Saham di Pasar China Ambles Saat Negara-Negara Asia Menguat

1 month ago 5
  1. UANG
  2. EKONOMI

Saham di pasar Asia menunjukkan tren positif pada hari Selasa (19/11).

Selasa, 19 Nov 2024 16:25:00

Saham di Pasar China Ambles Saat Negara-Negara Asia Menguat Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI) (©© 2024 Liputan6.com)

Saham di pasar Asia menunjukkan tren positif pada hari Selasa (19/11), meskipun pasar saham di China mengalami penurunan. Kenaikan ini mengikuti pemulihan sebagian besar saham di Amerika Serikat yang meredakan kerugian pekan lalu.

Melansir Associated Press (AP), pasar saham di beberapa negara Asia, seperti Jepang dan Korea Selatan, menunjukkan kenaikan. Misalnya, Indeks Nikkei 225 di Tokyo naik 0,4 persen, sementara Kospi di Seoul naik 0,2 persen.

Sektor-sektor di India dan Taiwan juga mencatatkan performa yang kuat, dengan Sensex India melonjak 1,2 persen dan Taiex Taiwan naik 1,3 persen dan dii Bangkok, SET mencatatkan kenaikan 1,1 persen.

Pasar Saham China Melemah

Sementara itu, pasar saham China justru melemah. Indeks Shanghai Composite turun 0,9 persen, tetapi Hang Seng di Hong Kong bergerak naik tipis 0,1 persen setelah sempat terkoreksi.

Kekhawatiran tentang kebijakan tarif yang mungkin diberlakukan oleh pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump dan ketidakpastian mengenai dampak kebijakan stimulus baru menjadi faktor utama yang membebani pasar China.

Pemulihan Pasar Saham AS

Di pasar saham AS, sentimen positif mulai kembali muncul. S&P 500 naik 0,4 persen setelah mengalami penurunan berturut-turut dalam tiga hari. Sektor-sektor yang sebelumnya diuntungkan oleh kebijakan Trump, seperti bank dan perusahaan kecil, kembali mencatatkan kenaikan.

Saham CVS Health melonjak 5,4 persen setelah mengumumkan penambahan empat anggota baru di dewan direksi. Liberty Energy juga menunjukkan kenaikan sebesar 4,9 persen, setelah Trump memilih CEO perusahaan tersebut, Chris Wright, sebagai calon Menteri Energi.

Namun, ada kekhawatiran tentang potensi inflasi yang lebih tinggi di bawah kebijakan Trump, yang menyebabkan imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkat. Hal ini dapat membatasi ruang gerak Federal Reserve dalam menurunkan suku bunga, yang berfungsi untuk menjaga agar ekonomi tetap tumbuh dan pasar tenaga kerja stabil.

Beberapa perusahaan besar diperkirakan akan melaporkan hasil keuangan mereka minggu ini. Nvidia, dengan lonjakan harga saham sebesar 183 persen tahun ini, menjadi sorotan utama. Selain itu, perusahaan besar lainnya seperti Lowe’s, Walmart, Target, dan Deere juga akan melaporkan kinerja keuangan mereka.

Harga Minyak dan Pergerakan Mata Uang

Harga minyak mentah mengalami sedikit kenaikan pada hari Selasa. Minyak mentah AS naik 1 sen menjadi USD69,18 per barel (sekitar Rp1 juta), sementara minyak Brent, yang menjadi patokan internasional, naik 4 sen menjadi USD73,34 per barel (Rp1,1 juta).

Di pasar valuta, dolar AS sedikit melemah menjadi 154,50 yen Jepang, sementara euro turun tipis menjadi USD1,0587. Kemudian, Rupiah Indonesia sendiri tercatat menguat 0,28 persen menjadi Rp15.812,5 per dolar AS berdasarkan laporan per 10:57 WIB, Selasa (19/11).

Dengan ketidakpastian ekonomi yang melanda pasar global, investor terus memantau langkah-langkah ekonomi yang akan diambil oleh pemerintahan Trump serta dampaknya terhadap pasar saham dan komoditas global.

Reporter Magang: Thalita Dewanty

Artikel ini ditulis oleh

Yunita Amalia

Editor Yunita Amalia

IHSG Dibuka Menguat 1,62 Poin Rabu Pagi

IHSG Dibuka Menguat 1,62 Poin Rabu Pagi

IHSG BEI pada pagi ini mengalami kenaikan 0,02 persen ke posisi 7.085,37.

IHSG 6 bulan yang lalu

Ekonomi China Makin Lesu, Ternyata Ini Penyebab Sebenarnya

Ekonomi China Makin Lesu, Ternyata Ini Penyebab Sebenarnya

Loyonya perekonomian China dipengaruhi oleh terus melemahnya permintaan domestik. Kondisi ini diperparah oleh kinerja properti yang masih belum menggembirakan.

China 4 bulan yang lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp7.000 per Gram, Kok Bisa?

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp7.000 per Gram, Kok Bisa?

Melansir laman logammulia.com, harga emas Antam kini di jual Rp1.389.000 per gram.

Pagi Ini, Rupiah Menguat 17 Poin Menjadi Rp16.083

Pagi Ini, Rupiah Menguat 17 Poin Menjadi Rp16.083

Pada Selasa (14/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta ditutup melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat.

Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China

Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China

AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.

 Ekspresi Airlangga Angkat Bicara Soal Rupiah Lemah, Klaim Masih Lebih Baik dari Malaysia dan China
Rupiah Ditutup Melemah Jadi Rp15.955 Per Dolar Amerika Serikat

Rupiah Ditutup Melemah Jadi Rp15.955 Per Dolar Amerika Serikat

Pasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.

Ekonomi Global Masih Belum Stabil, ADB Proyeksi Pertumbuhan di Asia Pasifik Bisa Tumbuh 5 Persen di 2024
Harga Emas Antam Turun Rp12.000 per Gram Hari Ini, Waktunya Borong?

Harga Emas Antam Turun Rp12.000 per Gram Hari Ini, Waktunya Borong?

Setali tiga uang, harga buyback emas Antam juga turun Rp12.000 per gram menjadi Rp1.292.000 per gram.

 Tetap Perlu Hati-Hati

Ketidakpastian Global Mereda, Bos BI: Tetap Perlu Hati-Hati

Ekonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.

Sempat Lesu, Ini Tanda-Tanda Ekonomi China Mulai Bangkit

Sempat Lesu, Ini Tanda-Tanda Ekonomi China Mulai Bangkit

Meski permintaan domestik sudah mulai pulih, industri manufaktur China masih tertekan.

China 6 bulan yang lalu

Ekspor Elektronik Asia Tenggara Melambat Imbas Perekonomian Negara Maju Merosot
Read Entire Article
International | Politik|