Tragedi Talangsari Pecah 7 Februari 1989

2 months ago 16
  1. HISTORI

Awal mula peristiwa Talangsari dipicu oleh semakin kuatnya doktrin pemerintahan Soeharto tentang asas tunggal Pancasila.

Senin, 04 Nov 2024 15:33:00

Tragedi Talangsari Pecah 7 Februari 1989 Aksi demo korban Talangsari (©Kontras)

Peristiwa Talangsari 1989 adalah salah satu kasus pelanggaran HAM berat yang terjadi pada 7 Februari 1989. Kejadian ini berlangsung di sebuah dusun di Desa Rajabasa Lama, Way Jepara, Lampung Timur, dan mengakibatkan tewasnya 130 warga sipil.

Awal mula peristiwa Talangsari dipicu oleh semakin kuatnya doktrin pemerintahan Soeharto tentang asas tunggal Pancasila. Sejak aturan itu diterapkan, semua organisasi masyarakat, termasuk organisasi keagamaan, wajib menjadikan Pancasila sebagai asas utama. 

Jika ada ormas yang tidak mengikuti aturan ini, mereka dianggap membahayakan negara karena dinilai menganut ideologi terlarang. Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi. 

Dalam jurnal Peristiwa Talangsari di Way Jepara Lampung Timur Tahun 1989 yang ditulis oleh Faradia Indratni, Iskandar Syah, dan Syaiful M, dijelaskan bahwa kelompok pengajian ini semakin mencurigakan karena bersikap eksklusif, tidak mau bergaul dengan masyarakat sekitar, dan semakin banyak anggota dari luar daerah yang datang tanpa melapor ke aparat desa. 

Selain itu, mereka juga aktif berlatih bela diri dan menggunakan senjata tajam, yang membuat masyarakat jadi semakin resah.

Mengutip dari Peristiwa Talangsari: Cihideung Setelah Sembilan Bulan terbitan Tempo, para pendatang baru yang mengikuti pengajian Warsidi adalah kelompok Usroh yang melarikan diri ke Lampung. 

Tembakan Dilepaskan

Ketika aparat keamanan mulai curiga dengan gerakan ini, Warsidi menolak memenuhi panggilan ke kantor kecamatan dan koramil. Pada 6 Februari 1989, sekelompok aparat pemerintah yang dipimpin Kastaf Kodim Mayor E.O. Sinaga datang ke Cihideung.

Namun, mereka diserang oleh anggota kelompok Warsidi, dan dalam kejadian itu Kapten Soetiman gugur.Peristiwa Talangsari akhirnya pecah pada 7 Februari 1989, sekitar pukul 4 pagi, saat Korem Garuda Hitam 043 menyerang Pondok Pesantren Warsidi di Cihideung, Talangsari. 

Saat itu, jemaah pondok yang datang dari berbagai wilayah sedang bersiap mengadakan pengajian besar di pagi harinya. Dengan formasi tapal kuda, tentara mulai melepaskan tembakan bertubi-tubi dan membakar rumah-rumah panggung yang diduga berisi ratusan jamaah, termasuk bayi, anak-anak, ibu hamil, remaja, dan orang tua.

Menurut KontraS, setidaknya sekitar 246 orang dinyatakan hilang karena keberadaannya tidak pernah diketahui. Ratusan lainnya ditangkap, disiksa, dan diperlakukan semena-mena, termasuk perempuan dan anak-anak. 

Setelah peristiwa ini, Umbul Cihideung dibakar dan ditutup untuk umum, dengan tanahnya berada di bawah kendali Korem Garuda Hitam.

130 Tewas

Berdasarkan hasil penyelidikan Komnas HAM tahun 2006, diduga ada pelanggaran HAM berat dalam peristiwa ini, termasuk pembunuhan terhadap 130 orang, pengusiran paksa 77 orang, perampasan kebebasan 53 orang, penyiksaan 46 orang, dan penganiayaan atau persekusi terhadap setidaknya 229 orang.

Menurut KontraS, sampai sekarang ini kasus pelanggaran HAM di Talangsari belum terselesaikan. Meskipun sejak tahun 2011 presiden sudah membentuk tim untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM berat, termasuk peristiwa Talangsari, hingga kini belum ada langkah nyata dari hasil pertemuan-pertemuan itu.

“Kasus Talangsari dan kasus-kasus pelanggaran HAM berat lainnya harus segera diselesaikan, jangan dibuat menggantung dan diam di tempat,” ujar Jayus, salah satu korban Talangsari, dalam Kisah Tragis Yang Dilupakan Talangsari ‘89 yang diterbitkan oleh KontraS.

Reporter Magang: Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti

Artikel ini ditulis oleh

Randy Ferdi Firdaus

Editor Randy Ferdi Firdaus

 Hari Kesaktian Pancasila, Berikut Sejarah dan Para Tokohnya

Peristiwa 1 Oktober: Hari Kesaktian Pancasila, Berikut Sejarah dan Para Tokohnya

Peringatan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila dimaksudkan untuk mengenang kembali sejarah dalam mempertahankan ideologi bangsa.

 Peringati Hari Tritura, Tonggak Sejarah Kelahiran Orde Baru

10 Januari: Peringati Hari Tritura, Tonggak Sejarah Kelahiran Orde Baru

Istilah "Tritura" merupakan singkatan dari "Tri Tuntutan Rakyat" (Tiga Tuntutan Rakyat).

Mengenang Sejarah Aksi Tritura, Tonggak Utama Lahirnya Masa Orde Baru di Indonesia

Mengenang Sejarah Aksi Tritura, Tonggak Utama Lahirnya Masa Orde Baru di Indonesia

Tritura sendiri merupakan momentum perpindahan dari masa pemerintahan Orde Lama (Soekarno) menuju Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto.

35 Ucapan Hari Kesaktian Pancasila 2023 Singkat, Tumbuhkan Jiwa Nasionalisme
 Sjafruddin Prawiranegara Mendirikan Pemerintahan Darurat RI di Sumatra Barat

22 Desember 1948: Sjafruddin Prawiranegara Mendirikan Pemerintahan Darurat RI di Sumatra Barat

Berawal dari Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948, PDRI pun didirikan di Sumbar.

Kenang 28 Tahun Peristiwa Kudatuli, Hasto Singgung Suasana Seperti Orde Baru Jilid 2

Kenang 28 Tahun Peristiwa Kudatuli, Hasto Singgung Suasana Seperti Orde Baru Jilid 2

Dalam mengenang peristiwa kudatuli yang dahulu mungkin ideologi Megawati dianggap sebelah mata oleh orde baru.

Teks Proklamasi Ternyata Pertama Kali Dibacakan di Cirebon, Begini Kisahnya

Teks Proklamasi Ternyata Pertama Kali Dibacakan di Cirebon, Begini Kisahnya

Pembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Soedarsono dihadiri oleh sekitar 100 sampai 150 orang dari berbagai penjuru di kota pesisir Jawa Barat itu.

Sekjen PDIP Nilai Tragedi Kudatuli Harusnya Pelanggaran HAM Berat

Sekjen PDIP Nilai Tragedi Kudatuli Harusnya Pelanggaran HAM Berat

Menurut Hasto, pengungkapan tragedi Kudatuli diharapkan mampu menghilangkan kekuasaan yang menindas.

PDIP 1 tahun yang lalu

7 Januari Lahirnya Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, Tokoh Pemberontakan DI/TII
Tak Hadir di Riau Bareng Jokowi, Ini Alasan Megawati Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Tak Hadir di Riau Bareng Jokowi, Ini Alasan Megawati Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Megawati mengatakan, bahwa di usia 16 tahun, Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno, sudah bergulat dengan pemikiran para tokoh-tokoh dunia.

Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, Ini Sejarah dan Para Tokoh Penggagasnya

Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, Ini Sejarah dan Para Tokoh Penggagasnya

Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah sebuah upaya besar dalam perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.

Pemberontakan Silungkang, Bentuk Protes Eksploitasi Kolonial di Kalangan Warga Sumatra Barat

Pemberontakan Silungkang, Bentuk Protes Eksploitasi Kolonial di Kalangan Warga Sumatra Barat

Perlawanan yang dilakukan kaum PKI terhadap pemerintah Hindia Belanda ini pecah di Minangkabau atau tepatnya di daerah Silungkang dekat tambang Sawahlunto.

Read Entire Article
International | Politik|