anggota DPR, Lebih Kaya Mana Uya Kuya atau Denny Cagur?
Total kekayaan Uya Kuya mencapai Rp26,471 miliar. Harta yang dimiliki terdiri dari tanah dan bangunan yang tersebar di kawasan Jakarta.
KPK Minta Menteri ATR AHY Laporkan Harta Kekayaan, Paling Lama 3 Bulan
"Jadi untuk Mas AHY punya waktu sampai 3 Bulan ke depan," jelas Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan
AHY 9 bulan yang lalu
VIDEO: Harta Kekayaan AHY Disorot, Langsung Melesat Tembus Rp 116 M Saat Jabat Menteri ATR
Menteri ATR/BPN itu melaporkan harta kekayaannya ke LHKPN KPK pada 8 Mei 2024.
AHY 5 bulan yang lalu
VIDEO: Uya Kuya Tampil 'Nyentrik' Rambut Hijau Menyala & Berjas Ungu di Rapat Paripurna MPR
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) menggelar sidang paripurna ke-3 masa jabatan periode 2024-2029 di Kompleks Parlemen, Senayan
Bakal Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN, Intip Sederet Kekayaan AHY
Pelantikan AHY rencananya akan dilakukan pukul 11.00 WIB di Istana Negara.
KPK Beberkan Baru 29,55 Persen Legislator yang Lapor LHKPN, 6 Menteri Jokowi Belum Setor
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merilis tingkat kepatuhan pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Tahun 2023
KPK 8 bulan yang lalu
Sebagai anggota DPR RI, Uya Kuya Tidak Merasa Khawati dengan Sebutan Raja Gimmick
Uya Kuya tidak khawatir sebutan Raja Gimmick menempel padanya setelah jadi anggota DPR.
Jadi Menteri ATR, Ini Koleksi Mobil Mewah Milik AHY
Sederet koleksi mobil mewah milik AHY yang baru dilantik jadi Menteri ATR/BPN.
AHY 9 bulan yang lalu