Psikolog Ungkap Kekerasan pada Anak Berakibat ke Kesehatan Mental & Jadi Luka Batin Sampai Dewasa

2 months ago 9
  1. TRENDING

Kekerasan yang dialami oleh anak dapat menimbulkan dampak signifikan terhadap kemampuan mereka dalam mengendalikan emosi, bahkan hingga mereka dewasa.

Senin, 11 Nov 2024 10:17:00

Psikolog Ungkap Kekerasan pada Anak Berakibat ke Kesehatan Mental & Jadi Luka Batin Sampai Dewasa ilustrasi anak zaman purba buat mainan tanah liat (©chatgpt)

Kekerasan terhadap anak dapat memiliki efek jangka panjang terhadap kesehatan mental mereka. Anak-anak yang mengalami kekerasan berisiko tinggi mengalami serangan panik dan depresi.

Sayangnya, sering kali kekerasan ini dilakukan oleh orang-orang terdekat, termasuk orang tua mereka. Menurut psikolog dari RS EMC Grha Kedoya Pekayon, Ratu Ade Waznah Sofwat, banyak orang tua yang tanpa sadar melakukan berbagai bentuk kekerasan saat mendidik anak.

Orang lain juga bertanya?

"Bentuk kekerasan yang terjadi pada anak dapat berupa kekerasan verbal, kekerasan psikologis, dan kekerasan fisik. Padahal, tindakan kekerasan ini dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental anak di kemudian hari dan berpotensi menjadi luka batin yang membekas hingga anak menginjak usia dewasa," tulis Ratu di laman EMC, dikutip pada Sabtu (9/11/2024).

Sulit Mengendalikan Emosi

Kekerasan yang dialami anak memiliki dampak yang signifikan terhadap kemampuan mereka dalam mengendalikan emosi. Setelah mengalami kekerasan, anak sering kali kesulitan untuk mengontrol emosinya, sehingga mereka lebih rentan merasa sedih, marah, atau ketakutan secara berlebihan.

Selain itu, anak juga cenderung mengalami kesulitan tidur dan sering mengalami mimpi buruk. Kondisi ini dapat bertahan hingga mereka dewasa dan memengaruhi perilaku sosial anak di lingkungan sekitarnya.

Menarik Diri

Anak yang menjadi korban kekerasan dari orangtuanya sering kali mengembangkan pola pikir yang negatif terkait berbagai masalah yang mereka hadapi. Mereka cenderung merasa curiga dan mengalami kesulitan dalam mempercayai orang lain, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk menjalin hubungan yang sehat.

Akibatnya, anak-anak ini berisiko mengalami kesepian yang mendalam.

"Lebih lanjut, dalam beberapa penelitian menyatakan bahwa korban kekerasan yang dilakukan oleh orangtua terhadap anaknya, berpotensi cukup besar mengalami kegagalan dalam membangun hubungan asmara dan berkeluarga," papar Ratu.

Dapat Memicu Serangan Panik dan Depresi

Kekerasan terhadap anak tidak hanya berdampak fisik, tetapi juga dapat menimbulkan trauma yang mendalam pada aspek psikologis mereka. Trauma ini berpotensi menyebabkan masalah mental, seperti serangan panik dan depresi, yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari anak.

Apabila kondisi tersebut dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, anak berisiko mengandalkan zat-zat terlarang, seperti alkohol dan narkoba, sebagai cara untuk melarikan diri dari trauma yang mereka alami.

Selain itu, pengalaman traumatis ini dapat memunculkan pikiran-pikiran negatif, termasuk keinginan untuk mengakhiri hidup atau bunuh diri.

Berisiko Menjadi Pelaku Kekerasan

Kekerasan yang dialami anak-anak dapat memiliki konsekuensi yang lebih serius saat mereka dewasa. Mereka mungkin akan mengulangi perilaku yang sama seperti yang mereka alami di masa kanak-kanak.

Sering kali, jika mereka menjadi orangtua, mereka cenderung menerapkan pola yang sama kepada anak-anak mereka, mirip dengan pengalaman masa kecil mereka.

"Ini akan menjadi siklus yang berulang apabila tidak ada penanganan lebih lanjut yang tepat untuk mengatasi rasa trauma yang terjadi akibat kekerasan yang dialami," kata Ratu.

Penurunan Fungsi Otak

Kekerasan yang dialami anak juga dapat memengaruhi struktur dan perkembangan otak mereka. Hal ini dapat menyebabkan penurunan fungsi di beberapa area otak. Penurunan kemampuan kognitif ini dapat membuat anak mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi dan fokus pada pelajaran di sekolah, yang berujung pada menurunnya prestasi akademik.

"Risiko ini membawa dampak yang besar ketika sudah memasuki usia lanjut, yaitu munculnya masalah demensia."

Untuk mencegah kekerasan yang dilakukan orangtua terhadap anak, penting bagi orangtua untuk menerapkan pola asuh yang positif. Tujuan dari positive parenting adalah untuk mencegah terjadinya tindakan kekerasan terhadap anak dengan pendekatan yang mendukung, konstruktif, dan menyenangkan.

Sebaliknya, jika orangtua adalah korban kekerasan di masa kecil, yang menyebabkan trauma mendalam, sebaiknya mereka mencari bantuan dari psikolog atau psikiater sebagai langkah yang tepat untuk mengatasi pengalaman traumatis tersebut, tutup Ratu.

INFOGRAFIS JOURNAL_ Beberapa Gejala Permasalahan Kesehatan Mental pada Anak (Liputan6.com/Abdillah)

Artikel ini ditulis oleh

Dani Mardanih

Editor Dani Mardanih

A

Reporter

  • Ade Nasihudin Al Ansori
  • Dyah Puspita Wisnuwardani
Sering Membentak Anak? Ini Dampaknya Untuk Kesehatan Mental

Sering Membentak Anak? Ini Dampaknya Untuk Kesehatan Mental

Anak-anak yang sering mengalami teriakan dari orangtua cenderung mengalami gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres.

Terjadinya Kekerasan pada Anak Bisa Sebabkan Dampak yang Tak Bisa Disepelekan

Terjadinya Kekerasan pada Anak Bisa Sebabkan Dampak yang Tak Bisa Disepelekan

Sekali anak mengalami kekerasan, hal ini akan menempel di otak mereka dan menimbulkan dampak yang tak bisa disepelekan.

KDRT Orangtua yang Disaksikan Anak Bisa Sebabkan Dampak Psikologis yang Tidak Bisa Dikesampingkan

KDRT Orangtua yang Disaksikan Anak Bisa Sebabkan Dampak Psikologis yang Tidak Bisa Dikesampingkan

Ketika anak menyaksikan orangtua melakukan KDRT terutama berulang, hal ini bisa timbulkan dampak psikologis pada mereka.

KDRT 3 bulan yang lalu

Dampak KDRT pada Kondisi Anak dan Perempuan, Ketahui Batasan dan Seberapa Parah Hal Ini

Dampak KDRT pada Kondisi Anak dan Perempuan, Ketahui Batasan dan Seberapa Parah Hal Ini

KDRT merupakan masalah yang masih terus terjadi hingga saat ini. Ketahui sejumlah dampak dan bahayanya.

KDRT 5 bulan yang lalu

Dampak Bullying pada Anak, Pengaruhi Kondisi Psikologis Korban dan Pelaku

Dampak Bullying pada Anak, Pengaruhi Kondisi Psikologis Korban dan Pelaku

Bullying memberikan dampak negatif jangka panjang pada korbannya, dan menjadi masalah umum di seluruh dunia.

Hindari Menghukum Anak dengan Pukulan, Ini yang Bisa Dilakukan Orangtua

Hindari Menghukum Anak dengan Pukulan, Ini yang Bisa Dilakukan Orangtua

Memukul anak merupakan metode hukuman yang sebaiknya tidak lagi dilakukan.

Ciri-Ciri Bullying pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ciri-Ciri Bullying pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk fisik, verbal, atau perilaku sosial yang merugikan korban.

Perlu Dihindari Orangtua, Ketahui Dampak dari Membentak dan Meneriaki Anak

Perlu Dihindari Orangtua, Ketahui Dampak dari Membentak dan Meneriaki Anak

Banyak orangtua yang membentak dan meneriaki anak untuk mendisiplinkan buah hati. Hal ini ternyata perlu dihindari dan bisa berdampak buruk pada buah hati.

Ketahui Dampak Pertengkaran Orangtua terhadap Mental Anak, Perlu Dihindari Sebisa Mungkin
Masih Melakukan Hukuman Fisik pada Anak? Psikolog Ungkap Mengapa Hal Ini Tak Efektif

Masih Melakukan Hukuman Fisik pada Anak? Psikolog Ungkap Mengapa Hal Ini Tak Efektif

Faktanya, hukuman fisik seperti memukul tidak bisa dijadikan satu alat untuk bisa membuat perilaku anak berubah.

Cara Menghindarkan Anak dari Trauma Usai Mengalami Kejadian Besar

Cara Menghindarkan Anak dari Trauma Usai Mengalami Kejadian Besar

Kejadian besar yang dialami oleh anak dapat memunculkan rasa trauma yang berdampak panjang di kehidupan mereka.

Tanda-tanda Stres pada Anak yang Jarang Disadari Orang Tua, Jangan Diabaikan

Tanda-tanda Stres pada Anak yang Jarang Disadari Orang Tua, Jangan Diabaikan

Stres pada anak bukan hanya merupakan masalah kecil yang dapat diabaikan, tetapi merupakan tanda bahwa anak sedang menghadapi tekanan yang signifikan.

Read Entire Article
International | Politik|