Wartawan Jadi Pekerjaan Mematikan, Satu Jurnalis Dibunuh Setiap Empat Hari

2 months ago 15
  1. DUNIA

Laporan UNESCO mengungkapkan peningkatan kematian jurnalis global sebesar 38 persen.

Senin, 04 Nov 2024 14:06:00

Wartawan Jadi Pekerjaan Mematikan, Satu Jurnalis Dibunuh Setiap Empat Hari jurnalis palestina di gaza (©AFP)

Kematian jurnalis di seluruh dunia mengalami peningkatan signifikan sebesar 38 persen pada tahun 2022-2023 dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya. Menurut laporan terbaru yang dirilis UNESCO pada Sabtu (2/11). tercatat 162 kematian jurnalis yang telah diverifikasi.

"Di tahun 2022 dan 2023, seorang jurnalis dibunuh setiap empat hari hanya karena menjalankan tugas vital mereka untuk mengejar kebenaran," jelas Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay.

Berdasarkan laporan tersebut, lebih dari setengah kematian jurnalis terjadi di negara-negara yang sedang mengalami konflik bersenjata. Sebagian besar jurnalis yang dibunuh adalah warga negara asal mereka sendiri.

Selain itu, beberapa jurnalis juga tewas saat meliput kejahatan terorganisir, korupsi, atau saat melaporkan protes. Hal ini menunjukkan jurnalis sering kali menjadi sasaran akibat pekerjaan mereka yang berisiko tinggi.

Dari total kematian jurnalis pada tahun 2022-2023, terdapat 14 jurnalis perempuan yang terbunuh, yang berarti sekitar 9 persen dari keseluruhan. Hal ini menunjukkan jurnalis perempuan juga menghadapi risiko tinggi dalam menjalankan tugas mereka. Keberadaan perempuan dalam dunia jurnalisme sangat penting, namun mereka sering kali menjadi target dalam situasi yang berbahaya.

Kasus Kematian Tertinggi

Di tahun 2022, Meksiko mencatatkan jumlah kematian jurnalis tertinggi dengan 19 kasus. Namun, di tahun 2023, Palestina menjadi yang teratas dengan 24 kematian.

Secara umum, laporan tersebut menyebutkan kawasan yang paling berbahaya bagi jurnalis adalah Amerika Latin dan Karibia, serta negara-negara Arab. Sebaliknya, Amerika Utara dan Eropa Barat merupakan wilayah dengan risiko terendah, hanya mencatat enam kematian.

Laporan UNESCO juga menyoroti tingginya tingkat impunitas terkait kematian jurnalis. Sekitar 85 persen dari kasus yang diidentifikasi sejak 2006 masih belum terpecahkan atau ditinggalkan. Meskipun ada penurunan sedikit dibandingkan tahun 2018, di mana 89 persen kasus tetap tidak terpecahkan, tingkat impunitas tetap menjadi masalah serius.

"Kejahatan ini tidak boleh dan tidak dapat dibiarkan tanpa hukuman. Namun, hampir 85 persen dari mereka masih demikian," kata Azoulay.

Laporan dua tahunan yang dikeluarkan UNESCO ini menganalisis keadaan keselamatan jurnalis di seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang tantangan yang dihadapi oleh jurnalis, serta untuk mendorong tindakan dari pemerintah dan lembaga internasional. Keamanan jurnalis merupakan isu yang sangat penting dalam menjaga kebebasan pers dan akses informasi yang akurat bagi masyarakat.

Sumber: Deutsche Welle

Artikel ini ditulis oleh

Hari Ariyanti

Editor Hari Ariyanti

Terbanyak dalam Sejarah, Israel Bunuh Lebih Banyak Jurnalis Dibanding Konflik Manapun Selama 30 Tahun Terakhir
Jumlah Jurnalis yang Dibunuh Israel di Gaza Lebih Banyak dari Perang Dunia dan Perang Vietnam
Jurnalis Rico Sempurna Tewas Rumahnya Dibakar, ini Daftar Wartawan di Indonesia Dibunuh Terkait Pemberitaan
 Tiap 1 Jam 3 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas, WHO Layangkan Teguran

Data Korlantas: Tiap 1 Jam 3 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas, WHO Layangkan Teguran

Jasa Raharja mengakui angka kecelakaan lalu lintas memang mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 15 hingga 17 persen.

Hati-Hati, Bekerja 55 Jam dalam Sepekan Dapat Picu Kematian Dini

Hati-Hati, Bekerja 55 Jam dalam Sepekan Dapat Picu Kematian Dini

Dari tahun 2000 hingga 2016, kematian akibat penyakit jantung meningkat sebesar 42 persen dan stroke sebesar 19 persen akibat jam kerja yang berlebihan.

 Jurnalis Meksiko Tewas Ditembak di Negara Paling Berbahaya bagi Anggota Pers

FOTO: Jurnalis Meksiko Tewas Ditembak di Negara Paling Berbahaya bagi Anggota Pers

Guerrero dianggap sebagai salah satu negara bagian di Meksiko yang dianggap paling berbahaya di dunia bagi anggota pers.

Video Jurnalis Palestina Pingsan Saat Laporan Langsung di Gaza, Diduga Kelelahan dan Kelaparan
 Kritisi Pemberitaan Gunakan Hak Jawab, Tidak Usah Main Kekerasan

Dewan Pers: Kritisi Pemberitaan Gunakan Hak Jawab, Tidak Usah Main Kekerasan

Ninik pun meminta kepada siapapun agar memahami dan bisa menghormati kerja-kerja dari jurnalis.

Hasil Investigasi Ungkap Militer Israel Perbolehkan Tentaranya Bunuh Jurnalis di Gaza

Hasil Investigasi Ungkap Militer Israel Perbolehkan Tentaranya Bunuh Jurnalis di Gaza

Hasil Investigasi Ungkap Militer Israel Perbolehkan Tentaranya Bunuh Jurnalis di Gaza

Tembakan Israel Sasar Rombongan Jurnalis di Libanon, Satu Orang Tewas dan Enam Terluka

Tembakan Israel Sasar Rombongan Jurnalis di Libanon, Satu Orang Tewas dan Enam Terluka

Israel menembakkan artileri ke rombongan jurnalis yang meliput di Libanon selatan, menewaskan satu orang.

 Intimidasi Jurnalis Peliput Isu Lingkungan Masif

Kongres AJI: Intimidasi Jurnalis Peliput Isu Lingkungan Masif

Pada Juli 2023 misalnya, seorang jurnalis media asing yang meliput penambangan nikel di Halmahera Tengah menjadi korban intimidasi petugas keamanan perusahaan.

 Seminggu Kerja Lebih dari 54 Jam Bepotensi Cepat Meninggal

Riset: Seminggu Kerja Lebih dari 54 Jam Bepotensi Cepat Meninggal

Bahkan, penelitian tersebut mengaitkan kematian 750.000 per tahun akibat bekerja telalu lama.

Read Entire Article
International | Politik|