Tuai Kecaman, Bos Perusahaan Ini Desak Karyawan Utamakan Kerja Meski Ada Keluarga yang Meninggal

2 months ago 16
  1. DUNIA

Dalam pesannya, dia menekankan pengajuan cuti harus disesuaikan dengan kebutuhan proyek, bukan berdasarkan kepentingan pribadi.

Minggu, 03 Nov 2024 20:36:00

Tuai Kecaman, Bos Perusahaan Ini Desak Karyawan Utamakan Kerja Meski Ada Keluarga yang Meninggal ilustrasi bos marahi karyawan (©chatgpt)

Pernyataan seorang bos di China yang mendorong karyawan untuk mengutamakan pekerjaan daripada keluarga telah menjadi perhatian publik. Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.

Pernyataan tersebut muncul dalam sebuah obrolan grup daring, di mana manajer yang dikenal dengan nama Pu dari Mianyang, Provinsi Sichuan, menunjukkan sikap yang menekankan pentingnya pekerjaan dalam proyek konstruksi.

Dalam pesan yang disampaikan, Pu mengajak semua karyawan untuk merenungkan tanggung jawab mereka terkait proyek tersebut.

"Apakah semua orang memahami tanggung jawab mereka dengan jelas? Mohon luangkan waktu sejenak untuk merenung. Tidak ada dari Anda yang baru dalam proyek ini, jadi apakah semua orang sepenuhnya menyadari peran mereka?," ungkapnya seperti yang dilansir oleh SCMP pada Minggu (3/11/2024).

Ia kemudian menegaskan bahwa karyawan harus sepenuhnya berkomitmen pada tugas mereka, dengan menyatakan bahwa cuti harus disesuaikan dengan kebutuhan proyek, bukan kepentingan pribadi.

"Pandangan pribadi saya adalah jika Anda mengerjakan proyek ini, maka pekerjaan proyek adalah yang utama. Jika seseorang meninggal di rumah, biarkan mereka membusuk sebentar. Pertama, selesaikan proyek, baru tangani masalah pribadi. Mungkin itu hanya pandangan pribadi saya, tetapi saya ingin tahu apakah semua orang setuju!" tambahnya.

Pada tanggal 29 Oktober, Mianyang Internet Information Office mengonfirmasi bahwa mereka telah mengetahui insiden tersebut dan sedang memverifikasi situasinya. Keesokan harinya, mereka memberi tahu Jimu News bahwa setelah melakukan penyelidikan, proyek yang dimaksud tidak berada di Kota Mianyang.

Menurut laporan dari Fujiang Observation, Pu, sebagai kepala proyek, bekerja untuk sebuah perusahaan swasta yang berkantor pusat di luar Mianyang. Namun, hingga saat ini, informasi mengenai perusahaan tempat Pu bekerja dan rincian spesifik terkait proyek konstruksi tersebut masih belum jelas.

Menyampaikan permohonan maaf setelah menimbulkan kontroversi

Tuai Kecaman, Bos Perusahaan Ini Desak Karyawan Utamakan Kerja Meski Ada Keluarga yang Meninggal Ilustrasi Cara Kerja Investasi Reksadana Credit: pexels.com/pixabay © 2024 Liputan6.com

Setelah terjadinya kontroversi, Pu mengeluarkan permohonan maaf melalui media sosial. Dalam pernyataannya, ia mengakui bahwa komentarnya di kelompok kerja tersebut tidak pantas dan berkomitmen untuk memperbaiki sikapnya.

"Komentar saya baru-baru ini di kelompok kerja tersebut tidak pantas dan menyakiti rekan-rekan saya. Saya sangat menyesal dan menyesali perbuatan saya. Saya dengan tulus meminta maaf kepada setiap rekan di kelompok tersebut," ungkapnya.

Ia juga menambahkan, "Ke depannya, saya akan memperbaiki kesalahan saya melalui tindakan nyata, memperlakukan semua orang dengan tulus, menggunakan bahasa yang sopan, dan menerima pengawasan dari semua orang," bunyi pernyataannya.

Walaupun begitu, pernyataan Pu tetap menuai kecaman di dunia maya. Seorang pengamat daring menyatakan, "Cara cerdas untuk menyampaikan kata-katanya selaras dengan pepatah umum Tiongkok, 'Mengorbankan keluarga kecil demi kebaikan publik'. Bukankah itu cara yang selama ini kita dididik dan didorong?"

Sementara itu, orang lain menambahkan, "Orang-orang seperti ini ada di mana-mana. Mereka kehilangan kemanusiaan mereka dalam peran ini. Dia hanya cukup bodoh untuk meninggalkan catatan tertulis."

Seorang pengamat lainnya menekankan, "Ini bukan masalah individu tetapi masalah masyarakat. Ini berakar dalam pada nilai-nilai Tiongkok yang melekat, yaitu kepatuhan, kesadaran kolektif, dan ketahanan. Kepentingan individu diharapkan lebih rendah daripada kebaikan kolektif."

Artikel ini ditulis oleh

Pandasurya Wijaya

Editor Pandasurya Wijaya

T

Reporter

  • Tanti Yulianingsih
15 Kata-kata Pamit di Grup Whatsapp Kerja, Sopan dan Berkesan Positif

15 Kata-kata Pamit di Grup Whatsapp Kerja, Sopan dan Berkesan Positif

Kata-kata pamit di grup Whatsapp kerja ini bisa digunakan saat Anda berencana resign.

Perusahaan di China Kasih Jatah Cuti Khusus untuk Karyawan yang Sedih hingga Patah Hati

Perusahaan di China Kasih Jatah Cuti Khusus untuk Karyawan yang Sedih hingga Patah Hati

Perusahaan China ini memiliki 7.000 karyawan dan mereka mendapatkan jatah cuti saat sedang sedih hingga patah hati.

Hati-Hati, Aturan PNS Pria Boleh Cuti saat Istri Melahirkan Bisa Timbulkan Kecemburuan Pegawai Swasta

Hati-Hati, Aturan PNS Pria Boleh Cuti saat Istri Melahirkan Bisa Timbulkan Kecemburuan Pegawai Swasta

Hati-Hati, Aturan PNS Pria Dapat Cuti saat Istri Melahirkan Bisa Timbulkan Kecemburuan Pegawai Swasta

PNS 8 bulan yang lalu

Ucapan Selamat Perpisahan Rekan Kerja, Penuh Kesan Kebaikan

Ucapan Selamat Perpisahan Rekan Kerja, Penuh Kesan Kebaikan

Memberi ucapan perpisahan kepada rekan kerja menjadi budaya tersendiri.

 Seolah-olah Uang Selesaikan Semuanya

Alasan Ayah Sultan Tolak Rp2 M dari Perusahaan Kabel: Seolah-olah Uang Selesaikan Semuanya

Fatih, ayah Sultan, menolak uang ganti rugi yang berjumlah fantastis sejumlah Rp2 miliar.

30 Contoh Ucapan Perpisahan Rekan Kerja dalam Bahasa Inggris, Berkesan dan Menyentuh Hati
 Gaji Tetap Sama, Bisa Timbulkan Kecemburuan

Erick Thohir Bolehkan Pegawai BUMN LIbur di Hari Jumat, Pengamat: Gaji Tetap Sama, Bisa Timbulkan Kecemburuan

kebijakan tersebut tidak memiliki kepentingan yang mendesak. Performa pegawai BUMN bisa menjadi lebih rendah.

Read Entire Article
International | Politik|