- TEK
- SAINS
LignoSat, yang diciptakan di Jepang dan diluncurkan dari Florida, diharapkan mampu mengurangi jumlah sampah di luar angkasa.
Rabu, 06 Nov 2024 13:25:00
Satelit kayu pertama di dunia telah berhasil diluncurkan ke luar angkasa untuk mengeksplorasi penggunaan kayu dalam mengurangi sampah antariksa.
Para peneliti dari Universitas Kyoto di Jepang memperkirakan bahwa material kayu akan terbakar saat perangkat ini memasuki kembali atmosfer, yang dapat menjadi solusi untuk mencegah pembentukan partikel logam saat satelit yang sudah tidak berfungsi kembali ke Bumi.
"Partikel-partikel tersebut dapat berdampak negatif terhadap lingkungan dan telekomunikasi," ungkap para pengembang seperti dilansir The Guardian, Rabu (6/11).
Satelit eksperimental bernama LignoSat ini memiliki bentuk kotak dengan ukuran hanya 10 cm di setiap sisinya. "Satelit kayu ini diluncurkan menggunakan roket SpaceX yang tidak berawak dari Kennedy Space Center milik NASA di Florida," jelas Pusat Antariksa Manusia Universitas Kyoto pada hari Selasa (5/11).
Satelit tersebut berhasil terbang ke luar angkasa setelah dipasang dalam wadah khusus yang disiapkan oleh Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang. Seorang juru bicara dari pengembang LignoSat, Sumitomo Forestry, mengonfirmasi kepada AFP bahwa peluncuran ini berhasil dilakukan.
Dia menambahkan bahwa satelit tersebut akan segera mencapai Stasiun Antariksa Internasional (ISS) dan direncanakan akan diluncurkan ke luar angkasa sekitar sebulan kemudian untuk menguji kekuatan dan daya tahannya.
Data yang diperoleh dari satelit ini akan dikirim kepada peneliti, yang akan memantau tanda-tanda ketegangan serta mengevaluasi apakah satelit tersebut mampu bertahan dalam perubahan suhu yang ekstrem.
"Satelit yang tidak terbuat dari logam seharusnya menjadi hal yang umum di masa depan," kata Takao Doi, seorang astronot dan profesor khusus di Universitas Kyoto, dalam konferensi pers yang diadakan awal tahun ini.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Fauzan Jamaludin
Pertama di Dunia, Satelit Berbahan Kayu Bakal Diluncurkan ke Luar Angkasa
Ilmuwan punya alasan mengapa satelit berbahan kayu perlu uji coba diterbangkan ke luar angkasa.
Ada Perusahaan Mau Uji Coba Tembakan Laser dari Bumi ke Luar Angkasa Demi Tujuan ini
Bukan tidak mungkin, laser di masa mendatang akan dieksplorasi untuk mengatasi masalah luar angkasa.
FOTO: Intip Proyek Ambisius Jepang Mau Pergi ke Bulan Pakai Roket Bertenaga Kotoran Sapi
Jepang membuka babak baru kemajuan industri luar angkasa usai menguji coba mesin roket dengan bahan bakar yang tak terpikirkan sebelumnya, yakni kotoran sapi.
Perusahaan Jepang Ini Mau Menjaring Sampah Ruang Angkasa Seukuran Bus
Astroscale, perusahaan asal Jepang, telah menandatangani kontrak senilai USD90 juta dengan JAXA untuk misi pembersihan sampah antariksa.
Hari Ini 67 Tahun Lalu, Rusia Cetak Sejarah Buat Satelit Pertama yang Sukses ke Luar Angkasa
Kantor berita Rusia TASS melaporkan bahwa satelit Sputnik itu berada pada jarak 560 mil (900 kilometer) di atas Bumi dan mengitarinya setiap satu setengah jam.
Rusia 1 bulan yang lalu
NASA Siapkan Hadiah Rp 47 Miliar Bagi yang Mampu Pecahkan Masalah Sampah dalam Misi ke Bulan
Badan Antariksa Amerika Serikat NASA saat ini tengah bekerja keras memecahkan masalah besar untuk misi ke bulan.
NASA 2 hari yang lalu
Jepang Jadi Negara Kelima Capai Bulan, Pesawat Alami Kendala Sesaat Setelah Mendarat
Jepang menyusul AS, Uni Soviet, India dan China yang sebelumnya telah berhasil mendarat di Bulan.
sains 10 bulan yang lalu
Permainan Tradisional Asal Jepang Ini Jadi Sorotan, Disebut Menginspirasi Teknologi Luar Angkasa
Bentuk yang tiba-tiba bisa mengepakan sayap dan lekukan-lekukannya, bisa jadi permainan Jepang yang menginspirasi.
VIDEO: Satelit Merah Putih 2 Sukses Diluncurkan dari Cape Canaveral Florida
Satelit Merah Putih 2 sukses mengangkasa dari Cape Canaveral, Florida pada Selasa (20/2) pukul 15.11 waktu setempat atau Rabu (21/2) pukul 03.11 Waktu Indonesia
Bumi Semakin di Kelilingi Ribuan Satelit, Apakah akan Terjadi Kemacetan di Luar Angkasa?
Semakin banyak peristiwa benda asing jatuh dari langit. Benda-benda itu kebanyakan berasal dari Stasiun Luar Angkasa.