Meskipun pasien hipertensi telah menjalani pengobatan yang diresepkan dokter, mereka tetap harus memperhatikan pola makan yang sehat.
Kamis, 31 Okt 2024 17:05:00
Beberapa pasien hipertensi atau tekanan darah tinggi mengeluhkan bahwa tekanan darah mereka masih tinggi meskipun telah mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Menurut dokter spesialis neurologi, Sahat Aritonang, pasien hipertensi yang sudah mendapatkan pengobatan tetap harus memperhatikan pola makan mereka. Salah satu langkah penting adalah menghindari makanan yang mengandung garam dan lemak tinggi, baik saat makan besar maupun saat camilan.
Apabila pasien telah menerapkan pola makan sehat namun tekanan darahnya tetap tinggi meskipun telah mengonsumsi obat, Sahat menyarankan untuk kembali berkonsultasi dengan dokter.
"Saya menyarankan untuk kembali ke dokter, akan dicek jenis obatnya. Bisa dosis ditambah atau obat diganti yang lain atau kombinasi obat," ujar Sahat dalam diskusi bersama media pada peringatan Hari Stroke Sedunia 2024.
Di kesempatan yang sama, Sahat mengingatkan bahwa hipertensi adalah salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan stroke. Oleh karena itu, penting bagi pasien hipertensi untuk secara rutin mengonsumsi obat sesuai dengan resep dokter.
"Jika ada faktor risiko tapi bisa dikendalikan, maka bisa meminimalisasi risiko stroke" tambah Sahat, yang sehari-hari berpraktik di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya.
Melakukan Olahraga Secara Teratur
Sahat juga menekankan pentingnya masyarakat untuk menjaga kebugaran dengan cara aktif bergerak dan berolahraga guna menurunkan risiko terkena stroke. Ia menyatakan,
"Tidak ada olahraga khusus, yang penting aktif bergerak. Cukup 30 menit 5 kali dalam seminggu." ungkapnya.
Namun, Sahat mengingatkan bahwa jenis olahraga yang dilakukan harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing individu. Sebagai contoh, bagi pasien yang mengalami obesitas, berlari tidak dianjurkan karena dapat membebani lutut. Sebaliknya, berenang bisa menjadi alternatif yang lebih baik dan aman bagi mereka.
Olahraga Dapat Mencegah Terjadinya Stroke
Dalam kesempatan yang berbeda, dr. Elina Widiastuti, perwakilan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO), menyatakan bahwa aktivitas fisik memiliki peranan krusial dalam mencegah stroke. Ia mengungkapkan bahwa kurangnya aktivitas fisik termasuk dalam lima faktor risiko utama yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami stroke. Oleh karena itu, olahraga tidak hanya dianggap sebagai kegiatan untuk menjaga kebugaran tubuh, tetapi juga sebagai strategi yang efektif dalam mengurangi risiko kesehatan yang serius, termasuk stroke.
Elina menambahkan bahwa aktivitas fisik memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti peningkatan fungsi jantung, pembuluh darah, dan sistem pernapasan. Selain itu, olahraga juga berperan dalam menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, yang merupakan salah satu faktor yang sangat berkaitan dengan kejadian stroke. Dengan demikian, penting bagi setiap individu untuk memperhatikan tingkat aktivitas fisik mereka sebagai langkah pencegahan terhadap risiko kesehatan yang lebih besar.
Olahraga Secara Teratur juga Miliki Dampak Positif bagi Kesehatan Mental
Menariknya, aktivitas fisik tidak hanya memberikan keuntungan bagi kesehatan tubuh, tetapi juga berdampak positif pada kesehatan mental. Stres adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan stroke, dan penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat mengurangi kecemasan serta depresi, yang pada gilirannya menurunkan risiko stroke secara keseluruhan.
Selain itu, olahraga juga berkontribusi dalam meningkatkan fungsi kognitif dan produktivitas kerja. Bagi individu yang berusia lanjut, manfaat dari olahraga menjadi semakin krusial karena dapat membantu mengurangi kemungkinan terjatuh dan mengalami cedera.
"Juga merupakan terapi efektif pada beberapa penyakit kronis, terutama pada pasien lanjut usia," katanya.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Dwi Zain Musofa
B
Reporter
- Benedikta Desideria
Dokter Sarankan untuk Konsumsi Obat Hipertensi Hingga Tekanan Darah Normal
Pada pasien hipertensi, dokter menyarankan untuk konsumsi obat hingga tekanan darah normal.
Cara Turunkan Hipertensi Tanpa Obat, 4 Gaya Hidup Sehat ini Jadi Solusi Jitu
Ada empat strategi atau langkah menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi tanpa obat.
Penyebab Hipertensi pada Anak yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
Hipertensi pada anak adalah kondisi di mana tekanan darah anak lebih tinggi dari batas normal untuk usianya.
5 Minuman Pemicu Darah Tinggi, Perlu Diwaspadai
Darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi kesehatan yang serius dan bisa berisiko menimbulkan berbagai penyakit.
Kebiasaan yang Sebabkan Darah Tinggi, Kenali Cara Mencegahnya
Kebiasaan yang kita anggap sepele ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Jadi, segera bangun dan ubah kebiasaan buruk tersebut.
Deretan Cara Atasi Kadar Darah yang Tiba-tiba Naik Usai Konsumsi Daging
Ketika tekanan darah tiba-tiba melonjak tinggi, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi kondisi tersebut..
Waspadai Penyakit Kronis Kambuh di Pekan Pertama Lebaran
Menyarankan untuk pandai memilih makanan yang dihidangkan saat lebaran
Cara Menurunkan Darah Tinggi tanpa Obat
Solusi untuk menurunkan darah tinggi tak hanya melalui obat-obatan. Beberapa perubahan gaya hidup juga bisa menjadi cara menurunkannya.
Apakah Darah Tinggi Boleh Makan Durian? Pahami Penjelasannya
Dengan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi dan menghindari yang berisiko, penderita hipertensi dapat membantu menjaga tekanan darah mereka tetap stabil.
5 Komplikasi Akibat Hipertensi yang Penting Diwaspadai, Sebabkan Penyakit Serius
Hipertensi memiliki penyakit penyerta yang serius seperti stroke, jantung, dan gagal ginjal.
Cara Mudah Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Cukup Pakai Bumbu Dapur
Cara mudah menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa dilakukan dengan bahan alami atau bahan-bahan masakan dapur.