Tak Disangka, Pria Lulusan SD Nekat Bisnis Belut Modal Rp300.000 Kini Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah per Pekan

2 months ago 17
  1. UANG
  2. EKONOMI

Sebagai lulusan SD yang sebelumnya bekerja serabutan sebagai tukang bangunan dan pekerja mebel.

Selasa, 29 Okt 2024 12:11:15

Tak Disangka, Pria Lulusan SD Nekat Bisnis Belut Modal Rp300.000 Kini Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah per Pekan Pria Lulusan SD Nekat Bisnis Belut (©istimewa)

Seorang peternak belut asal Dusun Sabrang Wetan, Yogyakarta berhasil mengubah nasibnya dari buruh bangunan menjadi pengusaha sukses. Dengan modal awal Rp300.000, Wardi kini mampu menghasilkan lebih dari satu ton belut setiap minggunya dengan omzet mencapai ratusan juta.

Wardi atau yang akrab disapa Kang Wardi, memulai usahanya pada tahun 2018. Sebagai lulusan SD yang sebelumnya bekerja serabutan sebagai tukang bangunan dan pekerja mebel, dia tidak memiliki pengalaman atau keahlian khusus dalam bidang peternakan. 

Orang lain juga bertanya?

Namun, suatu hari ketika sedang bermain di sawah bersama anak-anaknya, dia mendapatkan ide untuk memelihara belut. Berawal dari keinginan sederhana untuk memiliki sumber pangan mandiri, Wardi mulai mengumpulkan beberapa belut kecil dan membuat kolam sederhana.

Saat itu, dia tidak membayangkan bahwa belut akan menjadi bisnis yang menjanjikan. Wardi hanya berpikir, jika sewaktu-waktu membutuhkan belut untuk konsumsi keluarga, dia bisa mengambil dari kolamnya sendiri. 

Setelah menyadari bahwa banyak orang di sekitar yang berminat pada belut, Wardi mulai serius menekuni usaha ini. Kegagalan demi kegagalan dalam proses awal budidaya tidak menyurutkan niatnya. Bahkan setelah mengalami empat kali kegagalan, dia tetap bertahan. 

"Saya pernah gagal empat kali., tapi kegagalan itu justru bikin saya penasaran," ujar Wardi dalam tayangan YouTube Oasis, Selasa (29/10).

Tantangan dan Strategi

Berkat ketekunan dan keinginan untuk belajar, Wardi mulai memahami seluk-beluk budidaya belut. Salah satu tantangan terbesar yang dia hadapi adalah mencari pakan yang cocok. 

Wardi mulai mencari keong sawah sebagai pakan belut karena harganya yang terjangkau dan mudah didapatkan. Namun, tantangan ini justru menjadi penghalang baru karena dia sering diremehkan oleh tetangga dan teman-temannya yang menganggap budidaya belut sebagai pekerjaan yang aneh. 

"Belut kok dipelihara? Siapa yang mau beli belut?” komentar orang-orang di sekitarnya.

Dia membuktikan bahwa pilihannya bukanlah hal yang sia-sia. Ketika orang-orang mulai melihat hasil dari usahanya, mereka justru datang meminta pekerjaan dan belajar dari Wardi. 

Wardi juga mulai memperluas pengetahuannya melalui media sosial dan mencari informasi tentang teknik budidaya belut yang lebih efektif.

Dari sinilah dia menemukan metode menggunakan lumpur, gedebok pisang, jerami, dan kotoran ternak sebagai media hidup belut. Kombinasi ini tidak hanya membuat belut tumbuh lebih sehat, tetapi juga menekan biaya operasional.

Lonjakan Permintaan Dari Tetangga Hingga Pasar Internasional

Seiring waktu, usaha Wardi mulai berkembang. Berawal dari pemasaran sederhana di lingkungan sekitar, Wardi memanfaatkan Facebook untuk mempromosikan produknya. 

Dari postingan tersebut, dia mulai mendapat banyak pesanan, bahkan dari luar kota dan luar pulau. Pesanan datang dari berbagai kalangan, mulai dari pengusaha UMKM yang membuat keripik belut hingga pengelola rumah makan yang menyajikan menu berbahan dasar belut. 

Tak hanya itu, permintaan juga datang dari luar negeri, seperti dari Jepang, yang ingin memesan satu ton belut setiap minggu. Meskipun peluang tersebut sangat menggiurkan, Wardi belum dapat memenuhinya karena keterbatasan produksi. Namun, tawaran tersebut semakin memotivasinya untuk mengembangkan usaha lebih besar lagi.

Untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, Wardi merencanakan penambahan lahan budidaya dengan membuka seribu kolam baru di atas lahan satu hektare.

Dia juga merencanakan pembukaan wisata edukasi budidaya belut yang mengajak masyarakat melihat langsung proses budidaya, serta restoran serba belut yang menyajikan berbagai olahan seperti mangut belut, rica belut, tongseng belut, hingga keripik belut.

Menjadi Mentor dan Menciptakan Lapangan Kerja

Selain fokus pada produksi, Wardi memberikan pelatihan budidaya belut bagi pemula. Dia sadar bahwa belut masih memiliki prospek yang besar di Indonesia karena jumlah konsumennya terus meningkat sementara peternaknya masih sedikit. 

Wardi memberikan tips dan pengetahuan dasar bagi calon peternak belut agar tidak mengalami kesulitan yang sama seperti yang dia alami di awal.

Menurutnya, ada tiga hal yang penting, yaitu pengetahuan, pengalaman, dan kesabaran. Kemudian Wardi menyediakan bibit belut, kolam terpal, dan bahkan buku panduan budidaya belut agar masyarakat yang ingin mencoba usaha ini bisa memulai dengan modal yang kecil.

Bagi Wardi, sukses bukan hanya soal keuntungan semata, tetapi juga memberi manfaat bagi orang lain. Saat ini, usaha budidaya belutnya telah memberikan lapangan pekerjaan bagi banyak warga sekitar yang sebelumnya menganggur. 

Dia juga mengajak masyarakat yang ingin belajar dan berdiskusi tentang usaha belut untuk datang langsung ke tempatnya. Melalui perjalanan hidupnya, Wardi menunjukkan bahwa kesuksesan dapat dicapai oleh siapa saja, terlepas dari latar belakang pendidikan atau modal yang minim, sebab yang terpenting adalah keberanian untuk mencoba dan kemauan untuk terus belajar.

Reporter Magang: Thalita Dewanty

Artikel ini ditulis oleh

Idris Rusadi Putra

Editor Idris Rusadi Putra

I

Reporter

  • Idris Rusadi Putra
Pernah Jual Kerupuk hingga Kuli Panggul saat Kecil, Pemuda Surabaya Kini Jadi Bos Lobster Omzetnya Rp100 Juta per Bulan
Kerja dari SD hingga Bisa Wisuda S2 dengan Biaya Sendiri, Kisah Pria Ini Tuai Pujian Warganet

Kerja dari SD hingga Bisa Wisuda S2 dengan Biaya Sendiri, Kisah Pria Ini Tuai Pujian Warganet

Tak ada keraguan bahkan gengsi dari wanita tersebut saat dirinya selalu menemani suaminya bekerja.

VIRAL 6 bulan yang lalu

Hanya Lulusan SD, Pria Ini Punya 300 Sapi saat Usia 18 Tahun dan Raup Keuntungan Rp1 Miliar per Bulan

Hanya Lulusan SD, Pria Ini Punya 300 Sapi saat Usia 18 Tahun dan Raup Keuntungan Rp1 Miliar per Bulan

Setiap bulan, dia menyisihkan gaji yang ia dapat untuk membeli seekor sapi. Hal itu terus dia lakukan hingga usia 18 tahun.

Cuma Lulus SD, Sujoko Sukses Raup Omset Rp75 Juta per Bulan dari Bisnis PlayStation

Cuma Lulus SD, Sujoko Sukses Raup Omset Rp75 Juta per Bulan dari Bisnis PlayStation

Dengan ijazah SD dan uang seadanya, Sujoko bekerja serabutan saat tiba di Jakarta.

Gagal Usaha Warnet Hingga Kerja Tambang di Kalimantan, Siswanto Akhirnya Sukses Bisnis Burung Murai Batu Omzet Rp50 Juta Sebulan
Tak Lulus SD, Pria ini Kini Jadi Bos Punya Banyak Karyawan Penghasilan Sehari Jutaan Rupiah

Tak Lulus SD, Pria ini Kini Jadi Bos Punya Banyak Karyawan Penghasilan Sehari Jutaan Rupiah

Walau dia tak tamat menempuh pendidikan di bangku SD, nyatanya kini ia berhasil menjadi seorang bos dengan punya banyak karyawan.

VIRAL 6 bulan yang lalu

Kisah Hidup Basrizal Koto, Pengusaha Sukses Asal Pariaman yang Pernah Jadi Kernet Angkot

Kisah Hidup Basrizal Koto, Pengusaha Sukses Asal Pariaman yang Pernah Jadi Kernet Angkot

Sosok pengusaha sukses ini dulunya sempat hidup serba susah, pernah bekerja sebagai kernet angkot sampai sang ibunda dihina oleh tetangganya sendiri.

Kelola Warung Sambal sambil Kuliah, Pemuda Asal Tulungagung Raup Omzet Rp9 Juta per Hari

Kelola Warung Sambal sambil Kuliah, Pemuda Asal Tulungagung Raup Omzet Rp9 Juta per Hari

Memulai usaha tak harus menunggu lulus kuliah. Pemuda asal Tulungagung, Jawa Timur ini bertekad memiliki penghasilan sendiri sedini mungkin.

Tidak Lulus SMP, Panji Kini Sukses Jadi Pengusaha Beromzet Ratusan Juta per Bulan

Tidak Lulus SMP, Panji Kini Sukses Jadi Pengusaha Beromzet Ratusan Juta per Bulan

Panji mulai menyadari efek buruk tidak serius sekolah. Ia sulit mendapatkan pekerjaan.

Modal 3 Ekor Sapi, Peternak Ini Sukses Raup Cuan Puluhan Juta Rupiah per Bulan

Modal 3 Ekor Sapi, Peternak Ini Sukses Raup Cuan Puluhan Juta Rupiah per Bulan

Pria ini merupakan penduduk asli desa Balingasal, Kebumen, Jawa Tengah.

Sapi 5 bulan yang lalu

Putus Kuliah, Pria Ini Sukses Buka Usaha Kerupuk Kulit Sapi Omzet Perbulan Capai Rp450 Juta

Putus Kuliah, Pria Ini Sukses Buka Usaha Kerupuk Kulit Sapi Omzet Perbulan Capai Rp450 Juta

Simak kisah inspiratif Heru Setiawan, pengusaha kerupuk kulit yang pernah putus kuliah kini beromzet ratusan juta.

Kuli Bosan Hidup Susah, Banting Setir Jualan Pisang Keju Ramainya Minta Ampun Sampai Difitnah Pakai Dukun
Read Entire Article
International | Politik|