Strategi yang Tepat untuk Menangani Perilaku Negatif Anak

1 month ago 4
  1. GAYA

Berikut adalah empat masalah perilaku anak yang perlu diperhatikan oleh orang tua beserta cara efektifnya!

Selasa, 19 Nov 2024 19:58:00

Strategi yang Tepat untuk Menangani Perilaku Negatif Anak Ketahui dampak buruk berteriak pada anak. (pexels/victoria borodinova). (©@ 2023 merdeka.com)

Sebagai orang tua, mengabaikan perilaku negatif anak yang tergolong ringan bisa menjadi pilihan dalam pola asuh yang efektif. Dengan metode ini, anak belajar bahwa perilaku nakal tidak akan mendapatkan reaksi dari orang tua, sehingga kemungkinan untuk diulang di masa mendatang menjadi lebih kecil. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua perilaku yang buruk dapat diabaikan, terutama jika perilaku tersebut dapat membahayakan keselamatan anak atau orang lain.

Beberapa tindakan anak memerlukan perhatian khusus karena jika dibiarkan, dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius. Mengabaikan perilaku anak dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang yang signifikan, baik bagi anak itu sendiri maupun bagi orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu, orang tua perlu cermat dalam menentukan perilaku mana yang sebaiknya diabaikan dan perilaku mana yang memerlukan penanganan segera.

Orang lain juga bertanya?

Menurut Verywell Family, ada empat jenis masalah perilaku anak yang seharusnya tidak diabaikan dan perlu penanganan yang cepat. Dengan penanganan yang tepat dan konsisten, anak dapat belajar mengembangkan sikap yang lebih baik dan sesuai dengan harapan orang tua. Berikut adalah empat masalah perilaku tersebut beserta cara mengatasinya, yang penting untuk dipahami oleh setiap orang tua agar dapat memberikan pengasuhan yang efektif dan mendukung perkembangan anak secara optimal.

Mendengarkan dengan Cermat

Strategi yang Tepat untuk Menangani Perilaku Negatif Anak Ilustrasi. (foto: Pinterest/Daily Mail). © 2024 Liputan6.com

Ketika anak mendengar tetapi berpura-pura tidak mendengar, hal tersebut bisa sangat mengganggu bagi orang tua. Jika perilaku ini dibiarkan, anak mungkin akan terus mengabaikan Anda dan menjadi semakin menantang. Untuk mengatasi permasalahan ini, Anda bisa meletakkan tangan di pundak anak dan memberikan instruksi dengan tegas. Pastikan anak melihat Anda dan merespons dengan jelas. Apabila anak tidak mengikuti instruksi yang diberikan, berikan konsekuensi yang konsisten. Dengan cara ini, anak akan menyadari bahwa mendengarkan secara selektif tidak akan berhasil.

Mendengarkan secara selektif tidak hanya mengganggu komunikasi, tetapi juga dapat mempengaruhi hubungan antara orang tua dan anak. Konsistensi dalam memberikan instruksi serta menegakkan konsekuensi adalah kunci untuk menyelesaikan masalah ini. Menurut para ahli, dengan cara ini, anak akan belajar bahwa setiap instruksi harus diperhatikan dan diikuti. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk tetap tegas dan konsisten dalam memberikan perintah agar anak memahami pentingnya mendengarkan.

Melempar Objek

Strategi yang Tepat untuk Menangani Perilaku Negatif Anak Ilustrasi. (foto: Pinterest/Daily Mail). © 2024 Liputan6.com

Melempar benda adalah salah satu metode yang digunakan anak untuk menjelajahi lingkungan mereka. Namun, ketika anak mulai melempar benda yang berpotensi membahayakan, seperti pecahan kaca atau benda keras, orang tua harus segera mengambil tindakan. Alih-alih melarang anak sepenuhnya dari aktivitas melempar, sebaiknya ajarkan mereka mengenai benda-benda yang diperbolehkan untuk dilempar dan lokasi yang aman untuk melakukannya. Dengan memberikan batasan yang jelas, anak dapat belajar melempar dengan cara yang aman dan sesuai.

Mengajarkan anak mengenai batasan saat melempar benda bisa menjadi tantangan tersendiri. Orang tua perlu memberikan contoh serta mendemonstrasikan cara melempar yang aman. Selain itu, penting bagi orang tua untuk mengawasi anak ketika mereka bermain dan memberikan pujian ketika mereka mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Dengan cara ini, anak akan merasa dihargai dan lebih termotivasi untuk berperilaku baik.

Suka Menginterupsi

Strategi yang Tepat untuk Menangani Perilaku Negatif Anak Ilustrasi. (foto: Pinterest/Daily Mail). © 2024 Liputan6.com

Anak-anak sering kali percaya bahwa apa yang ingin mereka katakan adalah hal yang paling penting, sehingga mereka cenderung menyela percakapan orang dewasa. Untuk mengatasi perilaku ini, penting untuk menciptakan sinyal yang dapat dikenali oleh anak. Contohnya, Anda bisa meletakkan tangan di bahu mereka sebagai tanda bahwa Anda menyadari kehadiran mereka dan akan segera memberikan kesempatan untuk berbicara. Dengan cara ini, anak-anak diajarkan untuk menyela dengan cara yang lebih sopan.

Proses mengajarkan anak untuk tidak menyela memang memerlukan kesabaran yang lebih. Selain menerapkan sinyal tersebut, orang tua juga dapat menetapkan waktu tertentu di mana anak diperbolehkan untuk berbicara tentang segala hal yang mereka pikirkan. Dengan cara ini, anak-anak merasa didengar dan dihargai, sehingga mereka lebih cenderung belajar untuk menunggu giliran berbicara. Menurut para ahli, metode ini membantu anak memahami pentingnya sopan santun dan menghargai orang lain dalam berkomunikasi.

Menggembar-gemborkan Kebenaran

Strategi yang Tepat untuk Menangani Perilaku Negatif Anak Ilustrasi. (foto: Pinterest/Daily Mail). © 2024 Liputan6.com

Anak-anak sering kali cenderung membesar-besarkan fakta, seperti mengklaim bahwa mereka dapat berlari dengan sangat cepat atau mengaku telah menghabiskan semua sayuran yang disajikan. Penting untuk memulai dengan menjelaskan pengertian berbohong dan mengapa perilaku ini tidak baik. Berikan pujian kepada anak ketika mereka menunjukkan sikap jujur dan dorong mereka untuk selalu mengungkapkan kebenaran. Dengan cara ini, anak-anak akan belajar untuk menghargai nilai kejujuran.

Kebiasaan membesar-besarkan kebenaran dapat menjadi masalah serius jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, orang tua harus aktif menjelaskan dampak negatif dari kebohongan dan memberikan contoh konkret mengenai pentingnya bersikap jujur dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, memberikan penghargaan kepada anak atas kejujuran mereka juga dapat memperkuat sikap positif ini. Menurut para ahli, dengan pendekatan ini, anak-anak akan lebih memahami betapa pentingnya kejujuran dalam setiap aspek kehidupan mereka.

Apa pengertian mendengarkan secara selektif pada anak?

Mendengarkan secara selektif terjadi ketika seorang anak mendengarkan instruksi yang diberikan, namun berpura-pura tidak memperhatikannya. Hal ini sering kali membuat orang tua atau guru merasa frustrasi karena anak tampak tidak mendengarkan, meskipun sebenarnya mereka mendengar apa yang dikatakan.

Apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi anak yang sering melempar benda?

Berikan pemahaman kepada anak mengenai benda-benda yang diperbolehkan untuk dilempar serta lokasi yang aman untuk melakukan aktivitas tersebut. Penting bagi mereka untuk mengetahui bahwa tidak semua benda dapat dilempar, dan mereka harus memilih benda yang tidak berbahaya.

Artikel ini ditulis oleh

Abhista Zuhdi

Editor Abhista Zuhdi

A

Reporter

  • Ahmad Zuhdi Abhista
  • Yoga Tri Priyanto
7 Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk Anak yang Bisa Diterapkan oleh Orangtua

7 Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk Anak yang Bisa Diterapkan oleh Orangtua

Terdapat cara yang bisa diterapkan oleh orangtua untuk menghilangkan sejumlah kebiasaan buruk yang dimiliki oleh anak.

16 Kebiasaan Buruk Anak dan Cara Mengatasinya, Orangtua Perlu Tahu

16 Kebiasaan Buruk Anak dan Cara Mengatasinya, Orangtua Perlu Tahu

Sejumlah kebiasaan buruk pada anak perlu diketahui dan diatasi oleh orangtua.

5 Cara Jitu Mendidik Si Kecil Agar Jadi Anak yang Penurut

5 Cara Jitu Mendidik Si Kecil Agar Jadi Anak yang Penurut

Cobalah untuk menerapkan beberapa cara ini saat mendidik si kecil agar menjadi pribadi yang penurut. Yuk, simak penjelasannya!

7 Cara Bantu Anak Mengelola Kemarahan dalam Diri

7 Cara Bantu Anak Mengelola Kemarahan dalam Diri

Kemarahan yang dimiliki anak perlu disalurkan dengan cara yang positif dan dikelola dengan benar.

3 Kesalahan Parenting yang Bisa Buat Anak Jadi Berperilaku Agresif

3 Kesalahan Parenting yang Bisa Buat Anak Jadi Berperilaku Agresif

Munculnya perilaku agresif pada seorang anak bisa terjadi karena sejumlah kesalahan parenting yang dilakukan orangtua.

Ini Langkah yang Harus Dilakukan Orangtua jika Anaknya jadi Pelaku Perundungan

Ini Langkah yang Harus Dilakukan Orangtua jika Anaknya jadi Pelaku Perundungan

Anak yang terlibat sebagai pelaku perundungan harus segera ditindak, serta penanganan yang tepat dan segera sangat penting untuk menciptakan perubahan positif.

5 Tips Mengatasi Anak Tantrum dengan Tepat, Lakukan Hal Berikut

5 Tips Mengatasi Anak Tantrum dengan Tepat, Lakukan Hal Berikut

Menghadapi anak yang tantrum merupakan tantangan tersendiri bagi orangtua. Pelajari tips untuk mengatasinya.

4 Cara Mengatasi Anak Cengeng dan Rewel, Orang Tua Tak Boleh Asal Bentak Si Kecil

4 Cara Mengatasi Anak Cengeng dan Rewel, Orang Tua Tak Boleh Asal Bentak Si Kecil

Berikut cata mengatasi anak cengeng dan rewel yang bisa diterapkan oleh orang tua.

4 Kunci Membesarkan Anak agar Menjadi Baik dan Perhatian Menurut Peneliti dari Harvard

4 Kunci Membesarkan Anak agar Menjadi Baik dan Perhatian Menurut Peneliti dari Harvard

Agar anak menjadi baik dan perhatian terhadap lingkungan sekitar, menurut peneliti Harvard, ini yang harus dilakukan.

8 Cara Mendidik Anak agar Tidak Tumbuh Menjadi Tukang Bully

8 Cara Mendidik Anak agar Tidak Tumbuh Menjadi Tukang Bully

Mencegah anak menjadi tukang bully bisa dilakukan oleh orangtua dengan cara parenting yang repat.

4 Kesalahan yang Kerap Dilakukan Orangtua dalam Pengasuhan dan Bisa Berdampak pada Anak

4 Kesalahan yang Kerap Dilakukan Orangtua dalam Pengasuhan dan Bisa Berdampak pada Anak

Sejumlah gaya parenting atau pengasuhan bisa memberi dampak negatif pada perkembangan anak.

Cara Mendidik Anak Tanpa Merusak Masa Depan, Hindari 5 Kesalahan Ini

Cara Mendidik Anak Tanpa Merusak Masa Depan, Hindari 5 Kesalahan Ini

Menurut Richard Weaver, the spoiled child syndrome menciptakan perilaku anak yang egois, tidak dewasa, dan tantrum jika keinginannya tidak terpenuhi.

Read Entire Article
International | Politik|