Profil Suswono Cawagub Jakarta, Pernah Dapat Penghargaan Internasional di Bidang Pertanian

2 months ago 24

JAWA BARAT
BERITA

Saat menjabat, Suswono dikenal sebagai menteri yang dianggap berhasil. Bahkan, ia juga diberi penghargaan internasional bidang pertanian oleh pemerintah Prancis

Minggu, 27 Okt 2024 17:17:57

Profil Suswono Cawagub Jakarta, Pernah Dapat Penghargaan Internasional di Bidang Pertanian

Sosok calon Wakil Gubernur Jakarta Suswono belakangan ramai diperbincangkan di jagat maya. Dirinya sempat menyampaikan pernyataan tentang janda kaya sebaiknya menikahi pemuda yang belum bekerja hingga mendapat sorotan.

Namun seperti apakah latar belakang Suswono sebenarnya? Bagi yang belum mengenalnya, politisi kelahiran Tegal, 20 April 1959 ini sebelumnya merupakan Menteri Pertanian RI periode tahun 2009 sampai 2014.

Saat menjabat, ia dikenal sebagai salah satu menteri yang dianggap berhasil dalam menjalankan tugasnya. Bahkan, ia juga sempat diberi penghargaan internasional dalam bidang pertanian oleh pemerintah Prancis.

Saat ini, Suswono menjadi wakil dari calon Gubernur Jakarta dari Partai Golongan Karya (Golkar) Ridwan Kamil, yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Berikut informasi tentang sosoknya.

S-1 sampai S-3 di IPB

Suswono sendiri banyak menghabiskan masa kecilnya di kampung halamannya, Tegal, Jawa Tengah. Ia lantas bersekolah di SD Negeri Kalisapu tahun 1972, SMP Negeri 1 Slawi pada 1975 dan SMA Negeri 1 Slawi tahun 1979.

Mengutip ipb.ac.id, sejak masa sekolah, dirinya terkenal cerdas dan dibuktikan melalui prestasi akademik mulai dari pelajar teladan semasa SMA, hingga menjadi lulusan terbaik Sepadya.

Dari sana, Suwono lantas melanjutkan jenjang pendidikan sarjana di Institut Pertanian Bogor (IPB University) pada 1980. Di kampus ini, dirinya lantas melanjutkan jenjang pascasarjana (S-2) dan doktoral (S-3).

Punya Konsentrasi di Bidang Pertanian

Sebelum menjadi anggota DPR RI, Suswono menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Kehutanan dari tahun 1999 hingga 2001. Dalam perannya ini, ia terlibat dalam berbagai isu terkait kehutanan di Indonesia.

Pada tahun 2004, Suswono maju sebagai calon legislatif dalam pemilihan umum dan berhasil terpilih. Ia kemudian dipercaya untuk menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, yang menangani isu-isu pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, kelautan, dan pangan.

Karier politiknya terus berkembang hingga pada tahun 2009 Suswono diangkat untuk menggantikan Dr. Ir. H. Anton Apriyantono, MS sebagai Menteri Pertanian pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono melakukan reshuffle kabinet.

Sebagai Menteri Pertanian, Suswono bertanggung jawab atas kebijakan dan program yang berkaitan dengan sektor pertanian di Indonesia, melanjutkan komitmennya untuk meningkatkan produksi dan ketahanan pangan nasional.

Dapat Penghargaan Internasional

Dalam laman PKS, disebutkan bahwa selama menjabat Suswono mencatatkan sejumlah jejak positif.

Salah satu yang terjadi saat itu adalah keberhasilan peningkatan PDB negara bidang pertanian hingga berada di angka 3,01%. Artinya, terjadi penyerapan sebesar 39,22 juta tenaga kerja di sektor pertanian, sehingga mendorong neraca perdagangan sektor tersebut hingga surplus sampai US$ 17,92 miliar.

Karena sejumlah prestasinya ini, Suswono sempat mendapat penghargaan di bidang pertanian dari Pemerintah Prancis yakni Chevalier dans l’Ordre du Mérite Agricole.

Maju Bersama Ridwan Kamil

Sementara itu, Suswono akan mendampingi Ridwan Kamil dalam kontestasi politik pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta pada November mendatang.

Mengutip Liputan6, keduanya berencana membangun Jakarta lewat visi misinya yakni 'Jakarta Kota Global yang Maju, Berdaya Saing, dan Berkelanjutan'.

Visi-misinya ini akan diwujudkan dalam program kerja mulai dari, mewujudkan ekonomi Jakarta yang inklusif, berdaya saing global, dan berkelanjutan. Mewujudkan regulasi dan tata kelola pelayanan publik Jakarta yang berkualitas.

Kemudian, harmonis, adaptif, dan berintegritas. Mewujudkan stabilitas Jakarta yang tangguh dan berpengaruh di kancah global. Mewujudkan Jakarta yang layak huni melalui ketahanan sosial budaya dan ekologis dan lain sebagainya.

Artikel ini ditulis oleh