Seputar Deklesia, Gangguan Belajar pada Anak hingga Remaja yang Wajib Diketahui

1 month ago 5
  1. JAWA TENGAH
  2. RAGAM

Mengenali gejala dan tanda-tanda yang menunjukkan seseorang mengalami disleksia sangat penting untuk penanganan yang tepat.

Selasa, 19 Nov 2024 14:24:00

Seputar Deklesia, Gangguan Belajar pada Anak hingga Remaja yang Wajib Diketahui Ilustrasi Penyebab Disleksia pada Anak Credit: unsplash.com/Jonathan (©© 2024 Liputan6.com)

Disleksia merupakan gangguan neurologis yang berdampak pada kemampuan individu dalam membaca, menulis, dan mengeja. Meskipun sering dianggap sebagai masalah pembelajaran, penting untuk dicatat bahwa disleksia tidak berkaitan dengan tingkat kecerdasan. Kondisi ini dapat mempengaruhi orang-orang dari berbagai usia dan latar belakang, sehingga penderitanya mengalami kesulitan dalam memproses informasi yang tertulis.

Dalam dunia medis, disleksia diidentifikasi sebagai gangguan yang mempengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab untuk pemrosesan bahasa. Berbeda dengan gangguan pembelajaran lain seperti Auditory Processing Disorder (APD), disleksia adalah kondisi spesifik yang memengaruhi cara otak mengolah dan memahami simbol-simbol tertulis. Memahami kondisi ini dengan baik sangat krusial agar dapat memberikan dukungan dan penanganan yang tepat.

Penting untuk menyadari bahwa disleksia adalah kondisi yang dapat dikelola dengan baik. Meskipun tidak ada cara untuk menyembuhkannya sepenuhnya, intervensi dini serta dukungan yang sesuai dapat membantu penderita disleksia menghadapi tantangan dalam belajar dan berkembang secara optimal dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang gejala, penyebab, diagnosis, dan pengobatan disleksia sangat penting, seperti yang dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (19/11).

Memahami Gejala serta Tanda-tanda Disleksia

Seputar Deklesia, Gangguan Belajar pada Anak hingga Remaja yang Wajib Diketahui Ilustrasi Penyebab Disleksia pada Anak Credit: unsplash.com/Jonathan © 2024 Liputan6.com

Gejala disleksia dapat berbeda-beda tergantung pada usia individu dan tingkat keparahan kondisi tersebut. Pada anak-anak, tanda-tanda awal biasanya mulai muncul saat mereka memasuki usia sekolah dan mulai belajar membaca. Beberapa ciri umum yang dapat diamati adalah kesulitan dalam mengenali huruf, perkembangan kemampuan berbicara yang lambat, serta kesulitan dalam memahami hubungan antara huruf dan suara. Anak-anak yang mengalami disleksia sering kali menghadapi masalah spesifik seperti:

  1. Menulis huruf atau angka dengan cara yang terbalik
  2. Kesulitan dalam membedakan huruf yang memiliki bentuk mirip, seperti 'b' dan 'd' atau 'p' dan 'q'
  3. Proses lambat dalam mempelajari nama dan bunyi dari abjad
  4. Kesulitan dalam mengingat urutan huruf di dalam kata
  5. Masalah dalam memproses serta memahami informasi yang didengar

Ketika memasuki masa remaja dan dewasa, gejala disleksia dapat muncul dalam bentuk yang berbeda. Mereka mungkin mengalami:

  1. Kesulitan dalam mengeja kata-kata dengan benar
  2. Masalah dalam memahami idiom atau ungkapan tertentu
  3. Kesulitan dalam menarik kesimpulan dari materi bacaan
  4. Hambatan saat mempelajari bahasa asing
  5. Kesulitan dengan perhitungan matematis

Faktor Risiko Disleksia

Meskipun penyebab utama disleksia belum sepenuhnya dipahami, banyak penelitian menunjukkan bahwa kondisi ini memiliki komponen genetik yang signifikan. Beberapa ahli telah menemukan berbagai faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami disleksia.

Faktor Genetik dan Keturunan

Hal ini menunjukkan bahwa disleksia sering muncul dalam pola keluarga, yang mengindikasikan adanya pengaruh genetik yang kuat. Anak-anak yang memiliki orang tua atau saudara yang mengalami disleksia cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi yang sama. Hal ini menekankan pentingnya memahami riwayat keluarga dalam proses diagnosis dan penanganan yang lebih awal.

Faktor Prenatal dan Kelahiran

Faktor ini juga dapat berkontribusi terhadap risiko disleksia. Beberapa kondisi yang terjadi selama kehamilan dan proses kelahiran berpotensi meningkatkan kemungkinan terjadinya disleksia, seperti:

  1. Kelahiran prematur
  2. Berat badan lahir rendah
  3. Paparan terhadap zat berbahaya selama kehamilan (nikotin, alkohol, NAPZA)
  4. Infeksi yang dialami selama masa kehamilan

Perbedaan Struktur dan Fungsi Otak

Hal ini juga menjadi aspek penting dalam memahami disleksia. Penelitian menunjukkan bahwa otak individu dengan disleksia memproses informasi dengan cara yang berbeda dibandingkan orang lain. Area otak yang berfungsi dalam pemrosesan bahasa menunjukkan pola aktivitas yang berbeda, yang dapat berpengaruh pada kemampuan membaca dan memahami teks. Dengan memahami berbagai faktor ini, kita dapat lebih baik dalam memberikan dukungan kepada mereka yang mengalami disleksia.

Diagnosis dan Evaluasi Disleksia

Proses untuk mendiagnosis disleksia melibatkan serangkaian evaluasi menyeluruh yang dilakukan oleh tim profesional yang berpengalaman. Pendekatan yang melibatkan berbagai disiplin ilmu ini sangat penting untuk memastikan bahwa diagnosis yang diberikan akurat serta rencana penanganan yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan individu.

Evaluasi Medis

Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh yang mencakup beberapa aspek penting, antara lain:

  1. Riwayat kesehatan keluarga
  2. Pemeriksaan fungsi saraf
  3. Evaluasi penglihatan dan pendengaran
  4. Penilaian perkembangan fisik dan neurologis

Penilaian Psikologis

Psikolog akan melaksanakan serangkaian tes untuk mengevaluasi berbagai aspek, termasuk:

  1. Kemampuan kognitif
  2. Keterampilan dalam memproses informasi
  3. Kondisi kejiwaan dan emosional
  4. Potensi adanya kecemasan atau depresi

Evaluasi Akademis

Tim pendidik juga akan melakukan penilaian terhadap kemampuan akademis siswa, meliputi:

  1. Kemampuan membaca dan menulis
  2. Keterampilan bahasa
  3. Pemahaman matematika
  4. Prestasi akademis secara keseluruhan

Penanganan disleksia yang menyeluruh

Meskipun disleksia adalah kondisi yang tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, ada berbagai metode penanganan yang dapat membantu individu yang mengalaminya mengatasi tantangan yang dihadapi. Dengan pendekatan yang tepat, kemampuan belajar dan kualitas hidup penderita disleksia dapat meningkat secara signifikan.

Metode Fonik

Salah satu pendekatan utama dalam menangani disleksia adalah metode fonik, yang berfokus pada pengembangan kesadaran fonologis. Metode ini melibatkan beberapa komponen penting, antara lain:

  1. Pelatihan untuk mengidentifikasi bunyi dari kata-kata yang mirip
  2. Pembelajaran sistematis mengenai hubungan antara huruf dan suara
  3. Latihan mengeja dan menulis secara bertahap
  4. Pengembangan pemahaman bacaan
  5. Peningkatan kosakata serta kemampuan dalam menyusun kalimat

Strategi Penanganan untuk Anak-anak

Penanganan disleksia pada anak-anak memerlukan pendekatan yang menyeluruh dan melibatkan berbagai pihak. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

Peran Orang Tua

  1. Menciptakan lingkungan belajar yang mendukung
  2. Membacakan buku dengan suara keras secara rutin
  3. Memberikan dukungan emosional serta motivasi
  4. Membatasi waktu menonton televisi
  5. Menyediakan waktu khusus untuk belajar

Kolaborasi dengan Sekolah

  1. Berkomunikasi aktif dengan guru
  2. Memantau perkembangan akademis anak
  3. Mengadvokasi kebutuhan khusus anak
  4. Memastikan anak mendapatkan akomodasi yang sesuai

Dukungan Sosial

  1. Bergabung dengan kelompok dukungan
  2. Berbagi pengalaman dengan keluarga lain
  3. Membangun jaringan dukungan

Penanganan untuk Remaja dan Dewasa

Bagi penderita disleksia remaja dan dewasa, penanganan lebih berfokus pada pengembangan strategi kompensasi. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

  1. Penggunaan teknologi assistif
  2. Teknik khusus dalam membaca dan menulis
  3. Manajemen waktu serta organisasi

Dukungan Akademis dan Profesional

  1. Bimbingan belajar yang khusus
  2. Akomodasi di tempat kerja
  3. Pelatihan keterampilan kerja

Pemanfaatan Teknologi

  1. Aplikasi text-to-speech
  2. Software pengenal suara
  3. Alat bantu penulisan digital

Dampak dan Komplikasi Disleksia

Disleksia dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap berbagai aspek kehidupan individu yang mengalaminya. Oleh karena itu, penting untuk memahami komplikasi yang ditimbulkan agar dapat mengembangkan strategi penanganan yang efektif.

Dampak Akademis

  1. Tantangan dalam proses belajar
  2. Kesulitan dalam mengikuti pelajaran
  3. Prestasi akademik yang tidak stabil
  4. Masalah saat ujian tertulis

Dampak Psikologis

  1. Rendahnya rasa percaya diri
  2. Frustrasi dan kecemasan yang tinggi
  3. Risiko mengalami depresi

Dampak Sosial

  1. Kesulitan dalam berinteraksi sosial
  2. Kecenderungan untuk menarik diri dari lingkungan
  3. Masalah dalam berkomunikasi

Dampak Jangka Panjang

  1. Tantangan dalam dunia karir
  2. Kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan
  3. Hambatan dalam pengembangan karir
  4. Masalah terkait dokumentasi pekerjaan

Dampak pada Kehidupan Sehari-hari

  1. Kesulitan dalam manajemen waktu
  2. Masalah dalam pengorganisasian
  3. Tantangan dalam komunikasi tertulis

Pencegahan dan Manajemen Disleksia

Walaupun disleksia tidak dapat sepenuhnya dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampaknya serta meningkatkan hasil penanganan.

Deteksi Dini

  1. Pemantauan perkembangan anak
  2. Observasi kemampuan berbahasa
  3. Evaluasi keterampilan membaca pada tahap awal
  4. Penilaian perkembangan motorik

Skrining Rutin

  1. Pemeriksaan kesehatan secara berkala
  2. Evaluasi perkembangan di lingkungan sekolah
  3. Penilaian terhadap kemampuan belajar

Strategi Pencegahan Sekunder

  1. Intervensi pada tahap awal
  2. Program membaca secara intensif
  3. Dukungan pembelajaran yang bersifat individual
  4. Terapi wicara jika diperlukan

Dukungan Berkelanjutan

  1. Monitoring perkembangan secara berkala
  2. Penyesuaian strategi pembelajaran sesuai kebutuhan
  3. Evaluasi efektivitas intervensi yang dilakukan

Peran Keluarga dan Masyarakat

  1. Edukasi dan peningkatan kesadaran
  2. Pemahaman mengenai disleksia yang lebih baik
  3. Pengenalan terhadap tanda-tanda awal disleksia
  4. Akses terhadap sumber daya dan informasi yang relevan

Dukungan Sosial

  1. Pembentukan kelompok dukungan bagi penderita
  2. Berbagi pengalaman dan strategi di antara anggota
  3. Advokasi untuk hak-hak penderita disleksia

Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang disleksia dan penanganan yang tepat, individu yang mengalami disleksia dapat mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dan meraih potensi penuh dalam kehidupan mereka.

Artikel ini ditulis oleh

Nisa Mutia sari

Editor Nisa Mutia sari

F

Reporter

  • Fadila Adelin
  • Fardi Rizal
  • Woro Anjar Verianty
Penting Dikenali Orangtua, Ketahui 5 Gangguan Perkembangan yang Mungkin Dialami Anak

Penting Dikenali Orangtua, Ketahui 5 Gangguan Perkembangan yang Mungkin Dialami Anak

Tumbuh kembang merupakan proses yang kompleks dan penting pada anak, orangtua perlu segera menyadari jika terjadi gangguan.

Bukan Ciri Kenakalan, 7 Hal Ini Sebenarnya Tanda Anak Cerdas

Bukan Ciri Kenakalan, 7 Hal Ini Sebenarnya Tanda Anak Cerdas

Kecerdasan pada anak kerap ditunjukkan dengan tingkah yang tak wajar dan dianggap kenakalan.

 Tanda, Penyebab, dan Solusinya

Redflag Anak Mengalami Speech Delay: Tanda, Penyebab, dan Solusinya

Speech delay adalah kondisi di mana seorang anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan kemampuan berbicara.

Penyebab Anak Terlambat Bicara, Kenali Ciri-Cirinya

Penyebab Anak Terlambat Bicara, Kenali Ciri-Cirinya

Keterlambatan bicara pada anak dapat dapat menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua.

Perlu Dikenali Orangtua, Kenali Tanda Anak Membutuhkan Pemeriksaan Mata

Perlu Dikenali Orangtua, Kenali Tanda Anak Membutuhkan Pemeriksaan Mata

Mengucek dan memicingkan mata merupakan ciri-ciri ketika anak butuh memeriksakan mata.

6 Tanda Awal Keterlambatan Pertumbuhan Anak yang Perlu Diperhatikan Orangtua
8 Cara Mengatasi Anak Malas Belajar, Panduan Penting untuk Orang Tua

8 Cara Mengatasi Anak Malas Belajar, Panduan Penting untuk Orang Tua

Mengatasi anak yang malas belajar memerlukan pemahaman mengenai penyebab yang mendasarinya.

Ciri saat Anak Menjadi Korban Perundungan yang Perlu Diketahui Orangtua

Ciri saat Anak Menjadi Korban Perundungan yang Perlu Diketahui Orangtua

Penting untuk mengetahui ciri ketika seorang anak menjadi korban perundungan dan cara bagi orangtua untuk melindunginya.

Tanda Anak Butuh Terapi Bicara yang Jarang Disadari, Kenali Prosedur dan Manfaatnya
Ciri-Ciri ADHD pada Anak dan Orang Dewasa yang Mudah Dikenali, Jangan Anggap Sepele

Ciri-Ciri ADHD pada Anak dan Orang Dewasa yang Mudah Dikenali, Jangan Anggap Sepele

Gangguan ini dapat memengaruhi kemampuan anak dalam belajar dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Kenapa Anak Hiperaktif Terlambat Bicara? Ini Kata Psikolog

Kenapa Anak Hiperaktif Terlambat Bicara? Ini Kata Psikolog

Speech Delay merupakan alah satu tanda anak menglami ADHD. Perlu perhatian dari orangtua untuk mengetahui kondisi anak terlebih jika anak mulai terlambat bicara

Tanda-tanda Tumor Otak pada Anak yang Harus Orang Tua Tahu

Tanda-tanda Tumor Otak pada Anak yang Harus Orang Tua Tahu

Meskipun gejalanya sering kali mirip dengan penyakit lain yang lebih umum, penting untuk mengetahui tanda-tanda spesifik yang mungkin mengindikasikan tumor otak

Read Entire Article
International | Politik|