Psikopat Merupakan Penyakit Mental: Panduan Lengkap Ciri, Penyebab, dan Pengobatannya

1 month ago 8
  1. JAWA BARAT
  2. RAGAM

Psikopat merupakan jenis gangguan kepribadian yang ditandai dengan kurangnya rasa empati, perilaku manipulatif, serta kecenderungan untuk melanggar norma.

Rabu, 20 Nov 2024 12:20:00

 Panduan Lengkap Ciri, Penyebab, dan Pengobatannya Ilustrasi Orang Memakai Topeng Misterius Berbaur / Freepik by DC Studio (©© 2024 Liputan6.com)

Setiap individu, khususnya anggota keluarga dan orang-orang di sekitar, harus memahami konsep psikopat. Psikopat merupakan gangguan kepribadian yang ditandai oleh pola perilaku yang menyimpang, termasuk kurangnya empati, sifat manipulatif, serta kecenderungan untuk melanggar norma sosial dan hukum. Meskipun istilah psikopat sering disalahartikan sebagai penyakit mental, sebenarnya kondisi ini adalah gangguan kepribadian antisosial (antisocial personality disorder/ASPD), yang termasuk dalam kategori gangguan mental.

Psikopat adalah kondisi yang rumit dan sering kali sulit untuk dikenali, karena penderitanya dapat tampak normal, bahkan menarik di awal pertemuan. Mereka memiliki kemampuan untuk menyembunyikan sifat asli mereka dan memanipulasi orang lain demi kepentingan pribadi. Tanpa ragu, psikopat dapat menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun mental, tanpa merasa bersalah. Ini bukan sekadar perilaku "nakal" atau "bandel", melainkan sebuah gangguan yang memerlukan penanganan serius.

Memahami psikopat adalah langkah awal yang krusial untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban. Pengetahuan mengenai ciri-ciri, penyebab, dan penanganan psikopat sangat penting agar kita dapat lebih waspada dan mengambil tindakan yang tepat jika menghadapi situasi yang serupa.

Apa itu psikopat?

 Panduan Lengkap Ciri, Penyebab, dan Pengobatannya Ilustrasi Orang Memakai Topeng Misterius Berbaur / Freepik by DC Studio © 2024 Liputan6.com

Psikopat merupakan salah satu jenis gangguan kepribadian yang termasuk dalam kategori gangguan kepribadian antisosial (ASPD). Menurut Healthline, individu dengan psikopat menunjukkan pola perilaku yang bertentangan dengan norma-norma sosial dan hak asasi orang lain. Ciri-ciri tersebut meliputi kurangnya empati, sifat manipulatif, impulsivitas, serta kecenderungan untuk melanggar hukum.

Seringkali, psikopat disalahartikan sebagai "penyakit mental", padahal yang sebenarnya terjadi adalah mereka mengalami gangguan kepribadian. Dalam penelitian berjudul "Psikopat: Ciri, Penyebab dan Solusinya dalam Islam" oleh Mahdi NK, dijelaskan bahwa psikopat dapat disebabkan oleh faktor genetik maupun lingkungan.

Orang yang mengalami psikopat biasanya kesulitan untuk berempati, gemar melanggar aturan, dan memiliki kemampuan manipulasi yang tinggi untuk kepentingan pribadi. Mereka dapat terlihat normal dan bahkan menawan di awal pertemuan, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sedang berhadapan dengan psikopat. Psikopat berbeda dari gangguan mental lainnya seperti depresi, bipolar, atau skizofrenia.

Penderita psikopat umumnya tidak menunjukkan gejala yang mencolok dan masih dapat berfungsi "normal" dalam kehidupan sehari-hari. Mereka sepenuhnya menyadari tindakan yang mereka lakukan, berbeda dengan penderita skizofrenia yang mengalami halusinasi dan waham.

Meskipun demikian, bukan berarti psikopat tidak berbahaya. Justru karena penampilan mereka yang normal, mereka sering kali menghindari perhatian. Psikopat adalah manipulator ulung yang terampil dalam mengontrol dan mengeksploitasi orang lain. Mereka tidak ragu untuk melakukan kekerasan, baik fisik maupun verbal, berbohong, atau melanggar hukum demi mencapai apa yang mereka inginkan.

Selain itu, psikopat cenderung tidak merasa bersalah atau menyesal atas tindakan yang merugikan orang lain. Dalam pandangan mereka, orang lain hanya dianggap sebagai "alat" untuk memenuhi kebutuhan pribadi mereka.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua psikopat terlibat dalam aktivitas kriminal, meskipun sebagian besar narapidana memenuhi kriteria ASPD. Psikopat bisa jadi adalah seseorang yang kita kenal, seperti anggota keluarga, pasangan, rekan kerja, atau teman.

Dengan sifat manipulatif yang dimiliki, banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka telah menjadi korban dari psikopat. Oleh karena itu, kewaspadaan dan pemahaman mengenai psikopat sangat penting untuk mendeteksi lebih awal dan mencegah terjadinya korban.

Ciri-Ciri Psikopat

 Panduan Lengkap Ciri, Penyebab, dan Pengobatannya Ilustrasi Orang Memakai Topeng Misterius Berbaur / Freepik by DC Studio © 2024 Liputan6.com

Menurut Healthline dan sumber lainnya, terdapat beberapa karakteristik yang biasanya ditemukan pada individu dengan psikopat.

1. Minimnya Empati dan Ketidakpekaan Emosional

Orang dengan psikopat memiliki kemampuan empati yang sangat rendah dan kesulitan dalam memahami perasaan orang lain. Mereka sering kali tidak menghiraukan kesedihan yang dialami orang lain akibat tindakan mereka, dan jarang menunjukkan emosi pribadi.

2. Cenderung Manipulatif dan Suka Berbohong

Psikopat memiliki kemampuan untuk memanipulasi orang lain demi mencapai tujuan pribadi. Mereka terampil dalam berbohong dan memutarbalikkan fakta sesuai kebutuhan. Selain itu, psikopat sering kali menggunakan "topeng" untuk menyembunyikan karakter asli mereka.

3. Impulsif dan Cepat Merasa Bosan

Individu psikopat bertindak secara impulsif tanpa mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka. Mereka juga mudah merasa bosan dan selalu mencari rangsangan baru, sehingga sering terlibat dalam aktivitas berisiko.

4. Tidak Bertanggung Jawab dan Suka Menyalahkan Orang Lain

Psikopat kesulitan untuk mempertanggungjawabkan tindakan mereka. Mereka cenderung merasa selalu benar dan tidak ragu untuk menyalahkan orang lain atas kesalahan yang mereka buat. Selain itu, mereka sering menghindar dari tanggung jawab sosial, seperti pekerjaan atau komitmen.

5. Tidak Merasakan Penyesalan atau Rasa Bersalah

Orang dengan psikopat tidak merasakan penyesalan atas tindakan buruk yang telah mereka lakukan. Mereka sering kali meremehkan atau bahkan menyangkal dampak dari tindakan mereka terhadap orang lain dan tidak merasa jera meskipun sudah dihukum.

6. Sombong dan Merasa Lebih Unggul

Psikopat memiliki tingkat kepercayaan diri yang sangat tinggi dan cenderung bersikap sombong. Mereka merasa lebih baik dari orang lain dan berhak mendapatkan perlakuan istimewa. Psikopat juga sering memandang rendah orang lain.

7. Kurangnya Kemampuan Empati

Individu psikopat tidak mampu mengenali atau mempertimbangkan perasaan orang lain. Mereka cenderung memandang orang lain sebagai objek yang bisa dimanfaatkan. Dalam upaya mendapatkan apa yang diinginkan, psikopat tidak segan-segan untuk menyakiti orang lain tanpa merasa bersalah.

8. Perilaku Antisosial Sejak Dini

Sejak kecil, psikopat sering menunjukkan masalah perilaku, seperti kebohongan, pencurian, perundungan, dan kekerasan. Mereka juga biasanya memiliki riwayat masalah hukum atau berurusan dengan pihak berwajib akibat perilaku nakal atau agresif.

Penyebab dan Pengobatannya

 Panduan Lengkap Ciri, Penyebab, dan Pengobatannya Ilustrasi Orang Memakai Topeng Misterius Berbaur / Freepik by DC Studio © 2024 Liputan6.com

Penyebab Seseorang Mengalami Gangguan Psikopat

1. Gangguan pada Otak Psikopat sering kali mengalami masalah pada bagian otak yang dikenal sebagai amigdala, yang berperan dalam mengatur respons sosial, empati, dan rasa takut. Masalah ini mengganggu kemampuan psikopat dalam memahami dampak dari tindakan mereka serta perasaan orang lain.

2. Faktor Genetik

Berdasarkan penelitian, faktor genetik turut berkontribusi dalam perkembangan psikopat. Individu dengan latar belakang keluarga yang memiliki gangguan ini cenderung lebih rentan untuk mengalaminya. Namun, faktor genetik tidak dapat berdiri sendiri; diperlukan pemicu dari faktor lain.

3. Lingkungan yang Tidak Mendukung

Menurut Psychopathyis.org, lingkungan yang dipenuhi dengan kekerasan, penelantaran, dan trauma dapat memicu munculnya psikopat, terutama jika pengalaman tersebut dialami sejak masa kanak-kanak. Selain itu, kurangnya kehangatan dan penanaman nilai-nilai yang baik juga berkontribusi pada perkembangan gangguan ini.

4. Kombinasi Berbagai Faktor

Umumnya, psikopat muncul akibat kombinasi antara faktor genetik, neurobiologis, dan lingkungan. Seseorang mungkin lahir dengan predisposisi genetik dan struktur otak yang rentan, kemudian mengalami trauma atau dibesarkan di lingkungan yang abusif, sehingga berujung pada psikopati.

Pengobatan Psikopat

1. Psikoterapi Salah satu cara untuk menangani psikopat adalah melalui psikoterapi. Menurut Therapist.com, terapi perilaku kognitif (CBT) dapat membantu individu dengan psikopati mengenali pemicu perilaku negatif mereka dan menggantinya dengan respons yang lebih positif. Terapi ini bertujuan untuk mengurangi kecenderungan psikopat untuk menyakiti orang lain.

2. Penanganan Simptom Komorbid Sering kali, psikopat juga mengalami kondisi komorbid seperti depresi, kecemasan, dan penyalahgunaan zat. Mengobati kondisi-kondisi ini, baik melalui terapi maupun obat-obatan, dapat membantu mengurangi gejala psikopat secara keseluruhan.

3. Program Rehabilitasi Bagi psikopat yang telah terlibat dalam tindak pidana, program rehabilitasi di lembaga pemasyarakatan menjadi salah satu pilihan. Program ini biasanya menggabungkan psikoterapi, konseling, dan pelatihan keterampilan hidup agar mereka dapat kembali ke masyarakat dengan lebih baik.

4. Obat-obatan Walaupun tidak ada obat khusus untuk psikopat, beberapa obat dapat membantu mengatasi gejala penyerta atau komorbid. Sebagai contoh, antidepresan dapat digunakan untuk meredakan gejala depresi, sedangkan obat penenang dapat membantu mengendalikan perilaku agresif. Namun, penggunaan obat harus selalu dalam pengawasan ketat dari psikiater. Penting untuk dipahami bahwa proses pengobatan psikopat bukanlah hal yang mudah dan memerlukan waktu yang cukup lama. Banyak individu dengan psikopati tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah, sehingga cenderung menolak untuk menjalani terapi. Selain itu, sifat manipulatif yang sering dimiliki oleh psikopat juga dapat menyulitkan proses terapi yang dilakukan.

Artikel ini ditulis oleh

Fardi Rizal

Editor Fardi Rizal

L

Reporter

  • Laudia Tysara
  • Rizky Mandasari
Tanda-Tanda Psikopat pada Anak, Perlu Diwaspadai Orang Tua

Tanda-Tanda Psikopat pada Anak, Perlu Diwaspadai Orang Tua

Psikopat adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak memiliki emosi, perasaan, dan hati nurani.

10 Tanda Kecenderungan Sosiopat pada Anak yang Perlu Diwaspadai Orangtua

10 Tanda Kecenderungan Sosiopat pada Anak yang Perlu Diwaspadai Orangtua

Potensi sosiopat pada anak bisa dikenali sejak dini melalui berbagai tanda.

Perlu Disadari Orangtua, Ini 8 Tanda Awal Psikopat Tersembunyi pada Anak

Perlu Disadari Orangtua, Ini 8 Tanda Awal Psikopat Tersembunyi pada Anak

Tanda-tanda psikopat bisa muncul sejak usia anak-anak dan perlu diperhatikan orangtua.

Kenali Perbedaan antara Psikopat dan Sosiopat yang Bisa Diidap Seseorang

Kenali Perbedaan antara Psikopat dan Sosiopat yang Bisa Diidap Seseorang

Psikopat dan sosiopat merupakan gangguan pribadi yang bisa dialami seseorang dan perlu diperhatikan perbedaannya.

Gejala Gangguan Kepribadian Narsistik, Ketahui Juga Penyebab dan Dampaknya

Gejala Gangguan Kepribadian Narsistik, Ketahui Juga Penyebab dan Dampaknya

Penderita gangguan ini biasanya merasa superior, kurang empati terhadap orang lain, dan seringkali memiliki kebutuhan untuk selalu dikagumi.

Merasa Sedang Berhadapan dengan Orang Manipulatif? Ketahui Tanda-Tandanya!

Merasa Sedang Berhadapan dengan Orang Manipulatif? Ketahui Tanda-Tandanya!

Orang manipulatif cenderung kurang memiliki empati terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain.

Narsistik atau Sekadar Percaya Diri? Ini Cara Membedakan Keduanya!

Narsistik atau Sekadar Percaya Diri? Ini Cara Membedakan Keduanya!

Percaya diri berlebih bisa dibilang narsis? Jangan sampai salah, simak ciri-ciri narsistik di artikel berikut!

Toxic adalah Sifat yang Merugikan Orang Lain, Kenali Ciri-Ciri dan Dampaknya

Toxic adalah Sifat yang Merugikan Orang Lain, Kenali Ciri-Ciri dan Dampaknya

Toxic adalah istilah yang merujuk pada sifat beracun. Orang yang memiliki sifat toxic, biasanya akan memberikan dampak buruk bagi orang di sekitarnya.

toxic 1 tahun yang lalu

Apa Itu Kontrol Impuls? Berikut Gejala dan Cara Mengatasinya

Apa Itu Kontrol Impuls? Berikut Gejala dan Cara Mengatasinya

Kontrol implus adalah jenis gangguan mental yang menyebabkan penderitanya sering melakukan tindakan di luar norma.

Bisakah Seorang Psikopat Dikenali Hanya dari Sorot Matanya?

Bisakah Seorang Psikopat Dikenali Hanya dari Sorot Matanya?

Banyak orang yang menebak seseorang sebagai psikopat hanya dari sorot matanya. Namun apakah hal ini benar-benar bisa dilakukan?

5 Masalah Kesehatan Mental yang Paling Sering Disalahpahami

5 Masalah Kesehatan Mental yang Paling Sering Disalahpahami

Sejumlah masalah kesehatan mental kerap disalahpahami sehingga bisa sangat berdampak pada penanganannya.

Bentuk Penyimpangan Sosial, Faktor Penyebab, Serta Dampaknya bagi Masyarakat

Bentuk Penyimpangan Sosial, Faktor Penyebab, Serta Dampaknya bagi Masyarakat

Penyimpangan sosial adalah perilaku tidak sesuai norma atau aturan yang berlaku di masyarakat.

Read Entire Article
International | Politik|