Aaron Chia Teng Fong, pebulu tangkis Malaysia, mencatatkan sejarah sebagai juara dunia ganda putra pertama untuk Malaysia.
Selasa, 12 Nov 2024 16:13:22
Aaron Chia Teng Fong, seorang pebulu tangkis asal Malaysia, telah mencatatkan berbagai prestasi gemilang yang mengukuhkan namanya di dunia bulu tangkis internasional. Bersama pasangannya, Soh Wooi Yik, Chia berhasil mencetak sejarah sebagai juara dunia ganda putra pertama dari Malaysia, serta meraih medali perunggu di dua edisi Olimpiade. Keberhasilan ini mencerminkan dedikasi dan perjuangan keras Chia dalam dunia bulu tangkis.
Lahir di Melaka, Aaron Chia menunjukkan bakat bulu tangkis sejak usia muda, dan telah mengukir prestasi mulai dari level lokal hingga internasional. Ia bergabung dengan tim nasional Malaysia pada 2015 dan sejak saat itu konsisten meraih hasil-hasil gemilang di turnamen Asia maupun dunia. Kemitraan yang solid dengan Soh Wooi Yik turut mengantarkan mereka ke puncak dunia bulu tangkis.
Meskipun telah meraih banyak prestasi, Aaron Chia tetap berambisi meraih medali emas Olimpiade pada masa mendatang serta menambah koleksi gelar dunia bagi Malaysia. Berikut adalah perjalanan karier Chia, dari awal mula hingga menjadi simbol kebanggaan bulu tangkis Malaysia.
Awal Karier: Ketertarikan pada Bulu Tangkis dan Pendidikan Olahraga
Aaron Chia lahir di Batu Berendam, Melaka, pada 24 Oktober 1997, dan tertarik pada bulu tangkis sejak usia empat tahun. Bermula dari bermain bulu tangkis sebagai hobi bersama ayahnya, ia menunjukkan bakat yang luar biasa, yang kemudian menarik perhatian klub lokal.
Pada usia 11 tahun, Chia mewakili Melaka di berbagai kompetisi regional, menunjukkan potensinya sebagai calon atlet bulu tangkis masa depan.
Karena bakat dan tekadnya, Chia melanjutkan pendidikan di Sekolah Olahraga Bukit Jalil (SSBJ) pada usia 14 tahun. Setelah itu, ia bergabung dengan Badminton Association of Malaysia (BAM) dan mulai bersaing di turnamen internasional pada 2015.
Memulai Perjalanan Internasional Bersama Soh Wooi Yik
Pada 2015, Aaron Chia dipasangkan dengan Soh Wooi Yik di Malaysia Junior International. Meski mereka hanya meraih posisi runner-up, pencapaian ini menunjukkan potensi mereka sebagai pasangan ganda putra masa depan. Meskipun hasil di turnamen berikutnya, termasuk di Kejuaraan Dunia Junior, tidak memenuhi harapan, pasangan ini terus bekerja keras untuk memperbaiki permainan mereka.
Pada 2018, mereka tampil di beberapa turnamen besar seperti Vietnam International dan Malaysia International, meski hasilnya belum maksimal. Namun, pengalaman yang mereka peroleh di turnamen-turnamen ini menjadi bekal penting untuk menghadapi tantangan yang lebih besar di ajang-ajang selanjutnya.
Tahun-Tahun Penting: SEA Games 2019 hingga Perunggu Olimpiade 2020
Pada 2019, pasangan Chia dan Soh mulai menunjukkan kemajuan signifikan dengan menempati posisi runner-up di All England Open. Puncaknya, mereka meraih medali emas di SEA Games 2019, yang semakin menegaskan kualitas mereka sebagai pasangan ganda putra top dunia. Selain itu, mereka juga meraih medali perak di Kejuaraan Tim Asia 2020, yang menjadi pencapaian penting menuju Olimpiade Tokyo 2020.
Di Olimpiade Tokyo 2020, Chia dan Soh mencatatkan sejarah dengan meraih medali perunggu di nomor ganda putra. Mereka mengalahkan pasangan legendaris Indonesia, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan, dalam laga dramatis yang berakhir dengan skor 21-17, 21-14. Medali ini menjadi perunggu pertama Malaysia di nomor ganda putra dalam sejarah Olimpiade.
Mencetak Sejarah: Gelar Juara Dunia di Tahun 2022
Pada 2022, Aaron Chia dan Soh Wooi Yik mencatatkan sejarah baru bagi Malaysia dengan memenangkan gelar juara dunia pertama mereka di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis.
Mereka berhasil mengalahkan pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan, yang telah tiga kali menjadi juara dunia, dengan skor 21-19, 21-14.
Selain gelar juara dunia, mereka juga meraih medali perunggu di Commonwealth Games dan Asia Championships pada tahun yang sama, semakin memperkokoh status mereka sebagai pasangan ganda putra terbaik Malaysia.
Kemenangan Beruntun di 2023 dan 2024
Meski tidak berhasil mempertahankan gelar juara dunia mereka di Kejuaraan Dunia 2023, Chia dan Soh tetap menunjukkan konsistensi tinggi di berbagai turnamen internasional. Mereka berhasil mencapai final di India Open dan Indonesia Open 2023, menunjukkan bahwa mereka tetap menjadi salah satu pasangan ganda putra top dunia.
Pada 2024, Chia dan Soh kembali meraih medali perunggu di Olimpiade, menjadi pasangan ganda putra pertama Malaysia yang meraih medali Olimpiade secara berturut-turut. Mereka menutup musim 2024 dengan kemenangan di Korea Masters, menjadi pasangan ganda putra pertama Malaysia yang meraih gelar di turnamen tersebut.
Perjalanan panjang yang penuh tantangan ini semakin memantapkan posisi Aaron Chia dan Soh Wooi Yik sebagai ikon bulu tangkis Malaysia, serta memberi harapan besar bagi masa depan bulu tangkis negara tersebut.
Artikel ini ditulis oleh
Editor ricka.milla
N
Reporter
- Nisa Mutia sari
- Shani Ramadhan Rasyid
Fajar/Rian berhasil memenangkan pertandingan final melawan wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik dua gim langsung.
Raih 2 Gelar di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023, Ini Fakta Menarik Seo Sung-jae
Nama Seo Sung-jae kini tengah menarik perhatian usai sukses menyabet dua gelar di ajang bergengsi Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023.
atlet 1 tahun yang lalu
Penuh Perjuangan, Begini Momen Pebulu Tangkis Ganda Putri Aceh Raih Medali Pertama dalam PON
Pebulu tangkis ganda putri Aceh, Mutia dan Rista menunjukkan bahwa mereka juga bisa menyaingi para pebulu tangkis asal Pulau Jawa
Terpilih Jadi Pasangan Baru Kevin Sanjaya, Simak Fakta Rahmat Hidayat
Pria 20 tahun ini diketahui memiliki keunggulan tangan kanan di dunia bulu tangkis.
Duel berlangsung sengit. Fajar/Rian kerap dibuat kesulitan oleh perlawanan Man Wei Chong/Kai Wun Tee. Bahkan, sampai jatuh bangun.
Sosok Komang Ayu Cahya Dewi, Pebulu Tangkis Indonesia yang Curi Perhatian di Piala Uber 2024
Sebelum masuk ke Pelatnas PBSI, Komang Ayu Cahya Dewi dikenal sebagai atlet muda di bawah naungan PB Djarum sejak tahun 2016 lalu.