Anak-anak yang hidup di daerah konflik tidak dapat merasakan kebahagiaan perayaan Hari Anak Sedunia 2024.
Kamis, 21 Nov 2024 10:34:00
Ketika anak-anak di seluruh dunia merayakan Hari Anak Sedunia tahun ini, yang jatuh pada 20 November, anak-anak di Jalur Gaza, Palestina justru menjadi sasaran kekejaman pasukan Israel. Ribuan anak-anak Palestina di Gaza telah terbunuh sejak Israel melancarkan perang genosidanya.
UNICEF menyoroti penderitaan anak-anak Gaza dan dari negara yang dilanda konflik lainnya dalam refleksi Hari Anak Sedunia 2024. Menurut lembaga PBB tersebut, tidak semua anak di dunia dapat merasakan kebahagiaan dari perayaan ini.
"Hari Anak Sedunia seharusnya menjadi hari perayaan dan hari refleksi. Bagi anak-anak di Gaza dan Lebanon, hari mereka adalah tentang bertahan hidup, bukan perayaan," ungkap Juru Bicara UNICEF, James Elder, sebagaimana dilansir Anadolu Agency, Rabu (20/11).
Elder juga menyoroti sekitar 5 juta anak yang terdampak di Sudan, termasuk 1 juta anak di bawah usia lima tahun yang terpaksa mengungsi akibat konflik yang disertai dengan kekerasan.
"Di Ukraina, kami telah menyaksikan peningkatan serangan secara signifikan," tambahnya.
"Ini akan menjadi hari yang sangat, sangat berat."
Elder juga menekankan pentingnya peran pemimpin dunia dalam menangani isu-isu global, mulai dari perang hingga krisis kesehatan mental dan perubahan iklim. Hari Anak Sedunia, yang ditetapkan oleh PBB pada tahun 1954, diperingati setiap tahun pada tanggal 20 November untuk meningkatkan kesadaran tentang hak-hak anak, mempromosikan solidaritas internasional, serta mendorong tindakan untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak.
Tanggal ini juga memperingati ulang tahun pengesahan Deklarasi Hak-Hak Anak pada tahun 1959 dan Konvensi Hak-Hak Anak pada tahun 1989. Namun, peringatan tahun ini diliputi oleh suasana duka, menyoroti penderitaan anak-anak yang terjebak dalam konflik dan krisis global.
Desak Pemimpin Global
Elder mendesak para pemimpin dunia untuk menegakkan komitmen yang telah mereka buat berdasarkan hukum dan perjanjian humaniter internasional demi melindungi anak-anak serta memprioritaskan kesejahteraan mereka.
"Luangkan waktu 10 menit pada Hari Anak Sedunia untuk merenungkan apakah putri mereka yang berusia 7 tahun atau putra mereka yang berusia 15 tahun yang mengalami kengerian ini, dan bagaimana mereka kemudian akan menanggapi serta mungkin menggunakan posisi pengaruh mereka untuk menanggapi dengan tepat," tegasnya.
Sementara itu, krisis yang terjadi di Jalur Gaza, Lebanon, dan Sudan menjadi fokus perhatian media, UNICEF menekankan pentingnya untuk tidak melupakan semua perjuangan yang dihadapi anak-anak di seluruh dunia.
"Ada anak-anak yang hidup dalam kemiskinan di Afrika Selatan, anak yatim piatu di Malawi, anak-anak yang harus bekerja di Bangladesh, dan krisis kesehatan mental di Sydney. Seorang anak adalah seorang anak, di mana pun mereka berada," kata Elder.
Elder menambahkan, individu yang memiliki pengaruh dalam komunitas dan keluarga pemerintah daerah perlu mengambil langkah pada Hari Anak Sedunia dan melihat tindakan apa lagi yang dapat mereka lakukan untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak di sekitar mereka.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Hari Ariyanti
B
Reporter
- Benedikta Miranti T.V
- Tanti Yulianingsih
VIDEO Di Tengah Kehancuran, Anak-Anak Gaza Merayakan Idulfitri dengan Penuh Sukacita
Warga Gaza di Rafah melaksanakan salat Idulfitri di masjid yang hancur dibom Israel.
"Aku Menulis Ini Seandainya Seseorang Menemukan Mayatku di Gaza"
Agresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina, dimulai sejak 7 Oktober dan telah menewaskan lebih dari 10.000 warga sipil.
FOTO: Musisi Cantik Palestina Hibur Anak-Anak Gaza dari Trauma Kengerian Perang
Peperangan membuat anak-anak di Jalur Gaza harus menanggung akibat buruk secara psikologis, emosional, atau perilaku.
FOTO: Potret Anak-Anak Palestina Menderita Kekurangan Gizi di Pengungsian Rafah, Gaza Selatan
Nasib anak-anak Palestina yang tinggal di Rafah, Gaza Selatan kian memprihatinkan. Mereka terancam menderita gizi buruk.
Melihat Warga Gaza Salat Idul Adha di Bawah Reruntuhan Bangunan, Tetap Khusyu Bikin Iri
Ibadah yang digelar para jemaah di bawah reruntuhan bangunan tersebut justru nampak begitu khusyu.
FOTO: Tangis dan Jeritan Anak-Anak Palestina di Gaza Berebut Antre Makanan di Dapur Amal
Antrean makanan di Gaza setiap hari selalu dihiasi teriakan dan tangis histeris anak-anak Palestina yang kelaparan.
FOTO: Potret Sibuknya Anak-Anak Palestina Kumpulkan Air Bersih untuk Keluarga
Anak-anak di Jalur Gaza itu rela menyisihkan waktu bermainnya demi mengumpulkan air bersih untuk keluarga.