Ben Shelton Akui Tenis Tidak Benar-Benar Keren Ketika Ia Tumbuh Besar

1 month ago 17

Ligaolahraga.com -

Berita Tenis: Ben Shelton mengungkapkan bahwa ia memilih untuk mengejar karier tenis secara profesional meskipun ia tidak melihatnya sebagai olahraga yang keren ketika ia masih anak-anak.

Kemajuan petenis AS dalam beberapa musim terakhir telah menjadi salah satu kemajuan paling dramatis di dunia tenis. Masih berusia 22 tahun, ia telah menjadi semifinalis Australian Open dan US Open, mencatatkan pencapaian tersebut dengan kepribadian yang unik dan gaya bermain yang meledak-ledak.

Bakat luar biasa petenis AS mungkin mengejutkan beberapa pihak setelah ia duduk di bangku sekolah umum yang tidak menganggap tenis sebagai olahraga yang sekelas dengan olahraga lain seperti football Amerika, basket, maupun baseball.

Dalam wawancara dengan Vogue, petenis berusia 22 tahun menyatakan bahwa ayah dan kakak perempuannya mencintai tenis, tetapi tetapi sentimen tersebut tidak banyak dianut di sekolah tempat ia menimba ilmu.

“Tenis adalah hal yang disukai ayah saya. Itu disukai kakak perempuan saya. Dan bagi saya, tumbuh besar di sekolah umum Amerika, tenis tidak benar-benar keren. Football keren, basket keren, bahkan baseball keren. Tetapi bermain sebagai quarterback – berada di lapangan itu, menabrak orang – bagi saya itu adalah hal paling menyenangkan yang bisa anda dapati dalam atletik,” jelas Shelton.

Hal tersebut merupakan sudut pandang yang menarik dari petenis AS. Fakta bahwa ia memilih untuk bermain tenis secara profesional meskipun tenis tidak dinilai prestisius di sekolahnya membuktikan betapa ia mencintai olahraga tersebut.

Pada waktu yang sama, satu penyesalan petenis berusia 22 tahun dalam memilih bermain tenis ketimbang olahraga lain adalah tidak mendapatkan sensasi untuk berada dekat dan personal saat memainkan olahraga kontak seperti football Amerika atau olahraga lain.

“Oh, tidak, tidak, tidak. Sebenarnya menabrak mereka. Saya senang dengan olahraga kontak. Itu satu-satunya hal yang saya sesali tentang bermain tenis, tidak bisa melakoni olahraga kontak,” tambah Shelton.

Ketertarikan petenis AS pada olahraga kontak, yang sering dimainkan dalam suasana yang menegangkan, mungkin menjelaskan sebagian dari kepribadiannya yang berapi-api, yang kadang-kadang dapat membuat lawan-lawannya merasa kesal dan memancing reaksi dari mereka.

Contoh teranyar adalah di Acapulco musim 2025 melawan David Goffin. Ia membuat petenis berkebangsaan Belgia marah dengan melakukan selebrasi keras setelah petenis berkebangsaan Belgia melakukan pukulan forehand ke udara sehingga kehilangan satu poin.

Goffin menanggapi dengan melakukan selebrasi setelah memenangkan poin berikutnya sebelum menyeringai penuh arti kepada timnya. Kemenangan petenis berkebangsaan Belgia mungkin terasa lebih baik setelah kejenakaan lawannya membuatnya kesal.

Meskipun kepribadian Shelton tidak disukai setiap orang, ia pastinya menambah sesuatu yang unik di dunia tenis. Itulah mengapa banyak penonton yang datang untuk menyaksikan pertandingannya terlepas siapa yang ia hadapi, terutama di turnamen yang digelar di AS.

Artikel Tag: Tenis, Ben Shelton

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/ben-shelton-akui-tenis-tidak-benar-benar-keren-ketika-ia-tumbuh-besar

Read Entire Article
International | Politik|