Ligaolahraga.com -
Berita Tenis: Gael Monfils menikmati performa yang gemilang di Australia untuk mengawali musim 2025 setelah ia terus tampil impresif di turnamen ATP.
Petenis berkebangsaan Perancis mengawali musim 2025 di Brisbane dengan menghadapi petenis belia AS, Nishesh Basavareddy sebelum kalah dari petenis berkebangsaan Serbia, Novak Djokovic.
Tidak lama setelah itu, petenis peringkat 42 dunia memenangkan gelar di Auckland setelah ia mengalahkan petenis berkebangsaan Belgia, Zizou Bergs di final dengan dua set langsung, yang menjadi gelar ke-13 dalam kariernya.
Menuju Australian Open dengan penuh percaya diri, petenis berusia 38 tahun mengandaskan rekan senegaranya, Giovanni Mpetshi Perricard demi lolos ke babak kedua dengan lima set. Kemenangan atas petenis berkebangsaan Jerman, Daniel Altmaier mengikuti sebelum ia secara mengejutkan mengaramkan petenis unggulan keempat, Taylor Fritz.
Namun, mantan petenis peringkat 6 dunia terpaksa mengundurkan diri dari babak keempat melawan petenis AS, Ben Shelton.
Setelah tersingkir dari babak pertama di Dubai, petenis berkebangsaan Perancis kini akan kembali ke lapangan dengan berpartisipasi di turnamen Masters 1000 yang digelar di Indian Wells.
Sebelum pergi menuju California, petenis berusia 38 tahun menggunakan waktunya untuk mengenang kembali sejumlah kekalahan terberat yang pernah ia alami yang ia akui mungkin telah menutup peluangnya untuk memenangkan Grand Slam.
Berbicara kepada legenda NBA asal Perancis, Tony Parker, petenis berusia 38 tahun diminta untuk menyebutkan kekalahan terberat dalam kariernya.
“Pada musim 2024, saya kehilangan dua peluang match point melawan Roger Federer di perempatfinal US Open,” ungkap Monfils.
“Musim itu adalah musim di mana Marin Cilic memenangkan Grand Slam itu, jadi, saya tidak mengatakan… tetapi seharusnya ada cara untuk memenangkan gelar itu. Anda bertanding melawan Marin di semifinal, saya tidak tahu ia akan menang, jadi, bukan Rafael Nadal atau Novak Djokovic, dan ia bertanding melawan Kei Nishikori di final.”
Petenis berkebangsaan Perancis menciptakan peluang match point ketika servis di tangan Federer pada kedudukan 15/40 di set keempat sebelum pengembalian brilian dari mantan petenis berkebangsaan Swiss berhasil mengamankan kedua peluang match point tersebut.
Mantan petenis peringkat 1 dunia, Federer pun memenangkan pertandingan tersebut dengan lima set dan membuyarkan mimpi petenis berkebangsaan Perancis untuk menikmati kesuksesan di Grand Slam.
“Lalu saya bertanding melawannya lagi di final Davis Cup pada bulan November. Saat itu, saya berhasil memenangkannya, saya merasa senang, dan itu volley yang sama, ia melewatkannya pada peluang set pointnya. Saya berpikir, ‘Jika kau melewatkan pukulan itu pada bulan September (US Open)’ (itu akan jauh lebih baik), itu betul, saya mengatakannya kepada diri saya sendiri,” tambah Monfils yang mengalahkan Federer dengan tiga set sebelum Swiss mengalahkan Perancis dengan 3-1.
Sementara itu, Monfils kini akan mengalihkan perhatiannya menuju turnamen di Indian Wells dan ia akan berhadapan dengan petenis berkebangsaan Jerman, Jan Lennard Struff di babak pertama.
Artikel Tag: Tenis, US Open, Gael Monfils, Roger Federer
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/gael-monfils-pilih-kekalahan-terberat-dalam-karier-yang-pertaruhkan-hal-ini