- UANG
- EKONOMI
Adapun total penerimaan pajak berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas Rp810,76 triliun atau 76,24 persen dari target.
Jumat, 08 Nov 2024 15:19:43
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penerimaan pajak hingga akhir Oktober 2024 mencapai Rp1.517,53 triliun atau 76,3 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2024.
"Yang cukup menggembirakan adalah perbaikan ini sudah terjadi dalam 2 bulan terakhir, Alhamdulillah ini berlajut pada bulan Oktober," kata Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu dalam konferensi pers APBN KiTa, Jakarta, Jumat (8/11).
Adapun total penerimaan pajak berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas Rp810,76 triliun atau 76,24 persen dari target, tetapi mengalami penurunan -0,34 persen secara tahunan (year on year/yoy).
"Di sisi PPh non migas itu memang turun ya 0,34 persen tetapi itu kumulatif dari Januari hingga Oktober. Kalau secara bulanan positif, tapi kalau year to date memang masih merah," terangnya.
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Rp620,42 triliun, 76,47 persen dari target atau tumbuh 7,87 persen yoy.
"Pertumbuhan PPN & PPnBM yang baik sejalam dengan terjaganya konsumsi DN baik domestik maupun impor," terangnya.
Kemudian Pajak Bumi Bangunan (PBB) & Pajak lainnya Rp32,65 triliun atau 86,52 persen dan PPh Migas Rp53,70 triliun atau 70,31 persen dari target yang dianggarkan, namun secara tahunan mengalami penurunan sebesar -8,97 persen.
"PPh migas masih memgalami kontraksi akibat penurunan lifthing minyak bumi," ucap Anggito.
Lebih lanjut, penerimaan pajak terus mengalami perbaikan dalam 4 bulan terakhir. Tren positif ini diproyeksikan akan berlanjut sampai akhir bulan.
Total Pendapatan Negara
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi pendapatan negara hingga akhir Oktober 2024 mencapai Rp2.247,5 triliun atau 80,2 persen dari pagu Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2024.
"Untuk kinerja APBN hingga Oktober 2024, bahwa pendapatan negara Rp2.247,5 triliun, ini artinya 80,2 persen sudah dikumpulkan dan ada kenaikan 0,3 persen dibandingkan Oktober 2023," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBN KiTa, Jakarta, Jumat (8/11).
Sri Mulyani memaparkan dari sisi belanja negara, APBN telah membelanjakan sebanyak Rp2.556,7 triliun atau 76,9 persen dari pagi. Jumlah ini meningkat sebanyak 14,1 persen secara tahunan (year on year/yoy).
"Kalau dilihat dari pertumbuhannya belanja negara ini sangat tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yakni 14,1 persen dan ini memberikan dampak perekonomian cukup baik," paparnya.
Bendahara Negara itu melanjutkan untuk defisit per Oktober 2024 tercatat Rp309,2 triliun atau -1,37 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Kendati begitu, angka ini masih lebih kecil dibandingkan dengan pagu defisit APBN 2024 yang telah ditetapkan bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yakni 2,29 persen terhadap PDB.
"Defisit akhir Oktober Rp309,2 triliun atau -1, 37 persen terhadap PDB. Ini masih lebih kecil dibandingkan pagi defisit APBN 2024 yang telah ditetapkan bersama DPR," terang dia.
Sedangkan dari sisi keseimbangan primer, wanita yang akrab di sapa Ani ini bilang masih mengalami surplus sebesar Rp97,1 triliun.
"Dan ini keseimbangan primer positif, poster yang telah ditetapkan uud defisit yang dirancang 2,29 persen dari PDB," pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Idris Rusadi Putra
Pemerintah Kumpulkan Rp1.196,54 Triliun Penerimaan Pajak di Agustus 2024, Ini Rinciannya
Penerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.
Pemerintah Kantongi Pajak Rp393 Triliun di Tiga Bulan Pertama 2024
Per Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.
Pajak 7 bulan yang lalu
Kemenkeu: APBN Surplus Rp31,3 Triliun di Januari 2024
Reliasasi belanja negara sebesar Rp184,2 triliun atau 5,5 persen dari pagu tahun 2024 yakni Rp3.325, 1 triliun.
Pendapatan Negara 2023 Lampaui Target, Tembus Rp2.774,3 Triliun
Menurut Sri Mulyani, capaian pendapatan negara tahun 2023 yang tembus melebihi target merupakan pencapaian yang luar biasa baik.
Sri Mulyani Kantongi Pajak Rp1.045 Triliun per Juli 2024
Sri Mulyani merinci, penerimaan pajak terbesar disumbang Pajak penghasilan (PPh) Non Migas mencapai Rp593,76 triliun.
Negara Kantongi Pajak Rp149 Triliun Sepanjang Januari 2024, Pajak Karyawan Naik Tinggi
Penerimaan berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas sebesar Rp83,69 triliun atau 7,87 persen dari target.
Pajak 9 bulan yang lalu
Sri Mulyani Kantongi Pajak Rp760 Triliun Hingga Mei 2024
Pajak penghasilan (PPh) non migas terkontraksi sebesar 5,41 persen dengan realisasi sebesar Rp443,72 triliun, sekitar 41,73 persen dari target.
Negara Terima Pajak Rp624,19 Triliun, Ini Daftar Sumber Terbesarnya
Terdapat penurunan nilai penerimaan pajak hingga April 2024.
Pajak 6 bulan yang lalu
Sri Mulyani Senang, Penerimaan Pajak Capai 80,78 Persen dari Target
Hingga September 2023, penerimaan pajak capai Rp1.387,78 Triliun.
Pajak 1 tahun yang lalu
Negara Kumpulkan Pajak Rp1.523,7 Triliun Per Oktober, Sudah 95,78 Persen dari Target
Angka ini sudah 88,69 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Pajak 1 tahun yang lalu